02:Rahasia di balik hujan

15 7 2
                                    

----
Hari-hari berlalu setelah pertemuan singkat Caca dengan Ardi di bawah payung hitam itu. Meski pertemuan tersebut sederhana, ada sesuatu yang terus mengisi pikiran Caca. Setiap kali hujan turun, bayangan tentang Ardi dan senyumnya yang samar muncul di benaknya. Tapi, anehnya, sejak saat itu, Caca jarang sekali melihat Ardi di sekolah. Entah kenapa, Ardi seperti menghilang begitu saja.

"Caca, kamu melamun lagi?" tanya Dinda, sahabat Caca, sambil menyikut lengannya saat mereka duduk di kantin. "Kamu akhir-akhir ini sering melamun deh. Cerita dong, siapa cowok yang bikin kamu kepikiran terus?"

Caca tersentak dari lamunannya. Dia tersenyum malu sambil mengaduk jus jeruk di depannya. "Nggak kok, Din. Aku cuma kepikiran tugas-tugas sekolah aja."

Dinda menatap Caca dengan tatapan tak percaya. "Ayolah, Caca. Aku kan sahabatmu. Masa kamu nggak mau cerita? Aku tahu kok ada yang berbeda sama kamu sejak minggu lalu."

Caca menghela napas panjang. "Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya?"

Dinda mengangguk antusias. "Janji!"

Caca mulai bercerita tentang pertemuannya dengan Ardi di hari hujan itu. Dia menceritakan bagaimana Ardi meminjamkan payungnya, dan bagaimana sejak saat itu, bayangan Ardi selalu menghantui pikirannya. "Aku nggak tahu kenapa, Din. Padahal kita cuma ngobrol sebentar, tapi rasanya dia... berbeda."

Dinda tersenyum lebar. "Wah, ini sih pertanda bagus! Mungkin Ardi juga tertarik sama kamu, makanya dia tiba-tiba muncul waktu hujan."

"Tapi, anehnya, sejak saat itu aku jarang lihat dia di sekolah. Padahal aku pengen ngembalikan payungnya," kata Caca dengan nada ragu.

Dinda mengerutkan kening. "Hmm, mungkin dia sibuk? Atau mungkin dia memang orangnya pendiam. Tapi, coba deh kamu cari tahu lebih banyak tentang dia. Siapa tahu ada sesuatu yang bisa kamu lakukan."

Caca hanya mengangguk, meski hatinya masih penuh keraguan. Malam harinya, sebelum tidur, dia memandangi payung hitam yang masih tersimpan di sudut kamarnya. Ada sesuatu yang menariknya pada Ardi, sesuatu yang membuatnya ingin tahu lebih banyak tentang siswa baru itu.

Keesokan harinya, hujan kembali turun saat jam sekolah berakhir. Caca sengaja menunggu di lobi, berharap Ardi akan muncul lagi seperti waktu itu. Namun, hingga suasana lobi semakin sepi, Ardi tak kunjung muncul.

"Dimana dia?" gumam Caca dalam hati, kecewa.

Saat Caca bersiap-siap untuk pulang dengan perasaan lesu, dia mendengar seseorang memanggil namanya. "Caca!"

Caca menoleh dan melihat seorang siswi mendekatinya. Ternyata itu Nisa, salah satu teman sekelasnya yang jarang berbicara dengannya. "Ada apa, Nis?"

Nisa tersenyum tipis, tapi ada raut kecemasan di wajahnya. "Aku dengar kamu dekat sama Ardi ya? Bisa nggak kamu bantu aku ngomong sama dia?"

Caca terkejut. "Kamu kenal Ardi?"

Nisa mengangguk pelan. "Ardi adalah sepupuku. Kami dulu sangat dekat, tapi setelah dia pindah ke sini, dia berubah. Dia jadi pendiam, hampir nggak pernah cerita apa-apa lagi sama aku. Aku khawatir ada sesuatu yang dia sembunyikan."

Caca mendengar dengan seksama, merasa sedikit bingung tapi juga penasaran. "Maksud kamu, ada yang salah sama Ardi?"

Nisa menunduk, ragu-ragu untuk melanjutkan. "Aku nggak tahu pasti. Tapi sejak orang tuanya bercerai dan dia pindah ke sini, dia selalu menghindari pembicaraan tentang keluarganya. Aku pikir, mungkin kamu bisa coba bicara sama dia. Dia kelihatan lebih terbuka sama kamu."

Caca merenungkan permintaan Nisa. Dia tidak menyangka bahwa di balik senyum tipis dan sikap pendiam Ardi, ada beban berat yang mungkin dia pikul sendiri. Perasaan ingin tahu dan rasa sayangnya yang baru tumbuh terhadap Ardi membuat Caca bertekad untuk mencari tahu lebih banyak.

"Baiklah, Nis. Aku akan coba bicara sama dia kalau aku ketemu. Mungkin aku bisa bantu," jawab Caca, mencoba meyakinkan diri sendiri.

Saat Caca berjalan pulang di bawah hujan dengan payung hitam milik Ardi, dia merasa ada sesuatu yang lebih besar sedang menantinya. Pertemuan mereka bukanlah kebetulan semata, dan di balik hujan ini, mungkin ada rahasia yang harus dia ungkap. Dan, entah kenapa, dia merasa bahwa rahasia itu akan mengubah hidupnya—dan Ardi—selamanya.

---

Kisah cinta Caca Di musim hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang