Pagi yang seharusnya tenang tiba-tiba berubah mencekam. sinar matahari pagi menyelinap masuk melalui celah-celah tirai, memberikan cahaya hangat di ruang tamu. namun, ketenangan itu segera pecah oleh teriakan yang menggetarkan dari sudut ruangan.
"AAAAHHHHH!!!"
Teriakan itu keluar dari mulut adel, memecah kesunyian dan membuat teman-temannya terbangun dengan kaget. mereka bergegas menuju tempat adel berbaring. hati mereka berdetak cepat penuh kecemasan.
Di sana, adel terbaring dengan wajah pucat pasi, matanya terbuka lebar, menatap ngeri ke arah kakinya... hilang. hanya tersisa pangkal kaki yang robek, dengan darah segar yang mengalir dari luka menganga itu.
Teman-temannya membeku sejenak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"GIMANA BISA TERJADI?!" teriak zee, suaranya terdengar parau kerana panik.
Mereka segera merapat, mencoba memberikan bantuan, meski shock membuat tangan mereka bergetar hebat.
Adel hanya bisa menangis, matanya penuh dengan air mata yang tak mampu ia bendung. rasa sakit dan ketakutan membajiri pikirannya.
"Kaki gw... di mana kaki gw?! akhhh sialan orang itu" suara adel pecah di antara isak tangis
Teman-temannya mencoba menenangkan adel, meskipun mereka sendiri diliputi ketakutan yang tak tertuliskan. Ara dengan segera mencapai ponselnya lalu menekan nombor pangilan darurat.
Suara sirene ambulans menggema di sepanjang jalan, menambah ketegangan yang sudah menggantung sejak pagi. di dalam ambulans, mereka duduk dengan wajah tegang, sesekali melirik ke arah adel yang terbaring di atas tandu, berjuang melawan rasa sakit yang luar biasa. perban yang membalut luka adel mulai memerah, darah terus merembes keluar meskipun petugas medis sudah berusaha sekuat tenaga untuk menghentikannya.
Saat ambulans tiba di rumah sakit, para petugas medis dengan cepat menurunkan tandu dan membawa adel masuk ke ruang gawat darurat. mereka semua mengikuti dari belakang, berjalan tergesa-gesa di lorong-lorong rumah sakit yang panjang dan dingin. mereka dihantui oleh perasaan tidak berdaya dan ketakutan yang tak kunjung reda.
Di ruang gawat darurat, dokter dan perawat segera bekerja cepat. mereka memberi instruksi satu sama lain dengan nada mendesak, sementara adel hanya di kelilingi oleh peralatan medis dan cahaya terang dari lampu-lampu di atasnya. wajah adel masih pucat, matanya tertutup rapat, berusaha menahan rasa sakit yang kini bercampur dengan efek obat bius yang mulai bekerja.
Saat menunggu di rumah sakit, mereka mulai memahami akar dari tragedi yang menimpa sahabat mereka. kejadian itu berawal dari kemarahan adel terhadap sosok misterius yang selama ini mengancam mereka. ketegangan yang telah menumpuk selama berminggu-minggu akhirnya memuncak ketika adel, yang biasanya tenang, tak lagi mampu menahan emosinya.
Setelah sekian lama sosok itu hilang,akhirnya ia muncul semula pada kemarin hari. mereka kembali mendapat pesan tidak penting daripada sang misterius. pesan itu hanya sekadar ingin menakut-nakut kan saja, namun apabila adel membaca pesan yang di hantar emosinya memuncak lalu ia memilih untuk melawan. marah kerana rasa di kawal terus menerus oleh sang misterius, adel membalas pesan itu dengan ejekan penuh amarah.
"Heh anjg, semua ini ulah lu kn?
tunjukkin jati diri lu sialan.
jangan berlindung di balik layar doang, PENGECUT namanya" tulis adel dalam balasan penuh emosi, mengabaikan peringatan daripada ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past
Mystery / ThrillerYang jahat saha?emmmm mau tau selanjutnya yuk baca❗️ ⚠️GXG STORY⚠️ Ga suka skip aja ⚠️ HANYA KARANGAN AUTHOR SEMATA2 ⚠️Kata2 kasar ⚠️ 18+ tapi jgn berharap lebih😉 Ini cerita pertama ku gaisek jadi maaf ya kalo banyak kekurangan Selamat membacaa👍...