CH 1: Metafora 🌓

100 15 38
                                    

Arunika seperti sumber cahaya yang baru saja terbit. Ia menyambut pagi, menyinari dunia dengan cahaya hangatnya dan memberikan harapan yang ditunggunya sekian lama. Ia adalah reformasi, kelahiran kembali setelah periode panjang kegelapan malam. Namun di balik cahaya kehangatan tak berujung itu tersembunyi beberapa bayangan-bayangan – bayangan masa lalu yang terus mengejarnya – bayangan rahasia yang menarik. Seperti metafora dalam puisi, hidup gadis itu adalah beberapa lapisan makna, mungkin hanya mereka yang akan melangkahkan kakinya di atasnya yang benar-benar memahaminya.

Sejak kecil Arunika sudah mulai belajar cara menyembunyikan luka di balik senyuman cerahnya. Ia adalah sehelai kanvas yang tampak bersih di permukaan namun penuh dengan goresan tak terlihat yang sukar dilihat mata terbuka. Hidup Arunika adalah sebuah lukisan abstrak, dengan rupa warna gelap dan cerahan saling membentuk gambar yang menantang untuk dipahami sepenuhnya. Arunika membawa setiap luka lama yang terus menerus teringat, tetapi dengan keberanian masa depan sebagai tekad.

Dunia di sekitar Arunika adalah panggung di mana ia memainkan peran mereka. Ia mencintai aktris yang biasanya berada di atas panggung, berperilaku semu tanpa cela depannya; dia mencoba menyimpan rasa sakit terasa padanya di balik tirai cahaya sorot dan senyum di wajahnya. Ketika lampu pergaulan kota dinyalakan, dan penonton bergerak, Arunika kembali menjadi gadis muda yang memainkan bagian mereka: terus mencari makna hidup, mencoba menemukan tempat di dunia tanpa nama yang penuh ketidakpastian. Sendiri, dia tidak ragu-rajin berpikir tentang jalan yang dia lalui. Apakah ini hanya jalan atau hanya suatu kesalahan pada labirin?

Arunika tidak hanya hidup untuknya sendiri. Ada baginya untuk berusaha memembangun sebuah keteguhan. Dia ingin menjadi tiang untuk mereka yang membutuhkan. Di balik kekuatan itu, ada kerentanannya yang tersembunyi. Seperti bunga yang mekar ketika badai datang, Arunika juga berusaha meniup angin kencang dan hujan lebat pada bunga itu, ketika bunga lari lebih kuat darinya. Arunika adalah tipe orang yang percaya bahwa setiap penguji dalam hidupnya adalah bagian dari proses untuk mengubahnya menjadi orang yang lebih kuat serta bijaksana.

Namun, di balik setiap metafora yang membentuk kehidupan Arunika, ada satu hal yang selalu ia pertanyakan: apa arti dari semua ini? Di malam-malam sepi, ketika kesunyian menyelimuti dunianya, Arunika sering terjebak dalam pemikiran tentang tujuan hidupnya. Ia merasa seperti seekor burung yang terbang tanpa arah, berusaha menemukan sarang yang tak pernah ada. Meski begitu, ia tetap terbang, terus mencoba memahami setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, berharap suatu saat nanti, semua akan menjadi jelas.

Arunika telah melihat banyak wajah dalam hidupnya-beberapa datang dengan senyuman, sementara yang lain membawa kesedihan. Setiap pertemuan meninggalkan jejak, dan setiap perpisahan meninggalkan luka. Namun, seperti pelangi yang muncul setelah hujan, Arunika selalu menemukan keindahan di balik setiap pengalaman pahit yang ia lalui. Baginya, hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan pelajaran, dan ia adalah pelajar yang tekun, selalu berusaha memahami makna di balik setiap kejadian.

Dalam perjalanan hidupnya, Arunika sering kali dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Seperti pohon yang akarnya tertanam kuat di tanah, namun cabangnya tumbuh ke berbagai arah, Arunika harus menentukan jalan mana yang akan ia tempuh. Setiap pilihan membawa konsekuensi, dan ia harus siap menghadapi hasil dari setiap keputusan yang diambilnya. Meski terkadang ia merasa ragu, Arunika percaya bahwa setiap langkah yang diambilnya adalah bagian dari proses yang akan membentuk dirinya menjadi lebih baik.

Di tengah segala keraguan dan kebingungan yang ia rasakan, Arunika selalu menemukan kekuatan dari dalam dirinya. Ia sadar bahwa hidup ini penuh dengan tantangan, dan tidak ada jaminan bahwa setiap langkah yang diambilnya akan membawa kebahagiaan. Namun, Arunika juga tahu bahwa tanpa mencoba, ia tidak akan pernah tahu seberapa jauh ia bisa melangkah. Dengan tekad yang kuat, Arunika terus melangkah maju, meski jalan di depannya terlihat suram dan penuh dengan rintangan.

ARUNIKA - Bolehkah Aku Melihat Dari Sudut Pandang Coretan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang