setelah kejadian semalam yang membuat semua badan zivan terasa remuk, zivan yang bangun lebih awal langsung terkejut mengingat kejadian semalam yang membuatnya juga malu, ia langsung cepat-cepat pergi menuju kamar mandi namun belum saja ia melangkah ia malah terjatuh ke lantai , ia merasa kakinya tidak sanggup untuk berjalan dan juga 'sesuatu' yang ada di belakangnya terasa sangat sakit
gevan yang mendengar suara terjatuh langsung terbangun dan melihat zivan yang terduduk dengan wajah yang menahan rasa sakit, gevan yang melihat itu langsung berdiri dan membantu zivan untuk pergi ke kamar mandi dengan cara menggendongnya ala bridal, zivan yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya diam saja karna ia memang tidak bisa berjalan mana mungkin ia memaksakan
"udah turunin gue" ucap zivan sambil menunduk
gevan langsung mendudukan zivan di dalam bathup yang cukup besar dan bisa untuk dua orang
"udah sana keluar gue bisa sendiri" ucap zivan sambil menyuruh gevan untuk keluar dari dalam kamar mandi tersebut
"kalo butuh apa-apa panggil gue ya" ucap gevan sambil keluar dari dalam kamar mandi
selang beberapa menit akhirnya zivan menyelesaikan mandinya, ia langsung bergegas menggunakan bathrobe nya dan berjalan dengan pelan sambil berpegangan dengan tembok agar tidak terjatuh, ia membuka pintu kamar mandi dan melihat gevan sedang membuka handphone nya
"woy bantuin gue" ucap zivan yang menyelipkan kepalanya di pintu yang terbuka sedikit
gevan yang mendengar teriakan zivan langsung bergegas pergi ke kamar mandi setelah sampai ia langsung menggendong kembali zivan ala bridal
"lu keluar sana gue mau pake baju" ucap zivan berniat mengusir gevan
"ngapain gue keluar lu mau pake baju pake aja, napa malu? , udah liat semua gue" ucap gevan yang membuat zivan menjadi kesal dan melihat gevan dengan tatapan yang tidak bersahabat
karna zivan tidak ingin ambil pusing ia langsung saja berpakaian di depan gevan, toh bener juga kata gevan buat apa malu kalo udah di liat semuanya
"sini gue kasi sesuatu biar gak terlalu perih" ucap gevan sambil mengeluarkan sesuatu dari laci meja dan itu adalah salep untuk zivan agar bisa meredakan rasa perih
"gue bisa sendiri"ucap zivan sambil ingin mengambil salep tersebut namun langsung di tarik oleh gevan
" gue yang bakal bantuin lu, udah sini gue pakein"ucap gevan , terpaksa zivan harus menurut dan dengan rasa malunya ia harus menungging di depan gevan agar bisa meletakkan salep tersebut
"malu banget gue aaaaa,bunda mama bawa zi pergi dari sini" batin zivan yang harus menahan malu
"udah tuh" ucap gevan yang sudah selesai mengoleskan salep tersebut, zivan merasakan ada rasa dingin yang membuatnya sedikit nyaman dengan rasa itu dan rasa perih nya juga sudah sedikit mereda
"yok sarapan" ajak gevan sambil menggendong zivan dan zivan hanya membalas dengan menganggukkan kepalanya
sampai mereka di bawah sudah ada mba felin yang baru saja selesai memasak sarapan
"pagi tuan gevan, pagi zi" sapa mba felin sambil tersenyum ke arah zivan dan gevan namun sedetik berikutnya ia langsung merubah raut wajahnya menjadi khawatir karna melihat zivan yang di gendong oleh gevan, ia berpikir ada apa dengan zivan
"zi kamu gapapa?" tanya mba felin sambil mendekat ke arah zivan
"i-iya mbak gapapa kok" ucap zivan dengan senyum kikuk nya
"kamu abis jatoh?" tanya mba felin lagi
"iya mba ta-tadi jatoh di-di kamar mandi" jawab zivan dengan ucapan yang terbata-bata ia bingung harus menjawab apa
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI GUE?!
Teen Fictionnama gue zivan fernandez, gue biasanya di panggil van atau zi juga bisa, terserah lu pada dah mau manggil apaan, gue anak kedua dari dua bersaudara, udah ah itu aja yang mau gue sampein, btw gue benci banget sama cowo yang bakal di jodohin sama gue...