donghyuck x jeno
"Hyuck, bisa dengerin aku dulu gak?" tanya Jeno meminta perhatian.
Jeno sering banget merasa bingung sama hubungannya yang sekarang. Sudah terhitung lebih dari setahun sejak dia putus sama mantannya, dan memasuki bulan ketiga dia pacaran sama donghyuck.
Donghyuck itu, kadang kelihatan sama sekali tidak tertarik pada Jeno dan tidak serius menyukainya. Meskipun inisiasi hubungan mereka memang dimulai oleh Jeno, tapi ketika menjalin hubungan justru Donghyuck lah yang mengajaknya lebih dulu.
Hanya saja, kekasihnya itu jarang sekali menunjukkan ekspresi berarti. Selama tujuh bulan mengenal Donghyuck, sepertinya bisa Jeno pastikan bahwa ekspresi yang dikeluarkan oleh kekasihnya hanya sebesar 25%. Sisanya tidak tahu, Jeno juga penasaran.
Saat Jeno meminta perhatian saja, Donghyuck hanya menoleh. Memang sih Jeno paham sekali kalau dia menatap Jeno itu artinya dia sudah memutuskan untuk memperhatikan apapun yang ingin Jeno tunjukkan. Tapi kan, Jeno inginnya ditanya.
Menghela nafas kasar, Jeno akhirnya mengalah pada ekspektasinya sendiri.
"Ini, kamu tau kak Johnny kan?"
Donghyuck terlihat menaikkan satu alisnya. "Ngapain dia?"
Jeno ingin tertawa melihat ekspresi Donghyuck, sedikit berharap kalau kekasihnya itu sedang cemburu mendengar nama mantan kekasih Jeno disebutkan.
"Kak Johnny dm aku, sebelum sebelumnya dia sering banget reply story aku tapi ga aku tanggepin. Cuman kemarin itu dia tiba tiba dm panjang banget, isinya ngajakin aku balikan" jelas Jeno.
"Kocak, kemana aja dia selama ini" balasan Donghyuck yang terlihat seperti tidak tertarik untuk membahas lebih lanjut buat Jeno urungkan niat untuk bercerita lagi.
Jeno memilih untuk menyandarkan kepalanya pada bahu Donghyuck dan memperhatikan kekasihnya yang sekarang sedang bermain game di ponsel.
Tak berselang lama, Jeno rebahkan kepala di paha kekasihnya. Jeno tidak mau berharap, kalau Donghyuck enggan membahas lebih lanjut biarkan saja.
Meski begitu, Donghyuck paham kalau Jeno mendadak lebih diam sejak bercerita soal mantannya tadi. Bahkan setelah Jeno bangun tidur dan mereka makan makan malam, Jeno tetap tidak seperti biasanya.
"Kenapa sih? Kamu jadi diem banget. Kamu masih pengen bahas soal Johnny yang ngajak kamu balikan itu?" tanya donghyuck akhirnya setelah gerah karena Jeno menjadi sangat diam.
"Hah?"
Perlu Jeno ulang ulang di kepalanya apa yang Donghyuck ucapkan agar dia paham.
"Ko kamu mikirnya gitu?"
Donghyuck mendengus, "Ya kamu kenapa tiba-tiba lebih diem dari biasanya?"
Kali ini Jeno yang menghembuskan nafas kasar. Rasanya seperti tidak pernah ada yang istimewa. Jeno seringkali sadar, tapi anehnya kali ini begitu terasa.
"Aku bingung aja, kamu ko kayanya ga terganggu sama sekali. Apa mungkin aku aja yang berharap kamu cemburu tapi kamunya ga cemburu".
Kekasihnya itu mengerutkan kening bingung. "Kamu pikir aku ga cemburu? Aku cemburu, tapi cemburu juga buat apa orang kamu pacar aku. Kecuali kamu mau jgua balikan sama dia".
Sebenarnya yang dikatakan Donghyuck benar sih. Jeno ini sebenarnya berharap apa sampai dia berpikir yang tidak tidak apalagi menganggap Donghyuck tidak peduli padanya.
"Lagian mantan kamu kocak banget, dulu aja waktu masih pacaran dia sia siain kamu. Dia ga beneran sayang sama kamu. Sekarang udah lama putus baru minta minta kamu. Kocak banget asli".