bab 2

388 30 14
                                    

happy reading
_______________

Elusan ibu jadi Agra pada bibir bawah Brina disaksikan langsung oleh Ibu Brina. Benar sekali! Brina tidak mampu mengusir pria itu dari butiknya yang saat itu Ibu Brina juga berada disana. Pertanyaan Ibunya pasti akan menggangu dirinya sekarang.

"kalian sudah lama berhubungan?"

"belum, kami baru saja meresmikan hubungan kami kemarin" jawaban itu cepat Agra berikan sebelum Brina.

"jadi karena ini kamu pulang malam?"

"Bu, ayolah aku bukan anak kecil lagi"

"jadi sekarang?" Ibu Brina memastikan apa benar mereka tengah menjalin hubungan.

"kami sedang menjalani hubungan yang serius" Brina memejamkan matanya, ucapan Agra  membuatnya tidak bisa berbuat apapun. Tapi entah kenapa bibirnya mengatakan hubungannya dengan Agra serius itu pasti akan menimbulkan masalah lagi.

Saat ini Ibunya itu pasti akan tertawa bahagia. 1—2—3

"benarkah?! hahahaha, ini yang Ibu mau" Ibu Brina sampai melonjak mendengar ucapan Brina.

"kamu sungguh pria sejati, siapa namamu?"

"saya Agranio Huga Rendra"

"nama yang sangat bagus" pancaran kebahagian tercetak jelas pada wajahnya, Ibu Brina girang sesekali bertepuk tangan. 

"wajahmu juga sangat tampan, Ibu yakin akan memiliki cucu yang cantik dan tampan dari kalian nanti"

"Ibu!" Brina melototkan matanya.

Agra meraih tangan Brina yang mengepal di atas pahanya. Seketika tatapan Brina beralih ke Agra.

"tidak usah berteriak"

"sebaiknya Ibu pergi dari sini, menyusul teman-teman Ibu dan jangan berkata macam-macam ke mereka" suruh Brina cepat.

"kenapa?"

"Ibu harus memberitahu mereka, bahwa Ibu akan memiliki menantu"

"aku tidak mau orang lain tahu hubungan kita"

"apa maksudnya?"

"Ibu, kami hanya ingin menikmati hubungan ini dengan tenang" kali ini Agra yang memberi pengertian pada Ibu Brina.

"baiklah jika itu yang kalian mau, jaga diri kalian baik-baik" setelah itu Ibu Brina pergi menyisakan Agra dan Brina disana.

Brina menatap Agra dengan tatapan tajam, amarahnya sudah tak terbendung lagi.

"apa yang kau lakukan disini?!!"

"aku sedang mengunjungi pacarku"

"siapa? disini tidak ada siapapun selain aku"

"kau pacarku"

"tidak!"

"apa maksudmu? barusan kau mengakui jika kita memang memiliki hubungan"

"Agra!!!!"

"lepas!!" Brina melepas paksa tangan Agra lalu menutup wajahnya, mencoba meredam emosinya.

"apa kau tidak puas menghancurkan ku? kau menginginkan apa lagi dariku?"

"aku tidak menginginkan apapun darimu, Brina"

" jika iya, seharusnya kau menjauhiku"

"aku tidak bisa"

"apa yang membuatmu tidak bisa?"

"aku mencintaimu" ekspresi wajah Brina, antara kaget dan tidak percaya. Dengan gampangnya pria ini mengatakan cinta? ouh ayolah apakah hanya dengan tidur bersama satu malam saja bisa menumbuhkan rasa cinta secepat ini?

OUR BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang