bab 14

13 3 2
                                    

Pagi hari nya yang seperti nya di kota peri akan terjadi hujan yang lebat sementara itu Alena sedang duduk di balkon dan akiyah masuk

"Kamu mau sarapan apa seperti nya kamu bangun pagi sekali Alena"

Alena menoleh yang tadi nya memang sudah memandang langit langit dan sekarang berbalik badan sambil tersenyum ke rah sahabat nya akiyah

"Tidak perlu aku tidak ingin makan nanti kalau aku sudah sangat lapar aku bisa membuat makanan sendiri tenang saja"

"T-tapi Alena aku sudah membuat makanan untuk mu jadi kau tidak usah memasak nya lagi"

Senyuman manis di bibir merah muda Sahabat nya itu sangat tulus mata yang berwarna ungu sekarang menjadi Happy eyes

"Cepat sini"

Lalu akiyah menghampiri sahabat nya dengan perlahan lahan

"Ada apa"

*Krek

"Duduk"

Lalu akiyah duduk di kursi kayu yang berwarna merah muda dengan di hiasi oleh boneka lucu terlihat nyaman bukan?

"Sebentar lagi awan ini turun menjadi titisan air hujan yang sangat deras dan sangat sangat membuat orang yang melihat nya tenang akan air hujan kau tahu aku lebih suka kalau

Pelangi muncul cantik sekali seperti masa kita dulu"

Lalu akiyah bangun dan bertanya dengan bingung

"Maksudnya apa Alena"

"Aku takut jika kau meninggalkan ku akiyah ku mohon kalau memang kita terpisah kan aku-"

Alena menangis lalu akiyah memeluk nya

"Gak jangan bilang seperti itu Alena aku masih mau kita sama sama terus walau ada misi yang berat kita lalui sama sama ya ini trauma mu aku bakalan bisa lupain itu walau tidak bisa sembuh

Aku ga mau kehilangan orang yang sudah ku anggap sebagai saudara ku sendiri kau tahu tidak aku mencari mu di mana mana ku kira aku dah hampa tanpa sahabat ku ternyata"

"Ma-maaf kan aku sudah membuat mu kecewa akiyah.."

"Aku berharap di ulang tahun ku nanti kita akan selamanya"

Alena memeluk balik akiyah yang sudah menangis histeris

"Kamu berhak bahagia dan kamu berhak meminta kepada tuhan apa saja doa mu pasti nanti bakalan ada sebuah ke ajaiban yang kau tidak tahu berkat doa mu itu

Dan ingat lah kalau tuhan itu nyata meminta kepadanya karena tempat pulang paling nyaman adalah Tuhan mu sendiri dan jangan pernah berfikir untuk meninggalkan nya demi cinta semata kau sangat kuat akiyah kau hebat aku bangga

Aku tahu kau susah payah untuk itu kau sampai sakit aku ngerti bagaiman jadi kamu jadi pelindung itu harus kuat sayang mungkin orang lain tidak tahu kau itu lebih kata dari sempurna jangan berhenti untuk melindungi orang lain ya cantik"

Akiyah berhenti menangis dan terdiam untuk sementara lalu Alena melepas pelukan nya dan duduk kembali di teras balkon

Akiyah mengelap air matanya dengan masih sedih

"Kau tahu kan sebenarnya di kota itu paling kuat mantra nya kalau aku tidak di tangkap lord pasti kita ga bakalan pingsan"

Alena berfikir sambil menatap ke arah langit yang indah berwarna biru muda di hiasi dengan awan cantik dan burung burung yang berterbangan lalu di bawah ada taman yang indah

"Ya itu benar untung saja kita selamat tapi siapa orang yang membawa ku ke goa itu?"

"Aku belum pasti pokoknya dia adalah penyelamat juga dan dia dari ras penyihir yeah itu pasti ada kaitan nya dengan lord mungkin Lily bisa bantu permasalahan ini"

seorang peri kecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang