dua: polos

774 70 8
                                        

Jennie menyambut pagi hari dengan bahagia, pagi pagi sekali dia sudah pergi ke dapur mansion hanya untuk memasak sarapan pagi untuk dirinya dan putra kecilnya. Banyak pelayan sudah melarang dirinya untuk masuk dengan alasan keselamatan. Tapi ini Jennie, dia sudah ahlinya di dapur. Bahkan sebelum menikah jika tidak ada kerjaan dia akan kedapur untuk memasak.

"Yang mulia, hati hati dengan tangan anda." Ucap Luna yang khawatir dengan Jennie saat dia memegang pisau untuk memotong sayur.

"Luna tenanglah, aku akan baik baik saja. Aku sudah terbiasa dengan hal hak seperti ini."

"Tapi tetap saja, yang mulia-"

"Luna, lebih baik kamu duduk dengan tenang disana. Ini tidak akan memakan waktu lama. Aku hanya ingin membuat bubur untuk sarapan pagi ini."

Jennie berjalan ke depan panci yang sudah berisi bubur putih, kemudian dia memasuki sayuran yang dia potong tadi. Setelah semuanya selesai, dia mulai mengaduk panci itu dan mencicipi sedikit. Jika ada yang kurang, dia memasukkan garam dan beberapa rempah rempah lainnya.

"Ok ini sudah cukup, Luna bisa ambilkan mangkuk?"

Luna berjalan mendekati Jennie sambil membawa 2 mangkuk dinampan. Jennie menuangkan buburnya ke dalam mangkuk dan menata mangkuk itu supaya terlihat cantik.

"Sudah, tolong antaranya ini keruang makan. Aku akan membangunkan Junkyu."

Jennie berjalan keluar dengan senyuman yang tertera diwajahnya, ini adalah kali pertama Junkyu memakan masakannya. Dia sengaja memilih bubur karna itu lebih mudah dicerna untuk Junkyu, jika dia memasak yang lain dia agak bimbang. Bukannya dia tidak percaya diri dengan kemampuan memasaknya, tapi dia harus memperhatikan gizi yang akan anaknya makan.

Saat sudah sampai di depan kamar Junkyu, Jennie masuk dan dia terdiam saat melihat Junkyu masih tertidur dengan boneka beruang besar disampingnya. Jennie berjalan dengan perlahan untuk mendekati Junkyu, kemudian dia usap kepala Junkyu dengan lembut.

"Junkyu sayang, bangun yuk. Matahari sudah terbit dan menunggu mu untuk bangun dan menyapanya."

Junkyu sedikit terbangun saat mendengar suara orang, tapi saat tau itu suara Jennie dia hanya bergumama dan mengatakan 5 menit lagi. Tapi bukan Jennie jika dia tidak segera membangunkan Junkyu.

"Junkyu ayo bangun, sudah saatnya sarapan. Ayo momy sudah memasak sesuatu untuk Junkyu."

Junkyu menolak kearah Jennie masih dengan wajah mengantuknya membuat Jennie merasa gemes dan sangat ingin memakan Junkyu sekarang juga. Tapi, harus tahan.

"5 menit lagi mom, Junkyu sangat mengantuk."

"Memangnya apa yang dilakukan anak momy tadi malam? Kenapa masih mengantuk juga?" Jennie duduk di pinggir kasur Junkyu dan mengangkat anak itu agar duduk dipangkuannya.

"Hehehe tidak ada." Bukannya menjawab Junkyu hanya memberikan keterangan kepada Jennie. Kemudian dia menyadarkan kepalanya ke bahu Jennie.

Jenni menggendong Junkyu masuk ke kamar mandi, saat sudah didalam kamar mandi Jennie membasahi tangannya yang bebas dan mengusap tangan itu kemuka Junkyu.

"Ayo bangun dan ayo kita sarapan. Kamu tidak mau memakan masakan momy? Momy jadi sedih." Jennie membuat wajah seolah olah dia sedih, membuat Junkyu panik dan menggeleng kepalanya dengan brutal.

"Junkyu bangun kok mom, Junkyu akan mandi kemudian memakan masakan momy. Momy turunkan Junkyu." Junkyu bergerak kesana kemari untuk lepas dari gendonga Jennie. Kemudian dia langsung ke bathup untuk mandi. Jennie hanya tersenyum, kemudian dia keluar untuk menyiapkan pakaian Junkyu.

please, love me momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang