04: kecilnya dunia

6 5 0
                                    

---
Hari-hari semakin dingin saat musim hujan semakin mendalam, dan hubungan antara Caca dan Ardi mulai berkembang dengan cara yang tak terduga. Mereka sering terlihat bersama di taman sekolah, berbagi cerita, dan saling mendukung. Namun, di balik keakraban yang baru terbentuk, Caca masih merasa ada sesuatu yang tersembunyi di balik sikap pendiam Ardi.

Suatu hari, Caca menerima pesan singkat dari Nisa. "Ada acara keluarga di rumahku hari Sabtu ini. Mungkin Ardi akan datang. Aku harap kamu bisa datang juga."

Caca merasa sedikit cemas. Dia ingin tahu lebih banyak tentang Ardi, dan acara keluarga Nisa bisa menjadi kesempatan baik. Dia menjawab pesan itu dengan antusias, "Tentu, aku akan datang. Terima kasih sudah mengundang."

Hari Sabtu tiba, dan hujan turun dengan lembut sepanjang hari. Caca memutuskan untuk mengenakan gaun sederhana dengan payung hitam yang setia menemaninya. Sesampainya di rumah Nisa, dia disambut dengan hangat oleh keluarga Nisa dan teman-teman sekolah lainnya. Suasana terasa akrab dan penuh kebahagiaan.

Ketika Caca sedang berbincang dengan beberapa teman, dia melihat Ardi berdiri di sudut ruangan, tampak canggung di tengah keramaian. Caca merasa perlu mendekatinya.

"Hai, Ardi," sapanya dengan senyum hangat. "Senang melihatmu di sini."

Ardi tersenyum kecil, lalu menjawab, "Halo, Caca. Aku merasa agak tidak nyaman di keramaian seperti ini."

"Kalau begitu, mari kita cari tempat yang lebih tenang untuk duduk," ajak Caca, menunjukkan ruang di teras yang lebih sepi.

Mereka berjalan keluar menuju teras yang dikelilingi tanaman hijau. Suara hujan yang lembut menambah suasana yang nyaman. Mereka duduk di bangku yang tertutup atap, dan Caca merasa lebih dekat dengan Ardi.

"Terima kasih sudah mengundang aku," kata Ardi, tampak lebih santai. "Aku biasanya tidak terlalu suka acara seperti ini, tapi aku senang bisa datang."

Caca tersenyum. "Sama-sama. Aku senang kamu datang. Kadang-kadang, lingkungan baru bisa memberikan perspektif yang berbeda, kan?"

Ardi mengangguk setuju. "Iya, mungkin. Dan aku juga senang bisa lebih banyak berbicara denganmu."

Saat malam mulai larut, suasana acara semakin hangat. Caca dan Ardi semakin dekat, berbicara tentang berbagai hal—dari film favorit hingga impian mereka di masa depan. Caca merasa ada ikatan yang tumbuh antara mereka, sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan biasa.

---

Kisah cinta Caca Di musim hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang