Beberapa minggu kemudian..
Beberapa minggu terakhir ini, Jungwon jadi senang sekali memasak. Masakannya juga, sudah mulai terasa sangat enak, Jay mulai menyukainya. Masakan baru selalu Jungwon coba, hingga akhirnya ia menemukan resep miliknya sendiri. Bahkan, Jungwon sempat meminta Jay untuk membelikannya buku masak, saking senangnya memasak.
Jungwon pikir, memasak adalah hal yang sulit. Ternyata, jika sudah paham dan bisa, hal itu menjadi terasa lebih mudah. Bahkan hobi Jungwon sekarang adalah memasak, mungkin.. Jungwon mudah bosan.
"Hari ini aku mau nganterin bekal ke kantor, boleh? Oh iya.. Kantor kamu di mana deh?" Tanya Jungwon.
"Wihh, boleh sayangg. Nanti aku shareloc aja, ya? Kamu chat aku aja kalo udah mau berangkat. Naik taksi online, ya? Jangan taksi langsung. Takutnya kaya waktu itu."
"Iyaaa, tenang aja. Gak akan ke ulang kok!"
"Good boy," ucap Jay sembari mengelus puncak kepala Jungwon dengan senyuman manisnya itu.
Sedangkan Jungwon hanya membalasnya dengan senyuman, lalu mereka berdua pun melanjutkan sarapan paginya hingga selesai dan Jay pun siap-siap untuk segera pergi berangkat ke kantor.
Seperti biasa, Jay memberikan kecupan singkat pada bibir milik Jungwon sebelum ia berangkat bekerja, mencarikan nafkah untuk suami kecilnya itu. Sudah menjadi rutinitas bagi mereka, jika saja Jay tidak mengecup Jungwon sebelum berangkat bekerja, pasti mereka merasa bahwa ada yang kurang. Seperti ada yang belum mereka lakukan. Itulah kebiasaan mereka akhir-akhir ini.
Setelah Jay berangkat, Jungwon pergi merapikan rumah yang sedikit berantakan karena sudah lama tidak ia bersihkan. Wajar saja jika Jungwon jarang membersihkan rumahnya itu, karena ia hanya tinggal berdua bersama Jay. Yang artinya, tidak ada siapa pun yang akan memberantaki rumah mereka. Mungkin hanya akan ada sedikit debu-debu kecil di barang mereka, dan Jungwon akan membersihkannya sekarang.
Namun, di tengah-tengah saat Jungwon membersihkan rumahnya itu, ia melamun memikirkan sesuatu. Jungwon memikirkan soal anak, jika ia pikir-pikir.. Kenapa Jay tidak ada inisiatif atau bertanya soal anak? Tidak mungkin jika Jay tidak ingin memiliki seorang anak, pasti ada hasratnya juga
menginginkan seorang anak. Jay juga manusia, yang artinya pasti mengharapkan seorang anak dalam pernikahan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin Sama Duda | JayWon
FanfictionSiapa si? Yang mau dijodohin sama duda? Jungwon aja gamau kok. Yaudah ikutin aja ceritanya kalo tertarik. Warning! This is BxB! Jay(top) × Jungwon(bot) Age gap, Mpreg (male pregnancy) Marriage life, perjodohan Basic story, alias udah banyak cerita...