Bab 11. Wisuda, Koma dan Penyesalan

261 53 27
                                    

HAPPY READING

***

"Aku akan menjadikan kamu satu-satunya di hidupku itu janjiku untukmu suamiku, walau hanya mendapatkan rasa sakit darimu mas raden."

Nadira Safa Apriliani

"Aku begitu kejam terhadap istri hamba sehingga membuat hidupku di selimuti oleh rasa bersalah dan dipenuhi dengan kata menyesal telah menyia-nyiakan sosok istri seperti mu nadira."

Raden Arsen Dirgantara

***

Ke esoknya Nadira sedang di rias oleh MUA berserta ketiga sahabatnya juga, dengan balutan kebaya membuat keempat manusia biasa ini sungguh masyaallah cantik sekali.

"Masyaallah kalian berempat ini, sangat cantik hari ini," cakap Mbak Yuni.

"Masyaallah terima kasih Mba Yuni," balas mereka berempat tidak lupa menggunakan kata masyaallah ketika mereka di puji oleh orang lain.

***

Di tempat yang berbeda Raden Arsen Dirgantara pun udah rapi dengan stelan jas berwarna hitam dan celana berwarna hitam berdasi abu-abu kadar ketampanannya hari ini sungguh berlipat-lipat dari hari-hari sebelumnya ketika ia mengajar di kampus atau mengantor di perusahaan miliknya yang sedang ia kelola bersama sahabatnya yaitu Galaksi.

Setelah dirinya merasa rapi ia pun bergegas keluar dan langsung mengambil kunci mobil miliknya, ia pun masuk ke dalam mobil dan menutup pintu mobil, ia pun langsung saja menancap gas mobilnya dan meninggalkan area rumah.

Di pertengah jalan Raden tidak sengaja melihat sang kekasih berada di kafe bersama cowok lain, ia pun berhenti dengan keadaan marah di sorotan matanya, ia langsung saja menonjok muka cowoknya membuat Tiara sok berat ketika ia kepergok selingkuh oleh pacarnya.

"Kurang ajar kamu iya, berani-beraninya pacaran sama cewek yang udah punya cowok," ucap Raden di sela-sela ia memukul wajah pria itu secara bertubi-tubi.

"Stop Raden." teriak Tiara.

Raden pun menghentikan aksinya, ia langsung menatap ke arah Tiara dengan penuh kebencian.

"Aku nggak nyangka orang yang paling aku cintai dan aku sayangi ternyata selingkuh di belakang aku, kamu tega Ra sama aku, apa kurangnya aku selama ini, aku selalu berusaha membahagiakan kamu tanpa memikirkan perasaan orang yang tulus cinta sama aku, aku menyesal karena mengenal,menyayangi, mencintai orang yang salah seperti kamu Tiara," cakap Raden.

"Mulai detik ini kita putus, sekarang kita tidak ada hubungan lagi," lanjut Raden dengan melangkah pergi meninggalkan Tiara.

Dengan keadaan kacau ia pun tetep melanjutkan perjalanan untuk menuju kampus, ia harus profesional.

"AKU MENYESAL DIRA, SELAMA INI AKU SELALU KASAR DAN BENTAK-BENTAK KAMU, SELALU HINA-HINA KAMU, APA INI KARMA KARNA AKU SELAMA INI MENYAKITI ISTRI YANG BAIK SEPERTI KAMU." TERIAK RADEN DENGAN TANGAN MEMUKUL KEPALA.

MENYESAL, MENYESAL DAN MENYESAL YANG KINI MENYELIMUTI PIKIRAN RADEN.

Tanpa terasa Raden sudah sampai di kampus, ia pun sudah rapi lagi karena tadi Raden berhenti di toilet umum untuk membasuh dan menata rambut supaya dirinya rapi lagi seperti awal.

Setelah itu ia turun dari mobil dan menutup pintu mobil, setelah itu ia berjalan dengan gaya call nya, ia tidak sengaja melihat Nadira berada di tengah lapangan dengan balutan kebaya membuat Istrinya itu sangat-sangat cantik.

Bukan Aku Yang Suamiku InginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang