07: langkah baru

7 5 0
                                    

--
Hujan yang semula deras kini menjadi lembut, dan cuaca semakin bersahabat. Caca dan Ardi merasa hubungan mereka telah berkembang pesat, dan mereka mulai merencanakan masa depan dengan lebih terbuka. Namun, ada satu hal yang membuat Caca merasa cemas—ujian akhir semester yang semakin mendekat.

Suatu pagi, Caca dan Ardi bertemu di perpustakaan sekolah untuk belajar bersama. Mereka duduk di meja yang terletak di sudut yang tenang, dikelilingi oleh tumpukan buku dan catatan. Meskipun mereka berdua terlihat fokus pada buku mereka, Caca bisa merasakan ketegangan di udara.

"Ardi, kamu siap untuk ujian akhir ini?" tanya Caca sambil menutup bukunya dan mengalihkan perhatian ke Ardi.

Ardi mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis. "Aku sudah belajar cukup keras, tapi tetap merasa cemas. Bagaimana denganmu?"

Caca menghela napas. "Aku juga merasa tegang. Tapi aku percaya kalau kita bisa melewati ini bersama."

Ardi mengangguk setuju. "Ya, aku setuju. Kita sudah melalui banyak hal bersama, jadi ini hanya tantangan lain yang bisa kita hadapi."

Mereka melanjutkan belajar dengan tekun, saling membantu satu sama lain dengan materi yang sulit dan saling memberi dorongan. Caca merasa lebih percaya diri berkat dukungan Ardi, dan Ardi juga merasa lebih tenang dengan kehadiran Caca di sampingnya.

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan ujian akhir semester akhirnya tiba. Caca dan Ardi menghadapi ujian dengan semangat dan tekad, saling memberi semangat sebelum dan setelah ujian.

Setelah ujian selesai, Caca dan Ardi merayakan dengan makan malam bersama di kafe favorit mereka. Caca melihat betapa lega dan bahagianya Ardi setelah ujian, dan dia merasa bangga dengan pencapaian mereka.

"Kita berhasil melewati ujian itu," kata Caca dengan senyum lebar saat mereka duduk di meja kafe, menikmati makanan yang lezat.

Ardi tersenyum penuh rasa syukur. "Ya, rasanya seperti beban berat telah terangkat dari pundak kita. Terima kasih sudah ada di sampingku selama ini, Caca."

Caca meraih tangan Ardi dengan lembut. "Aku juga berterima kasih padamu. Dukungan kita satu sama lain membuat segalanya terasa lebih mudah."

Saat mereka melanjutkan makan malam, suasana di kafe terasa ceria dan penuh kebahagiaan. Caca dan Ardi berbicara tentang rencana mereka untuk liburan musim panas yang akan datang, membayangkan petualangan dan momen-momen indah yang akan mereka alami bersama.

Saat makan malam hampir berakhir, Ardi tiba-tiba berdiri dan meraih tangan Caca. "Caca, ada sesuatu yang ingin aku katakan."

Caca menatap Ardi dengan penasaran. "Apa itu?"

Ardi menghela napas dalam-dalam, lalu berkata dengan tulus, "Selama ini, aku merasa sangat berterima kasih karena kamu selalu ada untukku. Aku tidak hanya merasa lebih kuat dan lebih percaya diri, tapi aku juga merasa lebih bahagia. Aku ingin kita terus bersama dan menghadapi setiap tantangan yang datang."

Caca tersenyum hangat, merasakan perasaan yang sama. "Aku juga merasa begitu, Ardi. Kita telah melalui banyak hal bersama, dan aku ingin kita terus saling mendukung dan berbagi momen-momen indah."

Mereka saling tersenyum, dan suasana di kafe terasa semakin hangat. Caca dan Ardi tahu bahwa mereka telah memasuki babak baru dalam hubungan mereka, dan mereka siap untuk menghadapi masa depan bersama dengan penuh harapan dan cinta.

Dengan hujan yang kini menjadi kenangan manis dan musim panas yang akan datang, mereka merasa optimis tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka siap untuk menjalani petualangan baru, menghadapi tantangan dengan semangat, dan terus membangun kisah cinta mereka yang penuh warna.

---

Kisah cinta Caca Di musim hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang