Prolog 1.1

343 22 4
                                    

"Akh! Kenapa harus pindah sih mah? Aku udah nyaman di Phuket!" ucap Milk.

"Mamah udah bilang berkali-kali, papah kamu dapet kerjaan di Bangkok." jawab ibunya.

Semua keluarganya sudah siap untuk berangkat, ayah Milk mengendarai mobilnya. Di tengah perjalanan, jalanan cukup macat, dengan nekatnya ayah Milk melawan arah. Dengan cara melawan arah memang berhasil, tetapi naasnya ada mobil yang remnya blong di samping mobil Milk.

Arahnya tepat di tempat duduk orang tua Milk, sehingga hanya bagian depan yang tertabrak dengan sangat keras. Mobil Milk terbalik dan keadaan orang tua Milk sangat naas dan sudah tak berbentuk. Milk mengalami kebocoran di bagian kepala dan saudara-saudaranya hanya luka ringan.

------------------

Milk terbangun di rumah sakit dan melihat kakak perempuannya yang bernama Lingling menangis tanpa henti di sebelahnya. Milk memegang tangan Lingling dan menanyakan bagaimana kabar orang tuanya.

"Kak Ling? Gimana mamah papah?"

"Dek... mamah papah udah gaada dek..." isak Ling.

"Kak? Jangan ngomong begitu kak!"

"Maaf dek... tapi ini fakta kalau kita udah gak ada orang tua..."

Milk tidak menyangka hal itu bakal terjadi, Milk masih tidak bisa menerima fakta bahwa kedua orang tuanya itu sudah meninggal. Dia memaksakan untuk berdiri dari kasur, Ling sudah menyuruhnya untuk duduk karena kondisinya belum pulih. Tetapi Milk memaksa Ling untuk menjemputnya ke ruangan kedua orang tuanya.

Ling ingin membantu Milk untuk berjalan, tetapi Milk menolak bantuan itu. Dia memilih untuk berlari. Milk sudah sampai ke ruangan orang tuanya, melihat orang tuanya di tutupi dengan selimut. Ia menghampiri kedua orang tuanya, perlahan membuka selimut.

Betapa terkejutnya dia melihat wajah orang tuanya yang hancur dan mengerikan. Milk terjatuh ke lantai dan mulai menangis, ia memukul-mukul lantai sembari menangis. Ling hanya bisa memeluknya dan menenangkannya.

"K-kak, gimana kabar adek-adek...?" isak Milk.

"Masih di rawat.."

"Kakak bingung, kehidupan kita selanjutnya gimana tanpa orang tua kita..." lanjut Ling.

"Kak..."

"Kakak tau dek kamu lagi banyak tekanan, makanya kamu istirahat dulu..."

"Gabisa! Gak!"

Pandangan Milk mulai buram, perlahan pandangannya mulai menghitam, akhirnya dia pingsan di pelukan kakaknya itu.

Among us /MILKLOVE/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang