CHAPTER 30

900 32 4
                                    


Papa yang seharusnya menjadi cinta pertamaku. Nyatanya dia lah yang sudah menabur kebencian paling dalam di tubuhku.

-Azzalea Syafa Lorenza


°°°


Sebelum berangkat ke kampus. Lea pergi ke pesantren terlebih dahulu karena mau mengajak Bilal makan siang bersama. Rencananya, Lea ingin mengajak Bilal makan di cafe yang biasa ia kunjungi.

"Mas Bilal!" Panggil Lea sambil melambaikan tangan ke arah Bilal.

Bilal langsung menoleh sebentar. Ia berusaha bersikap tenang sambil tersenyum manis dihadapan istrinya. "Hem? Kenapa, sayang?"

Lea dengan cepat memalingkan wajah dari Bilal karena berusaha menahan senyumnya. Lea tidak bisa fokus lagi dengan tujuan utamanya kesini. Ia seakan sudah terhipnotis dengan senyum manis dari bibir Bilal. "Nggak papa! Cuma manggil aja."

"Ayo, Lal." Ucap Deren menghentikan obrolan mereka berdua.

Bilal menganggukkan kepalanya dengan raut wajah yang sendu.

"Bentar ya, sayang!" Ucap Bilal sambil berusaha tersenyum dengan Lea. Ia langsung bergegas berjalan mengikuti Deren dan kedua temannya.

"Mas Bilal kenapa ya? Kok dia buru buru banget?" Batin Lea.

"Udahlah, nanti aja gue tanyain. Mending gue nyari Flora sama Angel!" Lanjut Lea sambil berjalan mencari cari kedua temannya. Setelah beberapa saat, akhirnya Lea menemukan kedua temannya dan bergegas menghampiri mereka.

"Kasian banget ya, Bilal. Dia harus bertanggung jawab atas kesalahan yang nggak dia perbuat." Ucap Flora.

DEGH

Langkah kakinya langsung terhenti. Jantungnya juga berdetak dengan sangat kuat. Lea langsung terdiam seakan mematung karena masih mencerna maksud dari ucapan temannya.

"Ini semua gara gara Om Afzhal. Om Afzhal bener bener udah keterlaluan benget." Sambung Angel.

"Kok bisa ya ada orang tua kayak Om Afzhal?" Lanjut Flora seakan ikut berpikir.

"Maksud kalian?" Sahut Lea dari belakang mereka.

Mereka berdua langsung terkejut dan menoleh ke arah Lea. "Hehehe! Lea."

"Papa bikin masalah apa sama Mas Bilal?" Tanya Lea yang nampak tegas.

"Nggak ada kok, Ya! Mungkin lo salah dengar kali." Jawab Angel.

"Bohong. Pasti ada yang lo berdua sembunyiin kan dari gue?" Tanya Lea karena tidak percaya.

"Gimana dong," bisik Flora sambil menyenggol pelan bahu Angel.

"Iya. Kita berdua bakalan ngomong." Ucap Angel.

Flashback ON

Di depan pagar sekolah ada seorang laki-laki berbadan kekar datang memasuki area pesantren. Sebelum ia melangkah lebih jauh, di belakangnya ternyata ada Bilal juga yang baru saja datang.

"Papa!" Panggil Bilal menghampiri Papa Afzhal dan bergegas mencium tangannya.

"Tumben Papa kesini!" Lanjut Bilal sambil tersenyum manis.

"Nggak usah basa-basi. Saya kesini cuma mau minta uang."

"Maaf, Pa. Tapi, mulai sekarang Bilal nggak bisa ngasih uang lagi sama Papa."

"Heh. Saya ini udah jadi orang tua kamu. Jadi nggak usah pelit sama saya."

"Maafin Bilal, Pa. Bilal beneran nggak bisa."

Papa Afzhal melihat amplop coklat di tangan Bilal. Ia melirik sebentar dan mengambil paksa amplop tersebut.

Amplop coklat yang berisi uang sekitar 50 juta. Uang itu baru saja Bilal ambil dari Bank untuk menggaji para guru honorer yang ada di pesantren.

