Prolog

897 31 22
                                    

"Brina tunggu!!"

Teriakan seorang perempuan langsung membuat Brina menoleh. Kakinya kembali melangkah mendekat ke arah perempuan itu.

"ada apa?"

"kau tau?" Brina terlihat bingung dan menggeleng. Perempuan itu menarik nafasnya dalam-dalam lalu mencekal kedua bahu Brina.

"rancangan mu berhasil masuk ke daftar trend fashion tahun ini!!!"

"dan kau tau apa yang lebih membuatku senang? ada salah satu pengusaha sukses memilihmu untuk mendesain bajunya"

"wahhh benarkah? siapa dia?"

"kau akan tau nanti, aku dengar dia sudah lama mengincarmu" kikik geli temannya itu yang satu profesi dengannya juga.

Brina langsung tersenyum, bukan karena bos itu mengincar dirinya namun karena memilihnya untuk mendesain baju miliknya. Impian nya sebagai perancang busana yang sukses akan segera tercapai.

***

Polesan lipstik pada bibirnya yang mungil semakin membuat dirinya semakin cantik dan hari ini adalah hari dimana dia akan bertemu dengan seseorang.

Dapat dia katakan orang yang berpengaruh dalam karirnya dan.. mungkin juga hidupnya. Perjalanan hidup seseorang hanya Tuhan yang tahu bukan?

"yuhuuu, selamat pagi Ibu ku yang cantik"

"selamat pagi darling"

"jadi apakah sudah siap bertemu dengannya?"

Brina tersenyum lebar hingga menampilkan kan deretan giginya yang putih bersih. "sudah dong Bu, hari ini aku siap" ucapnya dengan penuh percaya diri.

Brina membenahi letak blazer yang Ia kenakan sebelum melangkahkan kaki memasuki gedung yang lumayan tinggi didepannya.

Suara ketukan heels pada lantai terdengar olehnya, hingga Brina sampai di depan meja resepsionis. "apa anda Nona Brina?" tanya perempuan itu langsung.

"benar"

"anda sudah di tunggu, silahkan ikuti laki-laki yang memakai kacamata hitam itu" tunjuknya pada Brina, terlihat memang ada seorang pria yang berdiri di depan lift. Brina mengangguk dan segera menghampiri nya.

***

Berpenampilan rapi dan wangi yang khas, punggung yang lebar dan terlihat kokoh. Apakah dia?

"saya sudah menunggu mu, silahkan duduk"

"Saya Agranio, orang yang memanggil mu kemari"

"terimakasih sebelumnya sudah mempercayai saya, Pak"

"selain berbakat dalam hal fashion kau juga sangat cantik" Brina menyeritkan dahinya, kemudian tersenyum untuk tidak menyinggung perasaannya.

"terimakasih banyak"

"hari ini saya cukup sibuk dan tidak bisa berbicara lama, apa kau bisa makan malam denganku?"

"hm tentu—saya bisa" angguk Brina ragu, sedangkan Agra hanya tersenyum smrik.

***

OUR BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang