Chapter 4 = Connect The Dots

22 2 0
                                    

Pak Angsor terlihat pusing. Ia melihat dan memerhatikan satu-persatu kondisi anak-anaknya. Muka mereka terlihat cemong dan kotor akibat ledakan yg terjadi lalu baju mereka juga robek-robek karena terkena paparan benda-benda tajam. Terutama Syaidhana yang sekarang ini sedang tergeletak lemas diatas sofa. Mereka semua terlihat sangat ketakutan.

" Pak tadi itu mereka apa ? " Tanya Nadilla yang terlihat cemas dan takut.

Pak Angsor hanya terdiam, ia tidak tau ingin menjawab apa karena ia sendiri tidak tau jawaban dari anaknya itu.

" Saya juga gatau dil, tadi saya lagi ngajar dikelas 8-C, terus tiba-tiba ataptuh ambruk pas ditengah kelas, beruntungnya saya sempat keluar tapi saya gatau gimana kondisi anak-anak karna itu atap bener-bener ambruk tiba-tiba" Kata Pak Angsor.

"Apa mungkin makhluk-makhluk itu berasal dari gunung Pak ? " Timpal Qnezz yang membuat semua orang menoleh kearahnya.

" Gunung ? Maksud lo gunung yang dibom tadi" Tanya Zakiyyah yang dibalas dengan anggukan oleh Qnezz.

"Jujur saya juga ngerasa aneh Pak, karna gunung baru itu kan tiba-tiba muncul dipermukaan laut yang kita jelas gak tau asal-usulnya sampe kita bomlah tuh gunung dan semua ini terjadi"- Timpal Khasna.

" Tapi emang sejak gunung tuh muncul banyak kejadian-kejadian aneh kan"- kata Nazzar yang tengah duduk di meja dapur bersama Juan.

"Iya, lo pada ngerasa gak sih, kek fenomena kabut muncul sama signal yang tiba-tiba ilang itu semua tuh terjadi habis gunung itu muncul" Jelas Qnezz.

" Ini ngingetin gw sama apatuh dulu film alien yang gw tonton" Timpal Fardan yang membuat Dea mengernyit.

"Maksud lo ini gara-gara alien gitu ? " Tanya Dea tidak percaya.

" Jujur gw percaya ada alien, buktinya ini kan ? "Seru Nadilla yang membuat Dea menatapnya.

" Bu Emi tuh tadi ditusuk sama salah satu makhluk itu dan dia berubah jadi monster" Kata Elsa, ketakutan terdengar jelas dinadanya.

" Iya padahal awalnya Bu Emi baik-baik aja kan"Timpal Tegar.

"Ok berarti kesimpulannya saat ini, Makhluk itu muncul karena Rusia ngeledakin gunung yang mungkin itu rumah mereka atau apa terus karena itu mereka nyerang manusia dan kalo kita ditusuk sama mereka kita bakal jadi monster" Jelas Qnezz yang diangguki semuanya.

" Pak itu Syaidhan keliatannya kok pucet banget Pak"kata Mutia yang panik dan khawatir melihat muka temannya yang memucat.

Semua orang langsung melihat kearah Syaidhana. Kondisinya sangat memprihatinkan, tubuhnya penuh dengan lebam, kaki kanannya terlihat luka parah ditambah kulitnya yang snagat pucat.

"Dan, Syaidhan" panggil Pak Angsor sambil memegang pundak Syaidhana dengan pelan, takut membuat anak itu bertambah sakit jika dipegang asal.

Syaidhana membuka matanya perlahan, ia menatap temannya satu persatu.

" Ke-ke kenapa mo-mons-ter ta-tadi nge-ngele-pa-pas sa-saya ? " Tanya terbata-bata, dirinya terlihat kesakitan yang membuat semua cemas.

"Iya weh tadi ituh makhluk keliatan banget mau nerkam Syaidhan tapi dia tiba tiba ngelepas" Seru Rangga yabg membuat semuanya bingung dan berpikir.

"Tadi tuh kalo gw liat apasih tuh namanya tangan yang ngelilit tubuh Syaidhan pas sih Syaidhan berusaha ngelepas tuh tangannya kek memanas gak sih soalnya kek menguap gitu, mungkin karena itu dia ngelepasin Syaidhan" Jelas Nadilla.

"Memanas ? Lah lo punya keuatan api dan ? " Celetuk Bayu yang membuatnya dicubit oleh Rasyied.

"Bukan waktunya bercanda, lo gak liat noh Syaidhan udah kesakitan gitu" Tegur Rasyied yang membuat Bayu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Class Of 8-ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang