7. Jaemin's Crazy Plan

84 12 0
                                    

"aku minta maaf, papaku tidak bisa datang menyambut kalian jadi aku yang datang. " Seorang laki-laki muda berparas tampan datang dengan wajah tersenyum.

Meskipun begitu, di mata Rinara lelaki itu tetap terlihat angkuh. Yah.. itu adalah penilaian awal Rinara sampai dia melihat Jaemin dan baru sadar jika Jaemin terlihat dua kali lebih angkuh.

"Namaku Zhong Chenle, putra kedua Zhong Shan Yi. " Chenle menjabat tangan Jaemin lalu melirik Rinara.

"Ah.. istrimu sangat cantik. " Pujinya.

Tapi Rinara tidak menangkap itu sebagai pujian. Hmm... itu lebih terdengar seperti sebuah kata basa-basi tak berkelas.

"Ya, memang harus memilih sesuatu yang bagus untuk di letakkan di dalam rumah. " Jaemin ikut melirik Rinara.

'mulut bedebah itu memang harus di beri pelajaran. Untuk diletakkan dalam rumah katanya?? Memangnya aku ini perabotan??' Rinara tidak terima tapi cuma bisa mengumpat di dalam pikirannya.

Zhong Chenle tersenyum sebagai formalitas. Lelaki itu mengayunkan tangannya sebagai isyarat untuk mempersilahkan Jaemin memasuki hotel milik keluarganya.

Shanghai, ini adalah pertama kalinya Jaemin pergi kesini. Tidak pernah terpikirkan oleh Na Jaemin bahwa dia akan berlibur di kota terpadat di China.

Sebagai seseorang yang menyukai alam dan ketenangan, berlibur di kota besar sama sekali bukan keinginannya. Tapi mau bagaimana lagi, ini adalah undangan, Jaemin tidak memiliki kuasa untuk menolak.

"Ini kunci kamarnya, aku sudah pastikan kalian mendapatkan pelayanan terbaik. Jika butuh sesuatu katakan saja pada staff kami."

Jaemin langsung menanggapi itu dengan sebuah permintaan tanpa rasa sungkan.

"Aku ada satu permintaan..."

Chenle kembali menatapnya.

".... Bisa pinjami aku mobil?"

 Bisa pinjami aku mobil?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Tuhan.. orang sinting mana... yang ngajak hiking.......di jam 12 siang....." Rinara bicara dengan terputus-putus karena irama nafasnya yang berantakan.

"Aku orangnya. Kenapa? Kalau ga suka balik aja sana. "

"Dasar suami ga bertanggung jawab, kamu kan yang ajak aku kesini."

Jaemin enggan memperdulikan keluhan Rinara. Dia benar-benar tidak tahan dengan hiruk-pikuk kota besar terlebih lagi satu kamar dengan makhluk Tuhan paling cerewet di bumi. Jadi Jaemin dengan spontan memutuskan untuk pergi ke gunung di perbatasan kota.

Lelaki itu tampak puas setelah tiba di puncak. Menatap tebing-tebing hijau yang di aliri air terjun kecil. Ini sangat indah.

"Wow.. " Rinara tampaknya juga menikmati pemandangan itu.

Jaemin menoleh kebelakang, menatap Rinara yang sudah terduduk di tanah dengan kaki berselonjor.

Jaemin baru sadar jika gadis itu tidak memakai sneakers melainkan flat shoes polos, sepatu itu sangat tidak cocok untuk mendaki. Rinara sengaja melepas sepatunya dan Jaemin bisa melihat jari-jemari gadis itu yang memerah bahkan ada sedikit lecet di tumitnya. Ck.. menyusahkan sisi empati nya saja.

 Suddenly I Got A Wife  | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang