8. Red Eyes

55 20 5
                                    

Penyelidikan masih tetap berlanjut, meskipun Anna masih belum mendapatkan titik terang. Namun, ia tidak ingin menyerah begitu saja. Kasus ini terlalu serius untuk di sepelekan. Pertanyaan bagaimana dan kemana perginya bayi yang di kandung oleh Ahn Gyuri saja masih belum terjawab sampai saat ini.

Haruskah Anna menyimpulkan jika wanita itu mungkin melahirkan di dalam mobil, lalu meninggal? Lantas bayinya di makan binatang buas? Tidak, pikirannya tidak sedangkal itu.

Menoleh ke samping, Anna mendapati Baekhyun yang tengah mengerjakan sesuatu, atau pria itu hanya sedang berpura-pura menyibukkan diri. Akan tetapi, ia tidak ingin menganggu, biarkan saja. Lagi pula, ia masih merasa canggung dengan pria itu setelah kunjungannya beberapa hari lalu.

Bunyi nyaring yang berasal dari telpon kantor dengan cepat mengalihkan perhatian Anna, di lain sisi, Sehun segera beranjak dari tempat duduknya dan menjawab telepon tersebut.

Anna memperhatikan raut wajah Sehun ketika berbicara dengan seseorang di sebrang telepon. Saat panggilan berakhir, pria itu menatap Anna cukup lama, membuat sang wanita akhirnya bersuara, "ada apa?"

"Seorang pria tua di temukan meninggal di rumahnya."

Laporan tersebut membuat Anna lekas menyambar kunci mobil dan meneggakkan tubuhnya. "Kita ke sana sekarang."

Saat ketiganya hendak masuk ke dalam mobil, Baekhyun segera mengambil alih kursi kemudi. Tanpa protes, Anna memberikan kunci mobil itu pada sang pria. Dan duduk di kursi belakang.

"Di mana lokasinya?" tanya Anna, sesaat setelah mobil mereka masuk ke jalan raya dan melaju dengan kecepatan sedang.

"Desa Mujin, Distrik Yonduri."

"Apa?" Anna terkesiap, dahinya terlipat dalam. Jutaan saraf dalam otaknya seakan kembali terhubung dan menyambungkannya dengan ingatan akan nama desa yang tentu tidak asing baginya.

"Yah, ku yakin kau pasti masih ingat," ujar Sehun ketika melihat ekspresi wajah Anna. Dia terlihat terlalu terkejut untuk berbicara. Ia lantas melanjutkan, "semoga saja ini kasus yang berbeda."

Setelah menempuh perjalan yang cukup jauh, ketiganya sampai di lokasi yang Sehun sebutkan. Mendapati mobil ambulance dan empat orang polisi yang sedang mengatur lalu lintas serta menjaga beberapa orang yang datang untuk melihat tetap berada di luar.

"Sehun, bukankah iniㅡ" Anna tercekat, mengetahui bahwa mereka berada di rumah milik si kakek yang minggu lalu mereka kunjungi. Itu artinya, pria tua yang Sehun maksud ... adalah Han Seungwon?

Pria mengangguk, memberi gestur pada Anna agar mereka masuk ke dalam, di belakang ia melirik Baekhyun yang bersandar pada badan mobil, "kau tidak ingin ikut?"

"Aku akan menunggu di sini."

Sehun tak bertanya lebih jauh, dan berpikir mungkin saja Baekhyun takut melihat mayat. Yah, dapat dimengerti. Meninggalkan Baekhyun, ia segera menyusul Anna.

Seorang polisi muda yang berjaga di depan pintu rumah memberi hormat pada Anna, wanita itu mengangguk, lantas masuk ke dalam.

Anna mematung, begitu menyaksikan tubuh yang telah terbujur kaku di hadapannya adalah benar-benar Han Seungwon.

"Hai, Anna."

Wanita itu menoleh pada seorang dokter forensik yang di kenalnya dengan baik. "Apa penyebab kematiannya, Jong?"

"Dilihat dari ciri fisiknya, kemungkinan penyebab kematiannya adalah kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Jika ingin mengetahui lebih lanjut kita bisa lakukan autopsi. Tetapi, pastikan kau mendapat persetujuan keluarganya." ungkap Jongin memaparkan.

Flower PetalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang