Bab 4. Hari Pertama Nadira izin

317 158 54
                                    


HAPPY READING

***

"Aku akan menjadikan kamu satu-satunya di hidupku itu janjiku untukmu suamiku, walau hanya mendapatkan rasa sakit darimu mas raden."

Nadira Safa Apriliani

"Aku begitu kejam terhadap istri hamba sehingga membuat hidupku di selimuti oleh rasa bersalah dan dipenuhi dengan kata menyesal telah menyia-nyiakan sosok istri seperti mu nadira."

Raden Arsen Dirgantara

***

Kini sahabat Dira sudah berada di kantin untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum mata kuliah, namun terasa sepi tanpa kehadiran Nadira.

"Ra, dira kenapa nggak masuk?" tanya Adara.

"Dira nggak masuk, karena dira sakit parah dar kemarin Dira kebarain aku," balas Rora dengan muka sedih.

"Dira, sakit apa Ra?" tanya Adara.

"Dia sakit kanker otak stadium akhir Dar," balas Rora.

"Kak Dira sakit huwa, nanti pulang Kuliah kita jenguk iyah," ucap Rara si bontot.

"Iya Ra, hari ini kan kebetulan cuma satu mata kuliah, kita bisa ke rumah sakit," timpal Adara si tukang teriak-teriak. karena bentar lagi mereka mau selesai sudah kuliah di kampus universitas gunadarma jadi mereka pulang lebih awal setiap sekali pertemuan perkuliahan cuma satu mata kuliah yang dosen berikan.

"Boleh tuh, aku juga setuju." balas Rora.

"Bentar aku, chat Dira dulu mau tanya dia di rawat dimana," ucap Rora, dengan mengambil ponsel di ranselnya, ia pun menghidupkan ponsel, ia pun langsung membuka aplikasi whatsapnya untuk menghubungi sahabatnya.

"Dia di rawat di rumah sakit anggrek, Dira juga kirim lokasinya tadi," ucap Rora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia di rawat di rumah sakit anggrek, Dira juga kirim lokasinya tadi," ucap Rora.

"Oke berati kita nanti tinggal ke sana aja," balas Adara.

Di rumah sakit kini Nadira sedang berbincang-bincang dan bercanda gurau dengan sang abang tercinta namun kegiatan mereka terhenti oleh dering ponsel Nadira.Nadira langsung saja mengambil ponsel miliknya di atas nakas, ia pun membuat rom chat ternyata dari sahabatnya, dia kira suaminya yang menghubungi dirinya ternyata Nadira salah, Nadira terlalu berharap sama apa yang belum tentu.

Nadira langsung saja mengambil ponsel miliknya di atas nakas, ia pun membuat rom chat ternyata dari sahabatnya, dia kira suaminya yang menghubungi dirinya ternyata Nadira salah, Nadira terlalu berharap sama apa yang belum tentu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukan Aku Yang Suamiku InginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang