26

2.8K 218 41
                                    

Erine terbangun ketika jam dinding menunjukkan pukul 3 pagi. Matanya mengerjap, berusaha menyesuaikan dengan cahaya remang-remang yang berasal dari lampu tidur di kamar Oline.

Erine terbangun karna ia merasa kebelet buang air kecil. Tanpa berpikir panjang, Erine mulai bangkit dari tempat tidur.

Baru saja menggeser selimut dari tubuhnya, Oline yang masih tertidur di samping Erine langsung terbangun dari tidur nyenyaknya. Dengan gerakan cepat Oline menahan pergelangan tangan Erine, membuat Erine terkejut

"Eyinee, kamu mau kemana sayangg?" tanyanya dengan nada khawatir, suaranya masih terdengar serak karena baru bangun.

"astaga dragon" Erine memukul lengan Oline yang sudah membuatnya terkejut. "kamu ngebuat aku kaget, tau gakkk?!?"

"Kamu mau kemana, sayang?" Oline yang masih setengah sadar malah kembali bertanya dengan suara seraknya itu. "Aku mau ke kamar mandi" Jawab Erine, ia melepaskan genggaman tangan Oline dari pergelangan tangannya untuk segera bangkit dari kasur. Tapi lagi lagi Oline malah menahan pergelangan tangannya.

"Mau ngapain?" Tanya Oline, ia langsung mengubah posisi nya menjadi duduk dan segera memakai kacamata yang ia letakkan di atas nakas. "mauu pipis" jawab Erine dengan gigi yang di gertakan dan kaki yang bergerak dengan gelisah.

Oline mengerutkan keningnya, tampak tidak tenang. "Aku anter ya?" Oline langsung bangkit dari tempat tidur.

Erine menatap nya bingung "gausahhh, kan kamar mandi nya ada disini" katanya sambil menunjuk ke arah pintu kamar mandi yang hanya beberapa langkah dari tempat tidur.

Tapi Oline masih bersikeras "gapapa, aku mau tetep nemenin kamu. Aku gak mau kamu kenapa-napa" katanya sambil menyalakan lampu kamar. Erine hanya bisa menghela napas sambil tersenyum kecil melihat tingkah Oline yang begitu protektif sejak kejadian beberapa jam yang lalu.

Mereka berdua akhirnya berjalan bersama ke kamar mandi. "Kamu tunggu di luar aja ya" Oline tak sempat menjawab ucapan Erine karna gadis itu langsung masuk ke dalam kamar mandi dan langsung menutup pintu, tidak lupa untuk menguncinya juga.

Oline menunggu di luar pintu, menatap pintu kamar mandi dengan cemas seolah setiap detik adalah waktu yang lama. "Sayanggg" panggil Oline yang tak berhasil mendapatkan jawaban dari Erine.

Oline menempelkan telinganya pada pintu kamar mandi, ia ingin memastikan bahwa Erine sedang berada di dalam sana. "Eyine sayang?" panggil Oline untuk kedua kalinya, kali ini suara Oline terdengar gemetar.

Oline mengangkat satu tangannya yang sedikit gemetar, ia mulai mengetuk pintu kamar mandi "sayangggg" lagi lagi Oline memanggil Erine, kali ini Oline memanggil nya dengan sedikit berteriak.

"kenapaa? Akuuu ada di dalem kok sayang" Jawaban Erine di dalam sana membuat Oline merasa lega. Baru lima detik saja, Oline malah kembali memanggil Erine "sayangg, kamu masih lama gak?"

karena tak ada jawaban dari Erine, Oline memutuskan untuk duduk di tempat tidur dengan perasaan cemas. Waktu seakan berjalan lambat, dan setiap detik yang berlalu membuat Oline semakin gelisah. Ia mulai merasa khawatir karena Erine belum juga keluar. Meskipun sebenarnya baru beberapa menit, bagi Oline, rasanya seperti berjam-jam.

Oline menoleh pada Eyoy, ia menarik boneka buaya itu dan langsung menggigit nya. Kenapa Erine sangat lama di dalam sana? apa hal buruk sedang terjadi pada gadis itu?

Ketika akhirnya pintu kamar mandi terbuka dan Erine melangkah keluar, Oline dengan cepat bangkit dari tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa, ia segera menghampiri Erine dan langsung memeluknya dengan sangat erat.

Erine terkejut dengan pelukan mendadak itu "Eh kenapaaa? kok tiba-tiba?" tanyanya lembut, merasa aneh dengan reaksi berlebihan Oline.

Oline menggelengkan kepala, menekan wajahnya ke bahu Erine. "gapapa, aku cuman mau mastiin kalau kamu baik baik aja" jawabnya pelan.

Mencintai Secara ugal ugalan (Orine) [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang