Cp.08

32 5 0
                                    


"Makan"

"..."

"Kau ingin ku suapi?"

Minji menoleh, ia menatap sinis ke arah Xander. "Sebenarnya kau siapa dan kenapa? Kau sangat aneh"

"Apanya yang aneh?"

"Tentu saja sikapmu! Kemarin-kemarin kau sangat dingin dan bicara pedas padaku. Kau bahkan mengatakan aku ceroboh, menatapku tajam. Sekarang, entah dari mana informasinya, kau bisa tahu kondisiku, memaksa menemaniku! Kau sangat aneh!"

Xander tersenyum tipis mendengarkan semua ucapan Minji, terdengar seperti mengomel tapi menurutnya menggemaskan.

Xander bangkit dari duduknya, ia mengambil nampan makanan yang ada di atas meja lalu menghampiri Minji. "Makan, kusuapi"

Minji menatap nyalang. Ia tidak mengerti pria macam apa Xander ini. Tidak menjawab semua kebingungannya malah kembali bersikap yang sama.

"Makan saja sendiri", ucap Minji sambil mengalihkan pandangannya ke arah jendela luar.

"Kau butuh tenaga untuk marah padaku"

"Pria aneh"

Ceklek!

"Minji, oppa harus pergi. Kantor ada masalah"

"Pergilah oppa"

"Oppa janji akan segera kembali", beralih menatap tajam ke arah Xander, "Dan kau. Awas saja kau berani macam-macam dengan adikku! Aku akan menghabisimu!"

"..."

"Minji jika pria ini jahat padamu teriak saja. Didepan ada 4 pengawal berjaga"

"Aku bisa menjaga diri. Oppa pergilah"

William berjalan mendekat lalu mencium kening adiknya. "Oppa pergi"

"Dia benar kakakmu? Dia terlihat jahat", ucap Xander setengah menyindir.

"Aku bisa mendengarmu", jawab William sambil berjalan pergi keluar dari ruangan itu.

Minji menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua pria itu.

.

.

.

Ruang Perawatan Y/n

"Sudah 6 jam lamanya sejak operasi selesai, kenapa istriku masih belum siuman?! Apa kau tidak bisa melakukan pekerjaanmu dengan baik?!"

"Ma-maaf Tuan kami sudah-"

"Jae..."

Jaemin menoleh ke arah sumber suara. Langkah besarnya bergegas menghampiri istrinya, "Y/n"

"Kenapa marah hm?", tanya Y/n dengan suara seraknya.

"Maaf Tuan kami akan melakukan pemeriksaan pada Nyonya"

Dokter dan beberapa perawat mulai bergerak memeriksa kondisi Y/n yang baru saja siuman.

Tak sedetikpun Jaemin mengalihkan pandangannya dari sang istri.

Suara lembut yang baru saja ia dengar, membuatnya bisa bernafas lega. Namun detik berikutnya ia kembali teringat pada ucapan dokter mengenai bayi dalam kandungan Y/n.

"Kondisi Nyonya sangat baik Tuan. Semoga pemulihannya berjalan dengan baik. Kami permisi"

Dokter dan beberapa perawat meninggalkan ruangan itu, menyisakan pasangan suami istri itu.

Love Me Like U Do - S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang