19

193 21 0
                                    

Mereka pun telah tiba di pemakaman fiony, ara dan keluarganya turut berduka cita atas kematian fiony yang terjadi secara mengejut itu.

Acara pemakaman pun telah selesai, kebanyakkan dari mereka telah pun beransur dari sana kecuali teman2 fiony bersama keluarga2 mereka.

Mereka semua menatap iba kepada ibunya fiony, terlihat ibunya sangat terpukul dengan kepergian fiony.

Sama seperti zee ia daritadi menangis sejadi-jadinya sembari memeluk batu nisan cepio. Di dalam sirkel mereka memang zee yang paling dekat sama fiony, mereka juga sudah bersahabatan lama sejak kecil. Tidak mustahil azizi tidak merasa kehilangan, ia tidak pernah berfikir bahwa fiony akan di bunuh dengan kejam sekali. Ia rasa sepertinya harus mencari tau pembunuh misteriusnya bersama teman2nya.

Ara membaca ukiran di batu itu tertulis, Fiony Alveria 2005-2024 RIP. Ia juga merasa kehilangan tetapi dia masih bisa menutup kesedihan itu agar bisa menyemangatkan teman2nya yang lain, jika ia juga terlalu berlarut dalam kesedihan siapa yang membantu teman2nya keluar dari kesedihan tersebut pikir ara.

"Ikhlasin ya..." ucap shani kepada veranda sembari mengelus2 punggung veranda lembut

"Iya sayang, kamu harus ihklasin fiony, emang udh takdir..." sambung bobby

"Iya aku coba.." balas veranda pelan

"Tante maaf ya saya sama teman2 saya, ga bisa jagain anak tante dengan baik.." ujar ara dengan nada penyesalan

"Kamu ga salah sayang... emang udah takdir fiony ninggalin kita" balas veranda kepada ara sembari tersenyum kecil

"pst pst ra oii lu kok ga bilang kalo lu ank pemilik sekolah" bisik adel kepada ara

"lu ga nanya" balas ara santai

"Kalian tau?" tny adel

"Tau" kompak olla,mira dan oniel

"Ngak" balas flo

"Jahat bet kalian ga kasi tau gw, flora sama zee" cibir adel

"Diem deh lu" marah flora dengan muka dinginnya itu

Adel yang melihat itu pun memalingkan mukanya ke arah lain.

"Kami pulang dulu ya.." pamit gracio kepada semua orang yang berada di sana

Ara pun mendudukkan dirinya di dekat makam fiony lalu memegang batu nisan fiony
"Cepio kami pulang dulu ya, tenang di sana cepio. kita bakal sering kunjungin kamu kok janji." pamit ara kepada fiony

Teman2 ara pun berpamitan kepada keluarga fiony dan juga fiony, mereka masih memikirkan tentang kejadian kemarin.

Mereka harus mengambil langkah awal agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kematian fiony yang amat tragis ini.

Di kawasan pemakaman pun telah menjadi sunyi, mereka semua telah pun pulang kerumah masing2.

Tiba tiba datang seorang insan berpakaian serba hitam dengan tangan kanannya menggenggam bunya, berjalan kearah makam fiony dengan santai dan matanya tidak terlepas dari makam fiony walau sejenak pun.

Ia pun mendudukkan dirinya di sebelah makamnya fiony,
"Maaf telah membunuhmu..." ucap seorang gadis

"Aku membuatnya juga kerna...,, huftt ia menghembuskan nafasnya sejenak
semoga tenang di sana cepio...
maaf kan temanmu ini." ucapnya

The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang