Chapter 7 = The Bond That Will Never Be Broken

28 3 1
                                    

Deru nafas yang tidak beraturan serta keringat dingin yang terus bercucuran. Empat serangkai tengah menutup matanya menolak untuk melihat makhluk yang akan menjemput ajal mereka.

"Nezz, maaf waktu itu palalo kena bola sama gw "kata Farri dengan tubuh gemetar.

"Hah ? maksud lo ? emang pernah ? Tanya Qnezz sembari menutup matanya takut. Seingatnya temannya itu tidak pernah membuat kepalanya terkena
bola.

"Waktu eskul ? emong gak pernah ya ? ya pokoknya maafin gw kalo gw ada salah, gw gamau masuk neraka" Seru Fazri sembari mengalungkan tangannya ke leher Said dan meraih pemuda itu kedekatnya untuk memeluknya.

"Apasih sumpah lo gak jelas banget ! Yaudah gw juga minta maaf dah kalo ada salah, biar kita bisa ke surga bareng" Kata Said sembari memeluk erat Fazri yang mengangguk.

"Nezz, lo makanya dengerin gw pas gw suruh Istirahat, batu banget sih jadi cewek, jadi mati bareng kita kan lo!" Marah Fazri.

"Eh kok lo ngotot sih ji! Kan gw bilang gw gak bisa tidur ji, ya kali di paksa ! Seru Qnezz sambil terus memeluk erat Sri.

"Sabar ji, tadi lo minta dimaafin! "Tegur Said, dirinya masih erat memeluk Fazri.

"Lah iya bener, ok sorry dah nezz maaf kalo gw punya salah sama lo! maaf gw sering nyontek sama lo!" Kata Fazri.

"Gw jarang ya nezz, paling kalo Rasyied atau tegar minjem buku lo gw ngintip dikit ! "Seru Said

"Emang pernah ya?" Tanya Qnezz mencoba mengingat ditengah ketakutannya "

"Emang ada anak lapan a yang gak pernah nyontek sama lo ! " Seru Fazri kesal dengar temannya yg pikunan itu.

"Iya, anak-anak kan pada nyontek mulu kerjaannya apalagi pas ulangan! " Timpal Said

"MTK "kata Sri yang diangguki oleh Fazri.

"Iya, ulangan matematika yang waktu pak nyoba gak masuk, yang diawasin sama bu nikah bentar, itu kan kita sekelas nyantek !" Seru Fazri, memutar balik memori kenalakan remajanya saat kelas lapan dulu.

" Yang mana gw lupa ! "Seru Qnezz yang membuat said geleng-geleng.

"Pikunan lo! yang waktu itu ada iklan dateng!" Kata Said

"Oh iya-iya inget gw !" Seru Qnezz yang akhirnya berhasil menemukan ingatan pada semester I yang sempat ia lupakan itu.

Flashback :

Kelas yang seharusnya sepi dan tidak ada suara saat ulangan. Tidak dihiraukan oleh kelas lapan A yang saat ini sangat berisik dengan suara-suara manusia yang meminta-minta, tanpa memedulikan suasana tegang ulangan.

"Weh nez, nomor lima apa?" Tanya Elsa yang dudak disamping Qnezz. Gadis itu sejak tadi tidak henti mengerjakan soal ulangannya sembari terus mengintip kertas ulangan temannya.

"Ntar dula apa sa! gw aja belam dapet ini!" Tegur Qnezz yang kesal.

"Weh ry lo nomor 8 apa ry? kok gw jawabannya gak masuk akal sih ! "Keluh Dea yang pasing melihat soal di lembar jawabannya serta kertas coretannya Yang penuh dengan tulisan dokter (alias gak kebaca).

Aury tidak menghiraukan panggilan Dea, dirinya pusing mencari angka yang tepat untuk mengisi lembar jawabannya.

"Ntar dulu, ntar dulu de, sabar, Cina lagi pusing Cina" Sahut Andri cengengesan.

"Nih kelas udah kaya pasar malam aja, berisik banget" Seru seorang gadis berambut ikal di kuncir.

"Iya, orang lagi pada ulangan juga, berisik banget" Timpal seorang gadis setinggi Ammi yang tengah Fokus membaca soal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Class Of 8-ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang