39. Cinta atau Obsesi?

15.8K 1K 35
                                    

vote before reading❤️

***

Ini sudah hari ke tiga setelah malam mengerikan yang Charlotte alami bersama si iblis itu. Tubuhnya masih sakit dan dia sama sekali tidak bisa berdiri, seolah-olah ia lumpuh.

Matanya menatap nanar ke atas dengan air mata yang kembali mengalir.

"Sikapmu yang bodoh membuat semuanya menjadi seperti ini. Apa susahnya menerimaku?"

Charlotte mengepal tangannya sendiri dengan lamah. Perkataan Lucifer memang benar, tapi ia tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri ketika melihat sang ayah seperti itu.

Anak mana yang tega melihat cinta pertamanya seperti itu?

Charlotte berhak marah kepada Lucifer karena laki-laki itu melakukan hal keji dan kejam itu. Tapi Charlotte juga berhak menyalahkan dirinya sendiri yang tidak bisa menahan diri hingga membuat Lucifer marah.

Tapi...

"Iblis tetap iblis!" desis Charlotte. "Bahkan jika aku tidak marah dengan alasan itu, dan suatu saat aku marah dan melakukan kesalahan, dia akan tetap seperti itu."

"Aku membencimu, Lucifer!" ujar Charlotte tajam.

"Aku juga mencintaimu, Charlotte."

Charlotte dengan tatapan datarnya tetap memandang langit-langit kamar tanpa menoleh ke samping. Ia sudah muak, muak mendengar suara dan melihat wajah yang sialnya sangat tampan itu.

"Mengabaikanku, huh?"

Charlotte tetap diam. Tangan di dalam selimut ia kepal sebisa mungkin untuk meninju wajah di sampingnya.

"Tinju saja, tapi jangan salahkan aku jika tanganmu tidak ada lagi," ujar Lucifer tersenyum miring.

Charlotte semakin membenci Lucifer. Laki-laki itu selalu terlihat menunjukkan sikap dominan yang terkesan memprovokasi dirinya.

"Hei, bicaralah ... Aku merindukan suaramu," pinta Lucifer dengan nada lembut.

Sayangnya, itu tidak membuat Charlotte bergeming sedikitpun. Charlotte tahu dan tidak akan terjebak dengan tipu muslihat iblis di sampingnya ini.

Sandiwara bersikap manis dan menggemaskan tempo hari dari Lucifer tidak akan Charlotte hiraukan lagi.

Iblis. Yang namanya iblis tetaplah manipulatif.

"Sebenarnya apa..?" Charlotte menjeda ucapannya sembari menatap Lucifer.

"Apa?" tanya Lucifer.

"Sebenarnya kau melakukan ini karena cinta atau obsesi?" tanya Charlotte.

"Keduanya." Lucifer menatap Charlotte dengan tatapan yang sulit diartikan. Mata merah itu perlahan meredup.

"Aku mencintaimu, itulah sebabnya aku melakukan ini. Tidak peduli jika orang berkata aku terobsesi karena aku juga sadar itu. Tapi asal kau tahu, obsesiku didasarkan cinta."

Charlotte menggeleng dan matanya memanas. "Tidak ada. Tidak ada kata obsesi didasarkan cinta. Cinta dan obsesi itu berbeda," ujar Charlotte.

EMPEROR'S DOLL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang