karna percakapan semalam membuat zivan menjadi badmood di pagi hari, dia sudah menolak untuk tidak di jodohkan dengan seseorang tersebut, namun mama dan papa nya tetap pada pendirian mereka, mereka tetap ingin menjodohkan zivan, sedangkan zevan hanya meledek zivan sepanjang waktu
"woy van, napa lu diem aja dari tadi?" tanya vano sambil berjalan mendekat ke arah zivan
"sibuk lu, udah sana ah"ucap zivan sambil mendorong temannya agar menjauh
"napa dah, padahal gue cuma nanya gitu doang" ucap vano
"udah lah no, mending temenin gue ke kantin" ucap rey kepada vano dan mereka pergi menuju kantin meninggalkan zivan yang sedang memainkan handphone nya
**
jam belajar baru saja di mulai, zivan masih terpikirkan bagaimana jadinya jika ia menikah dengan seorang laki-laki"gimana nasib gue ya, ntar kasih cucu ke mama sama papa gimana, kalo ambil di panti asuhan bisa gak ya, atau gue buat sama cewe aja, tau ah pusing" batin zivan yang terlihat sangat kesal
"hey kamu yang di belakang" tunjuk guru tersebut ke arah zivan
"saya pak?" tanya zivan sambil menoleh ke arah kanan dan kiri nya untuk memastikan apakah dia atau orang lain yang di tunjuk guru tersebut
"ya kamu" ucap guru tersebut
"napa pak?" tanya zivan dengan bingung
"kamu kalo gak mau merhatiin apa yang bapak jelasin mending kamu keluar aja, yang lain aja merhatiin, kamu malah ngelamun gak jelas, kerasukan baru tau kamu nanti"ucap guru tersebut sebelum kembali menjelaskan materi pelajaran nya
"bacot nih guru, gue tonjok juga lu nanti" ucap zivan dengan kesal
**
jam pelajaran baru saja selesai dan akhirnya mereka istirahat, zivan pergi lebih dulu menuju kantin tanpa menunggu temannya yang lain
"woy van tungguin kita woy" ucap kedua temannya yang berteriak memanggil zivan yang sudah keluar dari kelas
"napa dah tuh anak" tanya rey kepada vano dan di jawab gelengan kepala
akhirnya rey dan juga vano pergi menyusul zivan yang sudah sedikit agak jauh dari mereka
"mang pesen bakso nya yang biasa ya satu aja" ucap zivan sambil menunggu pesanan bakso nya, setelah beberapa menit akhirnya pesanannya siap
ia mengedarkan pandangannya ke arah seluruh sudut kantin untuk mencari tempat duduk dan akhirnya ia menemukan tempat duduk yang masih kosong, ia langsung segera menuju tempat duduk tersebut sebelum di ambil oleh orang lain
"lu napa sih van, gitu amat ama kita hari ini, kita salah apa coba" tanya vano yang sudah memegang makanannya dan juga di sebelahnya ada rey yang juga memegang makanannya
"maap deh ya, gue lagi kesel soalnya, udah duduk dulu pada, ntar gue kasi tau" ucap zivan sambil menyendok bakso yang masih panas, tapi dia sekarang sangat lapar yang membuat dia terpaksa makan bakso yang masih panas
"napa van kasi tau kita dong jangan gini lah" ucap rey dengan penasaran
"gue mau di jodohin" ucap zivan to the point
"hah?!" ucap kedua temannya dengan terkejut
"kok bisa, lu kan belum kerja van gimana bini lu mau makan nanti kalo lu aja kagak kerja"ucap rey yang membuat vano setuju dengan ucapannya
"gue juga bilang gitu ke papa sama mama gue, tapi papa gue bilang 'papa gak ada bilang kalo dia cewe' " ucap zivan yang membuat kedua temannya menjadi sangat terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI GUE?!
Teen Fictionnama gue zivan fernandez, gue biasanya di panggil van atau zi juga bisa, terserah lu pada dah mau manggil apaan, gue anak kedua dari dua bersaudara, udah ah itu aja yang mau gue sampein, btw gue benci banget sama cowo yang bakal di jodohin sama gue...