06.

20 2 0
                                    

Laksa segera melengkapi seragam kerjanya lalu berdiri didepan meja kasir. Tak lama seseorang datang untuk memesan, laksa segera menyapa hangat.
"Ada yang bisa saya bantu kak, kakak mau pesen apa?. "
"Ice americano aja,. "Ucap gadis itu dengan cepat lalu tersenyum.
"Nanti saya anter, kakak tunggu aja dimeja nomer 9." Kata laksa lalu segera kebelakang.
    Gadis itu menunggu di mejanya dengan mengerjakan sesuatu di laptop selagi menunggu pesanannya. Tak begitu lama hingga laksa pun tiba dengan ice americano lalu diletakan nya di meja.
"Pesanan nya kak, selamat menikmati." Ucap laksa lalu menunduk
"Saya boleh nanya sesuatu gak?. " Ucap gadis itu, dengan cepat laksa pun menatapnya.
"Ia, kenapa kak?. "
Gadis itu tertawa.
"Jangan manggil kakak, saya kan punya nama, panggil saya vania. "
Laksa tersenyum.
"Duduk dulu , temenin saya ngobrol. " Kata vania.
"Aduh, maafin saya kak vania, saya kan lagi kerja, kalo ketahuan sama bos, saya bisa dimarahin, jadi kalo kak vania butuh sesuatu tinggal panggil saya lagi. Saya permisi" Kata laksa lalu pergi.
Gadis itu tersenyum memandangi kepergian laksa.
"Ganteng banget si. Kalo aja saya bisa kenalan. "Kata gadis itu dengan tersenyum lalu kembali dengan laptopnya.
Kang agra menepuk bahu laksa.
"Penggemar kamu? Saya jadi iri." Kata kang agra julid.
"Laksa juga baru kenal kang, namanya kak vania. Cantik loh. "
"Ia akang juga liat tadi, oh iya akang baru inget, cewe itu teh emang tiap hari kesini buat ngerjain tugas, di jam yang selalu sama, pesanannya juga sama, "
Laksa mengerutkan alisnya.
"Tiap hari? Kok laksa baru liat. "
"Soalnya akang terus yang ngelayanin, kamu mah baru sekali. Yaudah atuh lanjutin kerjanya. " Kata kang agra.
"Iya kang. " Jawab laksa cepat.

Siang hari berganti seiring berjalan nya waktu, mentari mulai berada di ujung laut yang terbentang luas , hingga membentuk senja yang indah terpantul di beningnya air laut, namun hanya sesaat. Senja itupun menghilang dikala langit berubah menjadi gelap karna hadirnya malam hari, bintang kecil bermunculan mengitari cahaya bulan yang indah, membuat malam itu menjadi terang.
   KAFFE itu juga sudah tutup sejak beberapa menit lalu, laksa menyempatkan untuk mampir ke toko buku untuk mencari sesuatu, toko buku itu terletak lumayan jauh dari KAFFE sehingga cukup lama untuk sampai kesana. Toko buku itu juga tersembunyi dan lumayan sulit terlihat. Toko yang buka hingga larut malam, namun suasana di dalam toko buku itu lumayan menyenangkan sehingga suasana terasa hangat walaupun mendatanginya saat malam hari. Laksa segera mencari buku yang tengah diinginkannya, tak butuh waktu lama banginya untuk menemukan buku itu. Namun ia melihat seseorang yang dikenalnya disana, laksa menatap bingung.
"Tu cewe ngapain kesini malem malem. Gak takut apa?. "
Gadis itu segera menyadari kehadiran laksa, lalu menghampirinya.
"Lo kesini juga, nyari buku apa??. " Kata alora.
"Lu ngapain kesini, malem malem masih keliaran diluar , tar kalo ada perampok gimana!!" Kata laksa.
"Ya... Gue kesini buat nyari buku,, soalnya toko yang biasa jam segini udah pada tutup."
Laksa menghela nafas.
"Terus lu baliknya gimana, "
"Sekarang kan ada lo. Jadi lo bisa anterin gue pulang. " Kata alora .
"Gak bisa lah, rumah kita kan beda arah. Rumah gua masih jauh. " Kata laksa.
"Yaelah Sa, lo tega gitu ngebiarin cewe semanis gue pulang sendirian, tar kalo gue kenapa napa dijalan gimana. "
"Lu aja bisa dateng kesini malem malem, masa pulangnya enggak. "
Gadis itu terdiam. Laksa memandanginya sesaat lalu menghela nafas. Pria itu segera berjalan kekasir diikuti alora.

Jalanan sangat sepi karna sudah malam, alora mendekat dengan laksa karna merasa ketakutan. Laksa berdecak.
"Lu bisa geser gak sih sempit tau, jalanan kan masih luas. "
"Gue takut, jalanan kok sepi banget ya, kayak gak ada manusia satu pun gitu. "
"Jam segini mana ada orang yang keliaran dijalan kayak setan."
"Ih lo jangan ngomong gitu, udah yu lanjutin jalan bentar lagi sampe di rumah gue. " Kata gadis itu.
Mereka berdua pun terdiam beberapa saat hingga akhirnya sampe didepan rumah alora. gadis itu segera membuka gerbang.
"Yaudah gua cabut ya. "
"Lo gak takut kan balik sendirian. " Kata alora.
"Enggak lah, gua kan gak kaya lu,, udah ya gua cabut. Lu masuk cepet tar keduluan setan. " Kata laksa lalu pergi.
Alora menjadi panik.
"Ih.... Nyebelin banget sih. "

Laksa berjalan sendirian di gelapnya malam, ia beberapa kali melihat kebelakang untuk memastikan keadaan aman. Hingga ia teringat sesuatu.
"Kok gua jalan kaki. Bukanya gua bawa sepeda.. " Laksa berfikir sejenak.
"Yaudalah biarin aja. Besok gua ambil,, udah malem banget kalo gak cepet cepet balik bang devka bisa ngamuk " Kata laksa lalu melanjutkan langkahnya.
Suasana hening sesaat.
Hingga akhirnya sesuatu terasa aneh . tiba tiba seseorang menyentuh bahunya dari belakang. Laksa segera berbalik dengan cepat. Ia melebarkan matanya.
"Siapa lo?!!!.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ANTARIKSAWhere stories live. Discover now