2. Something Wild

122 23 7
                                    

Na Jaemin itu seperti harimau, dia sangat menjaga daerah teritorialnya dan tidak suka jika ada orang masuk area nya tanpa ijin meskipun itu keluarganya sendiri.

Dan menemukan Rinara telah menggunakan kamarnya tanpa sepengetahuannya selama 3 bulan membuat Jaemin benar-benar kesal.

Saat Jaemin membuka lemarinya, dia bisa melihat pakaian wanita dengan warna-warna cerah lebih mendominasi daripada pakaiannya sendiri. Oh... Lihatlah itu, si wanita murahan itu juga meletakkan tumpukan pakaian dalamnya di samping pakaian dalam Jaemin.

Tidak sampai disitu saja. Meja di wastafel dipenuhi oleh skincare wanita, lalu cover ranjangnya yang maskulin telah berubah warna menjadi ungu muda dengan gambar bunga dandelion di atasnya.

Ya Tuhan, Jaemin rasanya seperti sedang krisis harga diri.
Lelaki itu terus menatap tajam bahkan ketika Rin baru keluar dari kamar mandi.

"Apa???" Dia tidak ada takutnya pada Jaemin bahkan berani membalas tatapannya seperti menantang balik.

"Ganti !!" Ketus Jaemin.

"Apanya ???"

"Bedcovernya. Aku ga suka. Balikin seperti semula! "

Rinara tidak mengindahkan perintahnya. Gadis itu berjalan santai ke depan meja rias, menyisir rambutnya dengan santai tanpa memperdulikan tatapan mengancam dari Jaemin.

"Hey !!!"

"Aku ga mau, kalau ga suka ga usah tidur disini. "

"Ini kamarku!! Harusnya aku yang mengusirmu."

"Kakekmu yang bawa aku kesini. Mengusirku sama aja kamu nentang dia."

'Shit!!'

Alasan itu menyasar kelemahan Jaemin. Berani-beraninya dia menjadikan kakeknya sebagai tameng.

Rinara berjalan ke ranjang. Merebahkan dirinya dengan nyaman disana sementara Jaemin semakin murka.

"Menyingkir dari kasurku jalang !!!"

Sebutan itu membuat Rinara cemberut.

"Ga mau, tadi kamu bilang sendiri ga suka bedcover nya kan???"

"Pergi ga!! Pergi dasar murahan !!! "

Jaemin berlaku lebih ekstrim. Dia menghampiri Rinara lalu menarik tangan gadis itu dengan paksa sementara Rinara mencoba melawan tenaga besarnya.

"Ga mau !!! Lepass!! "

"PERGI!! "

"ENGGAK !!"

"PERGIIIII "

"KAKEEEEKKK JAEMIN JAHAT !!! KAKEK!!! KAKEK!! "

"SHIT!! DIAM !! "

Jaemin mendadak panik karena teriakan Rinara yang sangat keras bisa saja membangunkan orang mati. Lelaki itu mengerahkan tenaganya untuk  menindih Rinara dan mencoba membekap mulutnya, tapi gadis itu menggerakkan kepalanya dengan membabi buta.

"KAKEKKK TOLONG!! KAKEKKK JAEMIN JAHAT !! KAAMMMMB.. "

Walla... Jaemin berhasil membungkam mulut Rinara dengan tangan besarnya. Gadis itu tak berdaya di bawah kendalinya. Dua tangannya telah Jaemin kunci di atas kepalanya sementara mulutnya Jaemin bungkam dengan tangannya yang lain. Tersisa hanya dua iris tajam yang tidak mau mengalah. Beradu tatapan tajam seolah-olah ada petir imajiner yang menjalar di antara mata mereka

"Ada apa ini?? Kenapa ribut-ri....but??"

Kakek Jaemin mendobrak pintu kamar bersama 2 orang pengawalnya. Mereka pikir Rinara dalam bahaya dan yang terlihat memang gadis itu sedang dalam posisi terancam.

Tak mau mendapat tuduhan kdrt Jaemin melepaskan bekapan tangannya di mulut Rinara lalu cepat-cepat menggantinya dengan bibirnya sendiri. Rinara terkejut setengah mati ketika bibir mereka menempel, tapi Jaemin tidak, lelaki itu tetap tenang lalu melepaskan belenggunya dengan perlahan.

"Ahh.. maaf kek.. masalah suami istri.. biasa." Lelaki itu menyingkir dari atas tubuh Rinara, tersenyum polos dengan satu tangan menggaruk belakang kepalanya.

"Kenapa Rinara teriak-teriak?? "

"Eh.. itu.. " Jaemin melirik Rinara sesaat sebelum menunjukkan wajah malu-malu nya.

"Malam pertama, iya.. hehe.. Rin gamau lakuin itu sama Jaemin kek, tapi... jaemin ga tahan."

Jaemin bisa merasakan Rinara memelototinya dari belakang. Aktingnya pastilah sangat bagus sampai-sampai semburat merah muda muncul secara alamiah di kedua pipi gadis itu.

"Ah... Haha.. dasar anak muda. Sabar sedikit kalau Rinara belum siap, kamu ga boleh kasar. " Kakek tertawa dengan suara renta yang nyaris habis. Lelaki itu melambailan tangannya pada pengawal agar dia memutar kursi rodanya berbalik arah.

"Yasudah lanjutkan, semoga berhasil. "

Jaemin mengikuti kakeknya sampai di depan pintu, lalu Jaemin bergegas menutup pintu kamar dan tidak lupa menguncinya.

Saat dia berbalik, Rinara bisa merasakan ancaman luar biasa yang membuat bulu kuduknya meremang hebat. Tatapan Jaemin seperti seorang pemangsa yang bringas, sementara dua tangannya mengepal disisi tubuhnya.

"Kamu tau kan binatang yang paling buas di bumi ini???" Tiba-tiba saja Jaemin memberi pertanyaan aneh.

"E-eh.. singa??"

Rinara tergagap, tangannya mencengkeram selimut dengan gemetar ketika Jaemin kembali melangkah ke arahnya dengan perlahan. Tangan Jaemin bergerak membuka ikat pinggangnya dengan kasar, lalu mencampakkan benda itu ke lantai."

"Salah. Binatang yang paling buas di bumi adalah laki-laki."

"Na Jaemin.. tunggu....."

"NA JAEMIN!!!!!"

Padahal warna favoritenya pink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Padahal warna favoritenya pink.. masa bedcover ungu aja ga terima 🤣🤣

Engga..engga... Di cetita ini Na Jaemin yang manly cuma suka warna gelap... Karena lakik itu harus hitam 🙈🙈

 Karena lakik itu harus hitam 🙈🙈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Suddenly I Got A Wife  | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang