Cp.01

169 14 5
                                    

Seoul, 1 Januari 2022
Mansion

Tok! Tok! Tok!

"Eungh!", menggeliatkan tubuh dengan mata yang mulai terbuka sempurna.

Tok! Tok! Tok!

"Iya ma. Minji sudah bangun", teriaknya dari dalam kamar. Suaranya bahkan masih terdengar serak khas bangun tidur.

"Aku butuh lebih banyak hari libur", monolognya sebelum akhirnya beranjak.

Meja Makan

"Selamat pagi mama, papa, kakek, oppa", sapa minji yang baru saja memasuki ruang makan.

"Minji, papa tahu ini hari liburmu. Tapi kau tidak boleh membuat mama menunggu seperti ini. Mamamu sedang mengandung, jam makannya tidak boleh sampai terlambat", tegas Jaemin pada putrinya.

Y/n menggenggam tangan Jaemin yang berada di atas meja makan. Ia tersenyum sambil memberikan isyarat dengan matanya pada Jaemin, agar suaminya tidak melanjutkan ucapannya. "Ok semua sudah berkumpul. Ayo kita makan"

.

.

.

Ruang Bunga

"Ma"

"Hm?"

"Bolehkah aku tidak bersekolah lagi?"

Mendengar pertanyaan itu, Y/n terkejut. Ia meletakan beberapa tangkai bunga yang sedang ia genggam. Ia menghampiri putrinya yang duduk di salah satu sofa sambil memainkan permainan puzzle favoritnya.

"Ada apa sayang?", tanya Y/n yang sudah duduk di samping putrinya sambil mengusap lembut rambut panjang putrinya.

"Aku hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama mama", jawabnya sambil terus fokus memainkan puzzlenya.

Y/n tersenyum mendengar hal itu. "Sayang, bersekolah adalah kewajiban. Kita tetap bisa meluangkan banyak waktu bersama setelah kau bersekolah, atau saat hari libur seperti sekarang"

"..."

"Atau ada hal yang tidak mama ketahui? Minji boleh menceritakan apapun pada mama"

"..."

"Minji sayang", bujuk Y/n.

"MAMA!"

"Astaga! William!", peringat Y/n.

William hanya meringis melihat tatapan tajam ibunya. "Maaf ma. Aku hanya bercanda. Ma, aku mau pergi", pamitnya.

"Pergi kemana sayang? Mama kira dua anak mama akan bersantai saja dirumah"

"Aku mau ke kantor papa"

Y/n mengerutkan keningnya, "Untuk?"

"Papa memintaku mempelajari sesuatu dikantor, memanfaatkan hari libur"

Y/n menghela nafas, suaminya yang gil* bekerja itu sudah mulai menulari putranya. "Ya sudah. Tunggu dulu, mama bawakan cookies yang mama buat tadi"

Love Me Like U Do - S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang