Masalah kepala pelayan Lee telah selesai, tinggal menunggu sang suami tercinta untuk menyelesaikan masalah ini. Pft suami tercinta? Ya walau sifatnya seperti bajingan, tapi Jennie tetap mencintainya kok. Jadi tidak apa apa bukan jika dipanggil suami tercinta?
Jennie tertawa sendiri dengan pemikirannya, hal jtu membuat Lisa yang masih berada di rumahnya ketakutan. Apa yang membuat dirinya tertawa? Apa temannya itu sawan?
"Heh, kau kenapa tertawa begitu? Kau sudah gila ya?"
Mendengar pertanyaan dari Lisa, Jennie langsung memukul dirinya dengan keras karna kesal. Apa salah jika hanya tertawa, iya kan?
"Enak saja, aku masih waras."
"Jika kau masih waras lalu kenapa kau tertawa? Aku takut melihatmu tertawa tidak jelas seperti itu."
"Aku hanya memiliki pemikiran lucu saja. Ah sudahlah tidak usah dibahas, Junkyu makan brokolinya jangan hanya ditatap saja." Ucap Jennie kepada Junkyu yang hanya menatap tidak suka pada brokoli yang ada di depannya.
"Tidak mau momy, rasanya sangat tidak enak."
"Dimakan sayang, itu untuk kebaikan mu."
"Junkyu nggak mau momy, onty junkyu nggak mau makan sayurnya. Rasanya tidak enak."
Lisa hanya bisa diam saja, untuk ini sepertinya dirinya tidak bisa bantu. Baru mau buka mulut saja langsung ditatap tajam oleh Jennie apa lagi membela. Bisa mati dia.
"Dimakan sayang ya, nih onty tambahan saus biar rasanya enak. Nih dicoba dulu." Lisa menyuapi Junkyu dengan saus, tapi Junkyu tetap tidak mau memakannya. Huh dasar anak anak.
Kalian pernah nyoba brokoli pake saus belom? Enak tau, aku aja udah pernah.
•
•
•Kini Jennie sedang berada di ruang kerja milik sang suami, walau dia belum diberikan hak sepenuhnya sebagai duchess tapi dia tetap membantu sang suami dalam pekerjaannya mengurus kediaman dan mengurus wilayah kekuasaan sang suami. Tenang saja, semuanya tidak akan langsung dikerjakan kok. Ini semua akan dikumpulkan kembali oleh duke untuk di periksa. Jika bisa membantu wilayah atau kediaman akan langsung disetujui oleh duke dan jika tidak akan di keep dulu saja.
Saat sedang fokus bekerja, sebuah suara mengalihkan etensinya. Itu adalah Jinho yang datang dengan sepucuk surat ditangannya.
"Surat apa itu?"
"Yang mulia, ini adalah surat yang yang mulia duke." Jinho memberikan surat itu kepada Jennie dan dia langsung membukanya.
Jennie membaca setiap kalimat yang ada si surat itu dan dia langsung berdiri tidak percaya.
"Yang mulia duke akan pulang karna peperangan telah berakhir. Tapi tunggu, jarak dari lokasi perang kesini membutuhkan waktu 1 minggu. Sedangkan surat ini datang?"
"Sudah sekitar 5 hari lebih dulu."
"Berarti besok, dia akan pulang?"
Jinho hanya mengangguk, kemudian dia juga kaget karna besok sang duke akan datang. Jennie langsung memerintahkan untuk menyiapkan kediaman menyambut duke pulang.
"Siapkan kediaman ini cepat!!"
Jinho langsung berlari keluar untuk memberitahukan para pelayan mengenai masalah ini. Sungguh ini adalah berita yang mendadak.
Seisi kediaman itu sangat ribut, mereka sibuk mempersiapkan kediaman untuk menyambut kedatangan sang duke. Hal itu memunculkan pertanyaan di kepala Junkyu. Bukankah hanya ayahnya saja yang pulang? Kenapa sangat heboh?

KAMU SEDANG MEMBACA
please, love me mom
FanficKim Jennie, wanita muda berusia 26 tahun itu harus bertemu dengan tuhan secepatnya. Padahal hidupnya masih panjang. Terjebak dalam tali pernikahan dengan seorang duda dengan anak 1 membuat hidupnya menderita. Tuhan memberikan dirinya kesempatan ke 2...