Bab 3

302 32 4
                                    

Happy reading
____________

Hari demi hari komunikasi antara Agra dan Brina kini semakin intens, tidak peduli siapa yang memulainya lebih dulu, jika salah satu dari mereka tidak sibuk maka dia akan memberi kabar.

Kemajuan yang tidak mereka duga sebelumnya, hanya karena kecelakaan itu membuat Brina yang awalnya tidak mau berurusan dengan Agra malah membuat mereka semakin dekat. Lain halnya dengan Agra, karena kedekatan ini yang Ia inginkan.

"apa yang membuatmu khawatir hingga lupa makan seperti ini?!" tanya Agra tak santai

Agra menyuapi Brina dengan bubur yang Ia buat sendiri di apartemen miliknya. Ya! Brina kembali mendatangi apartemen ini lagi setelah sebulan berlalu. Sebenarnya Brina tidak ingin datang ke Apartemen ini lagi tetapi Agra memaksa.

"aku sedikit sibuk hari ini"

"selain sedang mengerjakan projek ku, aku juga juga harus menyelesaikan gaun-gaun dari teman Ibu"

"apa hanya kau yang bekerja, dimana karyawanmu?"

"aku belum menemukan orang yang cocok?" Agra memutar bola matanya, seakan bosan mendengar kalimat itu keluar dari mulut Brina.

"kau selalu saja seperti ini, cobalah untuk menerima salah satu dari mereka"

"setidaknya ada yang membantu mu" Brina terdiam, menerima suapan terakhir dari tangan Agra.

"apa perlu aku yang mengirimkan orang untukmu?"

"hah? tidak, aku memerlukan orang yang pandai dalam fashion juga, kau tahu saat ini susah untuk mempercayai orang"

"kalau begitu, terima saja mereka. apa kau perlu bantuan? aku siap"

"hm, mungkin iya, kau carikan aku beberapa orang untuk aku seleksi terlebih dulu"

"baiklah setelah kau sembuh aku akan membantumu"

"__jadi sekarang tidurlah"

"aku harus pulang Agra, ini sudah malam"

"istirahatlah dulu disini, setelah ini aku akan mengantarmu pulang"

"mobilku?"

"sudah ku suruh orang membawanya ke rumah mu"

"tingkahmu benar-benar menakjubkan" ucap Brina pelan hingga tak mampu Agra dengar.

"tidurlah, aku akan membawa ini ke dapur"

"hmm"

Sepeninggal Agra, Brina memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur menghilangkan rasa mual karena tidak makan sedari siang.

***

Brina menoleh ke arah Agra setibanya mereka di depan rumah Brina. Brina melipat bibirnya kedalam saat Agra menatapnya dengan penuh makna.

"apa kau akan seperti ini selamanya?"

"apa maksudmu?"

"ya aku tahu, aku adalah orang yang tidak kau harapkan. tapi aku ingin tahu apakah kau memiliki perasaan lebih padaku?"

Brina mengalihkan pandangannya cepat, tidak menjawab. Agra meraih dagu Brina untuk menatapnya kembali.

"Bii"

"Gaa"

"__aku tidak tahu pasti perasaan ku seperti apa, tapi jika kau bertanya apa aku memiliki perasaan lebih, mungkin iya"

"jadi?"

"ya seperti itu, apa maksudmu?" tak paham dengan pertanyaan Agra.

"jadi__itu artinya kau mau memulai hubungan dengan ku?"

OUR BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang