Pagi ini Casaen terpaksa untuk sarapan bersama ibunya. Padahal sudah beberapa minggu berlalu, sang ibu tidak mau lagi sarapan bersamanya. Alasannya juga sudah pasti, karena Selvi kesal padanya.
Entah apa yang terjadi sampai-sampai ibunya meminta Casaen sendiri untuk datang. Maka dari itu, Casaen pun tidak menolaknya sama sekali.
Saat berada di ruangan makan, tidak ada pembicaraan di antara keduanya. Hingga beberapa saat setelahnya Selvi mulai buka suara.
"Sangat disayangkan sekali, Casaen. Padahal ibu tertarik pada Arin, anak dari Duke Azrel. Tapi raja lebih dulu menjadikannya sebagai menantu, dia akan dinikahkan dengan Aldan," katanya dengan tatapan sendu.
Selvi mengatakan hal seperti itu bukan karena merasa kasihan pada Casaen. Dia hanya menyayangkan harapannya yang tidak terwujudkan. Padahal dia sudah menargetkan Arin, sebagai seseorang yang bisa dia manfaatkan kekayaannya.
Mendengar hal itu Casaen sampai bergetar hebat, dia tidak menyangka. Dia benar-benar tidak pernah membayangkan akan terjadi seperti ini.
Baru kemarin dia menghabiskan waktu bersama Arin, dan baru juga kemarin berniat untuk membalas perasaan Arin padanya. Namun, hari ini dia mendengar pernyataan yang menyakitkan.
Arin akan menjadi seorang ratu, dan dia akan segera menikah dengan adiknya sendiri. Aldan bukan seseorang yang berani menolak keputusan dari ayahnya, maka dari itu. Mau tidak mau pun dia pasti akan menurutinya tanpa memberikan penolakan sama sekali.
Menyakitkan sekali, Casaen tidak mampu berkata-kata lagi. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyudahi sarapannya pagi ini.
Dia langsung bergegas pergi ke kamarnya, meminta Saryan untuk tidak mengikutinya. Dan mengunci pintu kamarnya dari dalam. Casaen benar-benar terluka, dia tidak tahu siapa yang harus disalahkan. Hanya saja dia tidak pernah tahu caranya untuk sembuh, jika dalam perihal patah hati.
Padahal dia sangat yakin, bahwa Arin pasti akan menjadi miliknya. Setelah Duke Azrel menerimanya dengan baik, tapi Casaen salah mengira. Karena dia tidak akan pernah menang jika harus bersaing dengan Aldan.
"Arin aku terlambat membalas perasaanmu, seharusnya aku langsung memberitahumu. Karena jika aku tahu akan menjadi seperti ini, maka aku yang paling hancur," tuturnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya itu.
Saryan yang berada di depan pintu kamar Casaen pun merasa sangat khawatir pada tuannya. Dia tahu apa yang sedang dirasakan oleh Casaen. Tuannya baru saja merasakan kebahagiaan, tapi kebahagiaan itu harus dihancurkan oleh ayahnya sendiri.
Lagi-lagi Carel melakukan hal-hal yang membuat Casaen terluka. Entah itu di sengaja atau tanpa sengaja, hanya saja. Semua itu tetap menyakitkan bagi Casaen.
"Apa yang membuat Casaen memasang ekspresi menyedihkan itu, bukannya dia juga biasa-biasa saja dengan Arin. Kemungkinan terbesar Casaen tidak menyukainya," ucap Selvi yang saat ini berdiri di depan pintu kamar Casaen, sama halnya yang dilakukan oleh Saryan.
"Nyonya salah, bukan seperti itu. Tuan Casaen mencintai lady Arin."
Saryan terpaksa untuk memberitahunya, karena dia tidak memiliki pilihan lain. Bagaimanapun Selvi pasti akan berpikiran sesuka hatinya saja, tanpa mengetahui sebuah kenyataan yang ada.
Setelah mendengarnya Arin pun terdiam, dia tersenyum miring. Dan langsung meninggalkan Saryan sendirian.
Di saat Casaen terluka, dan tidak mampu untuk menjadi sosoknya yang terkuat. Selvi tidak mau menguatkannya, dia mengabaikannya dan dia membiarkan Casaen untuk terus merasakan sakit.
Ketika Saryan terduduk sambil memeluk kedua lututnya, dia menangis sesenggukan. Dia merasa sangat kasihan pada tuannya, tidak ada yang bisa dilakukannya dalam keadaan seperti ini. Semuanya sudah keputusan dari raja, yang akan sangat sulit untuk ditentang oleh siapapun. Bahkan oleh Arin dan Casaen yang saling jatuh cinta itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Ibu [✓]
Fiksi RemajaCasaen terlahir dari seorang selir, dia tidak di anggap sebagai anak dari raja. Tidak peduli jika dia merupakan anak kandungnya sendiri, jika dia bukan putra mahkota maka dia tidak akan mendapatkan kehormatan. Dia merupakan anak haram, anak dari wan...