11. Night

58 16 8
                                    

Lama berkutat dengan pikirannya, Anna tersadar akan waktu yang ia habiskan hanya untuk menyusun rencananya mendekati Baekhyun. Ia membenarkan cara duduknya dan melirik arloji di pergelangan tangannya.

Anna tidak berencana lembur malam ini. Mungkin ia bisa mengajak Baekhyun untuk minum.

Memberanikan diri, Anna berdehem pelan sebelum memanggilnya, "Baekhyun."

Pria itu lantas menunda pekerjaannya, dan menoleh, mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan penuh tanya.

Benar-benar sial. Anna mengumpat dalam hati. Sempat-sempatnya ia terpesona. Ingat tujuanmu Anna.

"Uh ... apa kau ada waktu malam ini?" tanyanya kemudian, sembari menekan rasa gengsinya kuat-kuat.

"Kenapa memangnya?" Baekhyun memutar kursi, menghadap sang wanita sepenuhnya. Dengan kedua siku yang bertumpu pada penyangga sisi kanan dan kiri.

"Tidak. Aku hanya ingin mengajakmu minum." Anna membasahi bibirnya dan segera meralat ucapannya, "maksudku, sebagai kapten, aku belum menyambutmu dengan baik saat kau bergabung di tim ini. Kita tidak pergi berdua, Sehun juga akan ikut."

Baekhyun mengangguk menyetujui, "baiklah."

Baru begini saja Anna merasa telah melepaskan beban ribuan ton di pundaknya. Mungkin ini hanya awalnya saja, kedepannya pasti akan terbiasa.

Anna mengacungkan jempol tangannya sebagai respon, lantas menoleh pada Sehun, "Oh Sehun. Berhenti bekerja. Kau tidak mau pulang?"

Pria itu meneggakkan punggung seraya merentangkan kedua tangannya, "jika aku pulang lebih awal tanpa pemotongan gaji. Aku pasti sudah melakukannya."

Anna merotasi bola matanya, "aku dan Baekhyun akan pergi minum. Kau harus ikut."

"Tentu saja. Kalian tidak bisa minum tanpaku!" Sehun beranjak dari kursi, lekas mengenakannya jaket kulitnya.

Beberapa saat kemudian, sebuah kedai sederhana yang biasa Anna datangi menjadi pilihannya. Ia memesan makanan dan tentu dengan minuman mereka. Ketiganya duduk di meja paling ujung.

Ramainya pengunjung tidak menjadi masalah. Lagi pula mereka ke sini untuk bersenang-senang bukan untuk menyendiri.

Tak lama seorang pelayan wanita paruh baya datang membawakan pesanan mereka.

"Anna? Sudah lama sekali. Aku pikir kalian sudah bosan datang ke sini."

"Mana mungkin bibi Jung, kami akan selalu datang ke sini. Galbitang buatanmu adalah favoritku." Sehun menimpali.

Wanita paruh baya itu terkekeh, pandangannya tertuju pada Baekhyun. Seakan paham, Anna segera mengenalkan pria itu, "oh dia. Anggota timku yang baru."

"Ah benarkah? Bukankah kau juga sering datang ke sini?"

Baekhyun mengulum senyum tipis dan menganggukkan kepalanya. Ia melirik Anna yang kini memandangnya dengan heran.

"Pantas saja aku seperti tidak asing dengan wajahmu," wanita paruh baya itu terkekeh, "baiklah silahkan nikmati makanan kalian."

"Terimakasih."

Setelah pelayan itu pergi, Anna membuka botol minuman dan menuangkannya ke gelas Sehun ketika pria itu mengulurkan gelas miliknya. Meski begitu, ia masih memikirkan perkataan bibi Jung.

"Kau sering datang ke sini?" tanya Anna seraya menuangkan minuman beralkohol itu ke dalam gelas Baekhyun. Pria itu tak menjawab, dan memilih meneguk minumannya. Ia lalu mengambil botol soju itu dari tangan Anna dan menuangkan minuman ke dalam gelas milik sang wanita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flower PetalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang