12.

10 2 0
                                    

Jam pelajaran pertama berakhir. Saatnya jam istirahat.
Alora menghampiri meja Virgo.
"Laksa gak masuk. Masih sakit ya?. "
"Gak tau. Tapi tadi masih tidur. Mau ngebangunin gak enak takut ganggu. " Jelas Virgo.
"Yah. Pantesan hampa banget ni kelas. Berasa kek ada yang kurang gitu. "
Emanuel mengerutkan alisnya
"Tumben . Jangan jangan lu suka ya sama laksa. "
"ya.. Gitudeh"
Virgo memukul meja
"serius lu ra. Terus udah ngaku belum??. "
"Ya belum lah. Masa gue yang bilang sih, gue kan cewe. Gengsi gue. "
"Tapi kalo gak ngaku tar laksa keburu di ambil orang loh!! Secara kan tu anak banyak yang demen. Apalagi siapa tuh yang centil banget  .. Oh si tania tuh. Yang pernah ditolak sama laksa. "
"Ya.. Kalo laksa diambil orang tinggal gue ambil lagi. "
"Yeilah emang laksa bola gitu bisa di over over. Udah gih bilang!!! "
Emanuell berjalan menghampiri Alora.
"Lu ajakin ngedate aja ra. Ajakin laksa ke wahana hiburan, dia paling suka tuh naek wahana serem. " Usul ell.
Alora berfikir sejenak.
Virgo berbalik cepat
"Iya ra. Pendekatan terbaik tuh di wahana. "
Alora hanya mengangguk.

"Kemaren kenapa gak masuk Sa?? " Tanya kang agra.
Laksa menoleh
"Sakit kang... Laksa nganterin pesenan dulu ke meja pelanggan" Ucapnya lalu berjalan.
"Pesenan nya kak, silahkan dinikmati. "
"Makasih." Ucap gadis itu.
Laksa kembali ke belakang untuk membuat latte pesanan meja 11.

KAFFE itu selalu ramai oleh pengunjung. Bahkan sebagian besar yang datang tidak hanya untuk memesan, melainkan juga meminta foto bersama laksa karna iya Dikenal sebagai barista tertampan di devucino KAFFE. Itulah yang menyebabkan KAFFE itu ramai. Bahkan disaat KAFFE akan libur.
Waktu berjalan . Dan KAFFE akhirnya tutup, saatnya semua pelayan membereskan meja meja yang kotor. Laksa mengepel lantai luar juga mengelap kaca kaca yang berdebu.
"Drrrddhh." Handphone nya berdering.
Iya segera melihat ke layar untuk memastikan siapa yang yang menelpon.
"Virgo, ngapain dia nelpon gua. "
"Hallo vir, kenapa??. " Ucap nya
"Eh Sa!.. Lu kok gak ada dirumah. Lagi kerja? Emang lu udah baikan??. "
"Yaelah gua gapapa kali. Gua baik baik aja. Iya gua lagi kerja !! Udah kelar sih. "
"Sa. "
"Hm"
"Pulang kerja lu ada waktu gak??gua mau ngajakin lu ke suatu tempat. " Kata Virgo di sebrang sana
"Kemana? Males ah! Kelar kerja gua mah ke perpus ".
"Yaelah Sa bentar doang kok, mau yah... Ada lora loh!! " Laksa melebarkan matanya.
"Lah,, dia. Emang mau ngapain sih, Alora ulang tahun??. "
"Pokonya ada deh.. Jan lupa kesana tar gua sherlock yah! "
"Tapi gua harus ke perpus vir_" Telpon terputus. Laksa memandang ke layar.
"Yaelah ni bocah... Nyusahin aja!! "
Pria itu kembali mengepel lantai.

Alora berjalan mondar mandir di pintu masuk.
"Kok gue gugup sih.. Laksa dateng gak yah??."
Gadis itu berjalan masuk lagi.
"Apa gue balik aja..
"Ra.. " Ucap laksa tiba tiba dari belakang gadis itu.
Alora berbalik terkejut.
"Eh..
"Lu disini ngapain.. Nungguin siapa??. "
"Nungguin lo lah!! Eh...
Laksa tersenyum kecil.
"Ooh.. Nungguin gua!!... Gua tau sih. Soalnya Virgo bilang katanya ada lu disini.. "
"Kalo gitu kenapa lama banget dateng nya. "
"Ya gua kan harus kerja dulu ra.. Yaudah yu mending sekarang ikut gua. " Ucap laksa dengan menarik lengan gadis itu.
"Eh.. Mau kemana??. "

Alora memeluki lengan nya. Memasang wajah kesal hingga membuat kedua alisnya nyaris akan menempel.
"Karna lu masih di bawah umur jadi gak boleh naek Rollercoaster. " Kata laksa
"Lah.. Padahal kan di situ tertulis 17 ke atas. Berarti gue boleh naek dong. "
"Masa sih, Tapi kalo pendek katanya gak boleh. Tinggi lu berapa?. "
"149_
"Haha.. Pendek amat..Pantesan gak di izinin naek sama penjaga. "
Alora kesel.
"Gue gak pendek kali, lu aja yang ketinggian. Bahkan bahu lu aja masih lebih tinggi dari gue. Tinggi lu berapa?. " Ucap alora.
Laksa menaikan sebelah alisnya sembari memeluki lengan.
"180_
Alora berdecak.
"Kakak gua aja tingginya gak nyampe 175. Emang lu aja yang kayak vampir. Apalagi kalo jalan bareng gue"
"Ya.. Gapapa . jadinya kan lucu berasa jalan sama bayik"
"Tau ah gak mood gue. Gue mau balik aja. " Ucap gadis itu lalu berjalan.
"Jangan cepet cepet jalan nya takut ke injek. "Teriak laksa.
Gadis itu berhenti.
"Berisik lu. Gue mau ke toko buku, lu jangan ikut!!. "
Laksa berjalan mendekat lalu meraih lengan Alora kemudian mengangkat tubuhnya ke atas bahu pria itu.
Alora kaget..
"Eh lu ngapain.. Turunin gue!!. "
"Udah lu diem. Lu mau ke toko buku kan! Udah gua anter. Toko buku gak jauh dari sini. Kalo naek taksi harus bayar, kalo naek bahu gua kan gratis!!. "
Gadis itu menghela nafas.
"Tapi lu ketinggian Sa!!! Udah turunin gue cepet, Gue ini anemia. Kalo kelamaan kayak gini tar gue pusing."
"Tar gua jitak pala lu biar gak pusing.. Udah diem. "
"Jangan lah sakit. "
"Gua becanda kali."
Gadis itu menghela nafas pasrah.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ANTARIKSAWhere stories live. Discover now