"Jangan, Pa. Itu uang buat gaji guru guru disini. " Ucap Bilal sambil berusaha merebut kembali amplop di tangan Papa nya.

"Saya nggak perduli. Sekarang uang ini udah jadi milik Saya."

"Om." Teriak Angel yang bergegas menghampiri mereka dan diikuti oleh Flora.

"Mending, Om balikin uangnya. Itu bukan milik, Om." Lanjut Angel.

"Dosa, Om." Sambung Flora.

"Heh. Kalian berdua nggak usah ikut campur urusan saya." Bentak Papa Afzhal yang membuat Flora dan Angel sampai ketakutan. Papa Afzhal juga langsung bergegas pergi meninggalkan mereka bertiga.

Bilal berusaha mengatur pelan nafasnya sambil terus beristighfar. "Astaghfirullah hal azim."

"Om." Teriak Flora dan Angel yang berusaha mengejar Papa Afzhal.

"Nggak usah di kejar." Ucap Bilal berusaha menghentikan langkah kaki mereka.

"Tapi Om Afzhal udah keterlaluan, Lal." Sambung Flora.

"Udah nggak papa." Lanjut Bilal.

"Terus uangnya gimana?" Tanya Angel.

"Nggak usah di pikiran. In syaa Allah, saya yang akan bertanggung jawab." Ucap Bilal.

"Tapi, Saya mohon. Tolong rahasia in masalah ini sama, Lea." Lanjut Bilal.

Mereka berdua menganggukkan kepala dengan pelan. Mereka berdua juga berjanji akan merahasiakan semuanya dari Lea.

Flashback Off

"Keterlaluan." Ucap Lea yang nampak begitu emosi. Ia juga mengepalkan kedua tangannya dengan sangat kuat sampai sampai urat uratnya terlihat.

Tanpa banyak omong, Lea langsung bergegas pergi meninggalkan pesantren.

"Lea." Teriak Flora dan Angel.

"Permisi Bu. Kita semua disuruh keruangan Abi sekarang juga." Ucap guru yang tiba tiba datang menghentikan langkah kaki mereka untuk mengejar Lea.

"Iya, Bu!" Jawab Flora dan Angel sambil berusaha tersenyum.

Mereka berdua bergegas memasuki ruangan Abi Khalid diikuti guru honorer lainnya. Di dalam, mereka semua mendapatkan gaji mereka yang sempat tertunda. Abi Khalid juga menyampaikan permintaan maafnya atas keterlambatannya memberikan hak hak mereka semua.

Setelah semua selesai. Mereka semua keluar dan kembali dengan aktivitas mereka masing masing. Berbeda dengan Bilal yang nampak celingak celinguk melihat kesana kemari. "Lea kemana ya?"

"Lea udah pergi, Lal." Jawab Flora.

"Lea udah tahu semuanya. Tadi Lea nggak sengaja denger obrolan kita berdua." Sambung Angel.

"Astaghfirullah hal azim. Flora, Angel." Ucap Bima yang langsung emosi.

"Mulut kalian berdua kenapa ember banget sih." Lanjut Ilham.

"Terus sekarang, Lea nya kemana?" Tanya Deren yang berusaha bersikap tenang.

"Nggak tahu." Lirih Flora.

"Saya harus cari Lea sekarang." Ucap Bilal yang nampak panik.

"Gue ikut, Lal" Sahut Deren.

"Iya kita semua ikut, Lal." Sambung Angel.

"Nggak usah, kalian disini aja." Ucap Bilal.

Mereka semua langsung menganggukkan kepala mereka dengan pelan.

"Kalau ada apa apa kabarin kita, Lal." Sambung Deren.

"Iya. Assalamualaikum?" Lanjut Bilal dan langsung bergegas pergi.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah." Jawab mereka semua serentak.

"Lo berdua sih. Cari masalah aja." Gerutu Bima.



°°°

Bersambung

Lanjut lagi ke part selanjutnya ya!

Jangan lupa vote dan comment!

Terima kasih

Love you🤍

Lentara Untuk Zaujaty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang