ANTARIKSA

03.

Berlari mengelilingi lapangan upacara hingga jam pelajaran pertama selesai . Menjalani hukuman tanpa alasan yang tidak terdengar masuk akal, membuang waktu lama hingga melewatkan ulangan dadakan."padahal baru aja kaki gua sembuh, udah di pake lari larian, mana masih lama lagi. "
"SA!!. "teriak seseorang dari jauh kemudian mendekat . laksa melihat kearah suara untuk memastikan siapa yang memanggilnya barusan.
"Bang devka. "
"Wajah pria itu memerah kesal saat sudah semakin dekat dengan laksa.
"Udah gua bilang jangan panggil gua abang!, lu bukan adek gua!,, gua kesini karna mau bilang sesuatu,"
Laksa mengerutkan dahinya.
"Tar siang gua mau maen sama temen temen gua dan pulangnya malem. Tapi duit gua udah abis buat mabok , jadi gua minta ATM lu. " Kata devka dengan mengulurkan lengannya.
"Tapi setengahnya aja udah kepake buat biaya rumah sakit, dan sisanya buat bayar spp, kalo gua kasih lu tar gimana gua bayarnya bang. "
Devka berdecak. "banyak alesan lu!! Lu tau kan rumah yang lu tinggalin itu rumah gua, jadi gua bisa usir lu dari sana kalo lu gak nurutin apa kata gua , jadi mana sini ATM lu gua mau pake!. " desak pria itu.
Laksa menghela nafas.
"Di kamar di laci paling atas dalem dompet gua lu ambil aja ." Kata laksa pasrah.
Devka tersenyum puas.
"tar kalo lu udah balik jan lupa cuciin motor gua, gua perginya naek mobil," ucap devka lalu pergi.
Laksa mengusap usap depan rambutnya  lalu menghela nafas berat.
"Yaudalah gapapa, gua kan masih bisa dapetin duit dari kaffe. "Laksa tersenyum.

Bell istirahat berbunyi.
Alora terlihat mondar mandir di depan kelas.
"Minta maaf gak ya , kasian juga tu anak harus dihukum. Lagian kan emang salah gue,.."
"Tapi laksa dimana ya, dilapangan gak ada ,apa mungkin lagi di kantin?. "
"Ra," seseorang memanggil.
Alora berbalik
"Eh Virgo. kenapa ?"
"Lu lagi nyariin laksa ya, di atap lagi bengong. " Kata Virgo yakin.
"Kok lo tau, gue kan belum bilang. "
"Gak sengaja denger, udah lu samperin sana tar keburu lompat. "Alora melebarkan matanya karna terkejut.
"Maksudnya bunuh diri?? Kok lo gak cegah si, " Ucap gadis itu dengan panik lalu berlari menuju atap sekolah.
Virgo menatap bingung.

Pintu atap terbuka, alora berlari menghampiri laksa dengan panik.
"JANGAN LOMPAT!!. " teriaknya.
Laksa berbalik terkejut, gadis itu meraih tangan laksa lalu menariknya hingga terjatuh bersamaan. Suasana hening sesaat, laksa segera berdiri.
"Apaan si lu, rusuh!!. " Laksa kesel.
Alora masih terlihat panik lalu berdiri sembari mengusap usap roknya yang sedikit kotor.
"Lo jangan lompat, gue tau lo kesel karna gue gak ngaku dan lo jadi dihukum gara gara gue, tapi gue nyesel, pliss lo jangan lompat, satu sekolah bisa geger kalo lo mati bunuh diri. " Kata alora panik.
"Siapa yang mau bunuh diri, gua masih waras kali, "kata laksa ketus.
Alora mengerutkan keningnya.
"Loh, jadi lo gak niat mau lompat??. "
Laksa menatap tajam mata alora kemudian berjalan pergi tanpa mengatakan sepatah katapun. Alora mengerutkan keningnya.
   "Laksa masih dihukum??. " Kata ell ke Virgo yang masih berdiri di depan kelas.
Virgo membalikan badannya kehadapan ell. "Mana gua tau. " Kata Virgo .
Emanuell mengantongi lengan nya,
...
"Ke kantin yuk ell gua laper,"
"Lu yang bayar tapi. "
"Kenapa , lu gak punya duit. "
Emanuell mendengus. "Gua lebih kaya dari lu kali!!,,"
"Mau enggak!!."
"Berisik lu yaudah iya."
Virgo mengangkat sebelah senyumnya.

Alora berjalan menuju kelas .
"Virgo nyebelin banget sih, berani beraninya dia boongin gue. Laksa juga, kenapa sih ketus banget jadi cowok, dia kan bisa ngomong biasa aja gak usah dingin!!." Alora menghela nafas lalu masuk kelas, namun iya melihat laksa di kursinya.
"Itu kan laksa, dikursi gue ,Ketiduran?. "
Alora berjalan mendekat.

"Gajelas banget si, baru aja debat di atap sekarang malah tidur ,, dikursi gue lagi,, ngeselin banget!!."