43. Penyesalan

394 17 25
                                    

Halo para readers setia, apa kabar?

Pasti ada yang lama nunggu cerita ini update kan?maaf ya selalu lama buat up, soalnya lagi sibuk banget.

Happy reading 💙

*****

"Ternyata benar ya, penyesalan selalu datang diakhir."

Azalea Michella Reynand

*****

Janji Alden kemarin yang akan datang ke rumah sakit lagi, ia memang datang lagi. Seandainya saja dulu ia tak mengijinkan Lea untuk kembali lagi ke Indonesia dan tidak menikah dengan Shaka, dan tidak mengenal Keyla, mungkin ini semua tidak akan terjadi.

Tatapan hangat, senyuman indah, canda dan tawa Lea, Alden sangat merindukan itu semua. Kini Lea hanya terbaring lemas.

Tiba-tiba dokter Deon datang dan menghampiri mereka semua.

"Ayah, apa kita masih nggak bisa masuk?"tanya devano

"Bisa, tapi hanya 1 orang saja"jawab Deon

"Saya yang akan masuk, om"

"Silahkan"

Deon mempersilakan Shaka untuk masuk ke dalam, dapat ia lihat, Lea yang masih menutup matanya.

"Sayang, ayo bangun"lirih Shaka

"Maaf, maaf aku udah jahat sama kamu"

Ia menggenggam tangan Lea, dan mencium tangan Lea serta kening Lea juga. Air matanya turun membasahi lengan Lea.

"Sayang, gara-gara aku, anak kita pergi"

Shaka menundukkan kepalanya, ia sudah tak kuat menahan nangisnya, namun sesaat, ia merasakan seperti tangan Lea ada pergerakan.

"Le?"

Lea perlahan-lahan membuka matanya, yang pertama kali Lea lihat adalah Shaka, namun pandangannya kurang jelas.

"Ska, si-ni"pinta Lea

Shaka mulai mendekatkan dirinya kepada Lea, Lea mendekatkan bibirnya ke telinga Shaka seperti ingin membisikkan sesuatu.


"Mau pu-lang"bisik lea

"Maksud kamu?"tanya Shaka gemetar

Disaat itu juga, Lea kehilangan kesadaran nya lagi, mesin EKG tiba-tiba menunjukkan garis lurus dan membuat Shaka refleks berteriak dan panik segera memanggil nama dokter Deon.

"Dokter Deon!"teriak Shaka sambil menekan tombol yang ada disana

Deon datang bersama dengan Salwa, Shaka tidak mau keluar, alhasil Fahri dan yang lainnya mencoba supaya Shaka keluar dulu.

"Jangan pergi, jangan"

Shaka menjambak rambutnya, sedangkan senja menangis di pelukan Dikta dengan sangat kencang, semua orang yang ada disana menangis, karena takut akan terjadi sesuatu dengan Lea.

Hello, Shaka! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang