Chap 31, Depresi

917 113 36
                                    

Jimin memandang kosong hamparan padang rumput didepannya ,lingkaran matanya begitu hitam ,tubuh itu kian kurus dan pucat .

"Aku pikir kau pergi melanjutkan studymu lagi ke LA ,aku mencarimu hingga bolak-balik LA-korea

Deg

Tubuh jimin menegang sesaat ,ia mencoba mengontrol detak jantungnya . Ia menundukan kepalanya ,air matanya perlahan mengalir .

"Pada akhirnya kau menemukanku juga ."bisik jimin

"Banyak hal yang harus kau jelaskan park jimin-shi ."

"Kurasa kau sudah tahu segalanya ,kau pasti sangat ingin membunuhku seperti saat kau ingin membunuh taehyung sebelum kau tahu semua ini ."

"Kau tahu aku sangat menyesal membenci taehyung tanpa kejelasan ,aku tak ingin terjadi dua kali ,maka aku minta penjelasan dari mu !"

"Hiks "

"Aku hanya minta penjelasan bukan isak tangis ."

"Jungkook-ah ."

Jungkook duduk disamping jimin yang masih terisak ,ia melirik pada jimin ,rasa iba itu muncul melihat betapa mengenaskannya keadaan kekasih atau lebih tepatnya mantan kekasihnya ini .

"Aku rasa aku sama sekali tak benar-benar mengenalimu selama 4tahun ini jimin-ah ,banyak hal yang tak ku tahu tentangmu ."

"Hiks kook-ie aku hikss "

"Kenapa jimin-ah ?"

"Aku bingung harus menjelaskannya dari mana hiks ,kau pasti akan makin membenciku mau ku mulai dari manapun ."

"Aku akan mendengarkan ."

"Dayeon. . "

Rahang jungkook mengeras mendengar jimin menyebut nama adiknya .

"Dia menemuiku ,dia mengancamku ,dia ingin aku memutuskanmu dan menjadi kekasihnya ,kau pasti tidak akan percaya ini hiks ."

"Aku akan mendengarkan hingga selesai ."

"Aku menolak nya hiks ,aku bilang akan mengadukan ini padamu ,ia mendesakku mengancam akan menyebarkan dan memberi tahumu rahasiaku hiks . Aku bingung ,aku sangat mencintaimu hiks tapi. . tapi . . Aku ingin sekali mati rasanya hiks hidupku tak ada artinya lagi ."

"Kenapa ia menginginkanmu ,bukankah ia tahu kita punya hubungan ?"

"Aku tidak tahu ."

"hingga ia hamil anakmu ?"

Deg deg

"Hiks jungkook-ah !" Jimin memegang tangan jungkook dan jungkook menghempaskannya

"Aku . . Aku hisk ."

"Apa saja yang sudah kalian lakukan dibelakangku park jimin ?"

"Dia selalu memaksaku menjamahnya hiks dimana pun yang ia inginkan "

"Puncak dari semua ini ialah saat kau tak mau bertanggung jawab saat ia hamil anakmu ,aku pasti akan merasa sangat dikhianati tapi setidaknya ia hanya akan memilikimu dan sakitku hanya akan sesaat ."

"Apa kau mengenal taehyung jauh sebelum kejadian ini ?"

Jungkook menatap jimin .

"Kita sedang membahas masalag kau dan dayeon jangan bawa-bawa taehyung dalam hal ini ."

"Ia mengincar taehyung juga ,ia melihatmu sering memberikan senyum pada taehyung saat berpapasan ."

"Bagaimana ia tahu ?"

"Molla ,aku tahu dari teman-temannya jika dayeon menyuruh mereka mencari tahu tentang taehyung dan mengikuti kemanapun taehyung pergi ."

"Kau cemburu ?"

"Jika ia menyukai taehyung bukankah seharusnya ia melepaskanku dan membiarkan aku tenang bersamamu ."

"Apa maksudmu ?"

"Bukankah ini aneh ,adikmu selalu menginginkan orang yang kau sukai menjadi miliknya juga ?"

"Jangan mengatakan hal yang macam-macam brengsek !" Jungkook mencengkram kerah baju jimin

"Kau bahkan tidak tahu semengerikan apa adikmu jungkook-ah hiks ."

Jungkook menghempaskan cengkraman itu .

"Aku buru-buru mengurus kepergianku ke LA ,aku ingin menjauhinya ,aku tak sanggup terus melanjutkan permainannya dibelakangmu ."

"Sekaligus menghindar dari tanggung jawabmu setelah menghamilinya ."

"Jika ada laki-laki yang memperkosa wanita dan hamil mungkin itu sudah lumrah ,tapi bagaimana jika kenyataannya jika wanita itu yang memaksaku melakukan sex padahal ia tahu aku juga dipihak bawah ,ia sering mengikatku dan melakukan kekerasan sex jika aku tak bisa memuaskannya . Semua itu mengerikan jungkook-ah ,aku bahkan tak ingin mengingatnya lagi hiks ."

Jungkook terdiam ,ia ingin memaki dan membuat sumpah serapah rasanya pada namja disampingnya .

"Kook-ie ,bolehkah aku memelukmu untuk terakhir kalinya ?"

Jungkook hanya melirik dari ekor matanya saja ,tak lama tubuh itu menubruk jungkook dan menangis keras dipelukan jungkook ,ia serasa menumpahkan segalanya pada tubuh yang masih ia anggap kekasihnya itu .

"Jika saja semua ini tak terjadi aku adalah orang paling bahagia memilikimu kook-ie hiks ,bisakah semuanya ku putar kembali dan melewati masa itu . Aku hanya ingin menjadi milikmu hisk ,aku benci pada hidupku ."

Jungkook tak membalas pelukan itu ,ia hanya membiarkan jimin melakukannya .

Jimin menangkup wajah jungkook ,mata mereka bersirobok . Jimin kian mendekatkan wajahnya ,tepat saat bibir mereka akan bertemu jungkook memalingkan wajahnya dan menghempas tubuh jimin . Jungkook beranjak dari sana .

"Jika kau masih ingin bebas jangan pernah menunjukan batang hidung mu lagi dihadapanku dan pastikan namamu tak pernah menjadi bagian dari hidupku lagi . Tapi jika sekali saja aku melihatmu lagi ku pastikan kau akan menanggung akibatnya ."

Jungkook pergi tanpa mendengarkan balasan dari jimin . Jungkook memasuki mobilnya dan memandangi tubuh yang masih meringkuk dipadang rumput itu .

Ini adalah tempat rahasia mereka ,tempat mereka menghabiskan waktu bersama ,jungkook membeli tanah ini karna jimin sangat menyukainya . Mereka bahkan membuat rumah pohon bersama dan bercanda ria menikmati matahari tenggelam dengan kecupan hangat .

Kini semua hanya tinggal rasa yang berangsur menghilang ,semua rasa kecewa ,benci ,marah yang tak biaa jungkook jabarkan walaupun rasa iba itu masih ada melihat betapa mengenaskannya jimin sekarang .

'apa benar semua yang jimin katakan ?'batinnya

Jungkook memacu mobilnya dan menjauh dari sana ,kini hanya tersisa jimin yang masih meringkuk dan terisak .

"Kau bukan milikku lagi kook-ie hiks ."


Tbc

Sama Rasa || KookV Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang