[ 2 ] we all love Yeosang

65 13 3
                                    

──✧・。✦゜・✧──

Saat sedang jalan bertiga ke gerbang sekolah setelah bel pulang, San tersenyum manis kearah Yeosang yang malah berujung dia disosor cium oleh Wooyoung.

dia langsung ribut protes, "Argghhh!! Jung Wooyoung! Kenapa menciumku hahh?!"

"Apa? Tidak senang? Suruh siapa kau tersenyum seperti itu? Mirip jodoh masa depanku tau." ujar si sialan itu sambil berkedip genit.

"....." baik San ataupun Yeosang, dua-duanya diam malas menanggapi.

here we go again.., bualan Wooyoung mengenai 'jodoh masa depan' nya, pujaan hatinya, cinta monyetnya, crush nya dari kecil, si 'Uncle Mangi' itu. Yang menurut deskripsi Wooyoung, saat pria itu tersenyum, matanya hilang jadi satu garis persis seperti San. lesung pipi mereka juga mirip, tapi jauh lebih manis Mingi. kata Wooyoung loh ya.

San bahkan tidak tau seperti apa bentukan manusia itu, apalagi Yeosang. Mereka tidak pernah diperlihatkan bahkan fotonya oleh Wooyoung.

lagian Wooyoung ini sasimo.

apakah dia bahkan bisa betulan menaruh hati pada orang yang entah berada dimana, ketika kerjaannya setiap hari saja pergi menggoda adik-adik kelas yang Alpha dan Beta?. meragukan.

Komitmen dari manusia semacam Wooyoung ini terlalu dipertanyakan.

dia terlalu flirty untuk diekspektasikan jatuh cinta.

"jodoh ghaib mana lagi yang kau bicarakan? dia saja tidak ingat kau ada di dunia. Lagian dia sudah di usia segitu, paling sudah menikah dan punya anak seusia kau." kata San jengah.

"insting ku mengatakan kalau dia single, dan kisah cintaku pasti akan berhasil suatu hari."

oh god I am so done with this bitj, batin San dalam hati.

"Yasudah ya aku duluan, kalian hati-hati di jalan. --dan San, kau jangan curi-curi kesempatan dengan uri Yeosangie saat aku tidak mengawasi ya, awas saja." pamit Wooyoung.

"Just go tf off alredy, bratt."

"Yea yea I love you too. paipai~" balas Wooyoung memberikan flying kiss pada San setelah mencium pipi Yeosang dulu.

akhirnya dia enyah. dua orang yang tersisa bisa bernafas lega kalau tidak ada mahluk rusuh itu.

Yeosang yang daritadi hanya bisa mengurut dahi oleh kelakuan najis kedua teman ganjen nya itu, yang mengundang tatapan salah paham dari siswa-siswi di sekeliling, akhirnya bisa rileks sedikit.

paling tidak sekarang cuma ada San, yang setidaknya tidak seribut Wooyoung.

"mampir ke taman dulu beli manisan buah?" tanya San pada Yeosang.

"boleh."

dengan itu mereka berdua pergi bersama dengan suasana yang jauh lebih damai.

Wooyoung, San, dan Yeosang biasanya pulang sekolah bersama dan jalan kaki karena rumah mereka berderet berdekatan, dan tidak tidak terlalu jauh dari lingkungan sekolah.

jalanan semi-semi pedesaan dan udara alam sekitar yang sejuk masih sangat worth it untuk berjalan kaki di jarak segitu.

Tapi untuk hari ini Wooyoung absen dulu, dia beda haluan karena ada kerja kelompok membuat naskah teater dengan teman kelasnya, yang namanya Song Hyura, anak-anak biasa memanggil dia Yura.

orangnya pendiam, mungkin karena murid pindahan yang baru mulai masuk sekolah ini saat kenaikan kelas tiga.

katanya dia anak pasangan dokter dan direktur yang punya proyek pembangunan klinik di sekitar sini baru-baru ini. mungkin pindah sekolah karena keperluan pekerjaan orangtuanya.

dan Yura adalah salah satu Omega selain Wooyoung di kelas mereka yang sempat disebutkan sebelumnya ngomong-ngomong.

Sepertinya rumahnya lumayan jauh karena dia dijemput supir kesini. otomatis Wooyoung jadi ikut naik.

"Apa sungguhan tidak apa-apa? Kau bilang tidak ada orang lain di rumahmu kan? Kita bisa kerjakan di perpustakaan saja." tanya Wooyoung mengusulkan.

"tidak apa-apa. orangtuaku sedang ada urusan, tapi disana masih ada pamanku, kita tidak cuma sendirian. kenapa memang?."

"bukan apa-apa sih, hanya tidak enak saja kalau membawa anak laki-laki berduaan di rumah kosong."

mendengar itu Yura langsung memberikan tatapan aneh padanya, dan hanya membalas singkat, "kau Omega." kata gadis itu.

"....." benar juga ya. tidak jadi omega pun, Wooyoung kan belok.

dia lupa.

setelahnya suasana didalam mobil itu sepi lagi. tidak ada yang inisiatif mencari topik percakapan.

jujur canggung sekali. Wooyoung tidak terlalu akrab dengan anak ini.

sudah dibilang kan? gadis bermarga Song ini terkenal kurang ramah.

se ekstrovert-ekstrovert nya Jung Wooyoung, Yura ini memang terlalu jutek dan cuek untuk didekati. terlebih resting bitch face nya itu sangat mendukung prasangka Wooyoung bahwa dia memang agak angkuh.

gadis ini penyendiri, dan tidak punya teman sama sekali di kelas bahkan sekolah.

Wooyoung pernah beberapa kali mencoba mengajaknya bicara dulu, tapi karena tidak begitu ditanggapi, dia sudah lama tobat menyapa gadis cantik yang emo ini.

Tapi sekarang dilihat-lihat, sepertinya akhlak Song Hyura yang ansos ini sudah lumayan membaik?.

maksudnya, dia sudah lebih responsif ketika diajak bicara dan tidak secuek dulu.

masih agak jutek, tapi paling tidak nyaut.

apa ini karena Wooyoung saja yang sudah kelamaan tidak menyapanya? jadi dia tidak sadar dengan perubahan ini?.

sepertinya begitu.

─── ・ 。✦゜・ ───


to be continue...

*note : Yura disini bukan nama idol tertentu, cuma npc biasa. bisa dibilang representasi Atiny, karena aku bakal pake dia buat majuin plot dan deketin kapal2 disini.

HALAZIA | BL | ABO | [ WooGi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang