°Part 3°

152 22 2
                                    

"Kak... gapapa kak, kamu udah ngelakuin yang terbaik kak" ucap Milk sambil tersenyum.

Ling tersenyum lebar, lalu ia berdiri dari tempat duduk dan memeluk Milk seerat-eratnya. Milk sedikit merasa aneh dengan tingkah laku kakaknya itu, tetapi dia memeluk kakaknya balik.

"Kak, nanti pulang ngomong ya sama adek-adek..."

"Iya."

Malam hari pun tiba, Ling dan Milk baru pulang, sedangkan Ciize dan View sedang menonton bersama. Tetapi saat mereka berdua melihat Ling di depan pintu, mereka langsung mematikan TV dan mengambil buku bahasa inggris untuk belajar.

"Dek.."

"I-iya kak?" ucap Ciize sambil menatap buku dengan tangan yang gemetar.

Dengan perlahan Ling datang ke hadapan mereka berdua dan duduk di lantai sembari melihat mereka berdua yang sedang ketakutan dan panik. Ling mengambil buku bahasa inggris itu lalu menaruhnya di meja. Ling memeluk adik-adiknya itu dengan erat, ia mulai menangis.

"Kak?" Ciize tampak cemas.

"Ling?" View juga tampak cemas.

"Kakak ada masalah pekerjaan?" tanya Ciize.

"Maafin gua... gua tau gua kakak yang jahat... gua janji gua gabakal kerasin kalian sampe segitunya.."

Kesambet apa Ling?
Ucap View di dalam hati.

"Gapapa kak, tapi kenapa tiba-tiba kakak begini? Ada yang buat kakak sedih?" ucap Ciize.

"Kagak. Gua udah sadar diri kalo gua jahat sama kalian!" isak Ling.

"Kakak ga jahat, cuma kakak ngedidik kita semua itu keras dan strict banget.. maaf aku harus bilang begini tapi kenyataannya emang begitu kak"

"Makasih udah speak up Ciize, View?" Ling melepas pelukan dan menatap mereka berdua.

"Um... paling... kamu serem." ucap View sambil melirik ke segala arah sambil memainkan jarinya sendiri.

"Shut! View!" Ciize segera menepuk paha View.

Ekspresi Ling seketika berubah, ia tampak sedih ketika mendengar kata "seram" dari adiknya untuk dirinya. Tetapi Ling berusaha untuk menyembunyikannya dan membiarkan adiknya berbicara sampai selesai.

"Gapapa, lanjutin aja."

"Gaada lagi."

"Oke, makasih udah speak up. Gua janji gabakal ngedidik kalian sebegitunya lagi, dan gua gabakal bikin kalian ketakutan lagi. Maaf ya.. apa-apa mulai cerita ke gua ya, jangan post di sosmed."

Setelah mendengar kata-kata "post di sosmed", Milk dan View langsung melirik kearah Ciize, View menyenggol Ciize. Dengan itu Ciize makin panik, ia tak bisa berkata-kata lalu ia ingin pergi ke kamarnya. Tetapi Ling menarik celananya dan menyuruhnya untuk duduk lagi.

"Jangan pikir gua gatau, lu ngeblock gua, gua masih bisa pake akun lain. Jadi kalo kalian kesel sama gua, bilang aja. Jangan kalo gua lagi marah di post di sosmed."

"M-maaf ya kak... aku... aku... aku waktu itu..."

"Tau kok, lu kesel kan sama gua? Sebenernya pas gua tau lu sembunyiin itu, gua marah banget. Gua keliatannya mah baik-baik aja ya depan lu, tapi gua tantrum di depan pacar gua." tukas Ling.

"P-pacar?" Milk salah fokus.

"Iya, gua punya pacar"

"Oh.. kakak pacaran sama Win Metawin itu?"

"Hah? lu tau informasi palsu itu darimana?"

"Oh... berarti siapa kak?"

"Orm Kornnaphat"

Among us /MILKLOVE/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang