00.02

1.7K 209 23
                                    

즐거운 독서 되세요, 내 사랑~

Happy Reading, Zeyeng-nya aing 🫶🏻🫶🏻

Jadiiii...
Gimana kabar kalian yeorobun?

Baik, damang, sehat, galau, patah hati?

Okey, tanpa basa-basi lainnya kita lanjutkan lagi.

_________________


Di dalam ruangan gelap yang hanya di terangi lampu tidur itu tampak keempat pemuda tampan tengah duduk santai dengan salah satunya yang sibuk memainkan tangannya di atas keyboard laptopnya

"Dia di usir" Mata ketiganya membulat, menatap terkejut pemuda yang kini memperlihatkan layar laptopnya

"Sialan" umpat yang lebih tua, tangannya mengepal erat pada gelasnya

"Kapan?" Yang lebih muda bertanya tenang, meski nada suaranya membuat yang mendengar sedikit bergidik

"Sekarang, tapi temannya sudah membawa dia ke rumah sakit" jelas pemuda tampan yang paling kecil di antara keempatnya, membuat ketiganya menghembuskan nafasnya lega

"Anak-anak?"

"Mereka bahkan hampir dua jam di depan gerbang, keluarga Kim benar-benar menginginkan kematiannya di percepat"

"Tapi bersyukur dia di usir secepatnya"

"Setidaknya tidak malam hari dengan keadaan hujan deras, Jung Renjun" desis yang paling tua membuat Renjun hanya tersenyum tipis menanggapinya

"Lalu? Kau mau dia di usir besok saat pernikahan Kim Yeri di adakan? Membuatnya semakin kesakitan karena berusaha menahan depresinya di depan anak-anak? Berusaha sekuat tenaganya untuk tidak terlihat lemah karena traumanya di depan keduanya? Jangan terlalu berpikiran dangkal Mark Jung" tenang namun tepat menusuk pada hati yang lebih tua

"Sudahlah, kau sudah melacak rumah sakit mana yang disinggahi mereka?" Lerai pemuda lainnya yang sejak tadi hanya diam mendengarkan perdebatan kedua saudaranya

Renjun menatap sekilas sang adik kembarnya sebelum mengangguk kecil

"Rumah sakit Daddy"

"Kita akan tetap merahasiakannya?" Pertanyaan dari bibir tipis pemuda dengan mata sipit itu membuat ketiganya kembali diam

"Aku belum siap membicarakan tentang ini pada Daddy, apalagi Bubu" ucap Mark pelan

"Dan terus menerus berada dalam rasa bersalah tak berujung? Bahkan hampir 5 tahun kita menyembunyikan semuanya dari mereka, apa kalian tidak berpikir jika saja Daddy sudah tau" sarkas Jaemin semakin membuat ketiga saudaranya itu bungkam

Adik bungsunya benar, tapi mereka tetaplah pengecut

Pengecut tentang hal tanggung jawab yang sebenarnya

"Aku akan bicara pada Bubu" akan beranjak dari duduknya, namun pergelangan tangannya di genggam sang kakak

"Jangan sekarang Jaem"

"Lalu? Sampai orang lain yang membongkar semuanya? Begitu maksudmu, Jung Jeno?"

"Tidak ada yang tau selain kita" pekik Mark membuat Jaemin menatap tak percaya pada kakak sulungnya itu

"Kau lupa jika Daddy mempunyai banyak mata-mata untuk mengawasi kita hampir 24 jam?"

Bungkam, ketiganya diam. Ucapan Jaemin benar

Kesayangan The JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang