00.12

1.3K 210 12
                                    

Heyyowww... Ada ollangkah yang tunggu syinih 👀??! (Anjr logat si Ryo di book sebelah😣)

Maapin yahhh tunggu lama...
Otakna yang bikin book lagi ilang di bawa Llyo jalan-jalan xixi:D

Happy Reading All 🫶🏻

_______

"Kalian saling kenal?" Tanya Chitta memastikan

Menatap penuh selidik keempatnya yang masih terdiam di samping Hendery

"Iya/tidak" ucap keempatnya bersamaan dengan ucapan Haechan yang membuat mereka yang mendengarnya saling tatap bingung

"Jadi iya? Atau tidak?" Sahut Johnny, menatap Haechan bergantian dengan keempat putra dari sahabatnya itu

"Eung? Tidak Paman... Haechan tidak mengenal mereka, kecuali Jeno. Dia pernah menolong kedua putraku" jelas Haechan membuat Johnny dan Chitta saling tatap sebelum menganggukkan kepalanya

Keempatnya terdiam, menatap intens Haechan yang tengah mengelus rambut Chenle yang berada di pangkuannya

"Omong-omong Uncle Jeno lumayan mirip dengan Icung" lirih Chenle pelan, sebelum matanya menutup karena rasa kantuk

Suasana yang lumayan hening itu tentu saja membuat ucapan lirih Chenle masih terdengar begitu jelas, dengan Haechan yang tampak tegang juga matanya yang menatap takut pada Jeno yang terdiam

"Mungkin hanya kebetulan, bukankah manusia memiliki tujuh kembaran di dunia?" Sahut Xiaojun cepat, meski dirinya ragu karena melihat wajah damai Ji-Sung yang tertidur di sofa dengan Chitta di sampingnya, anak itu memang agak mirip dengan Jeno

"Bukan apa-apa, jangan dipikirkan... Xiaojun Hyung mungkin benar" bisik Sanha menenangkan si manis 

Semoga ya... Semoga... Tapi, kalo ternyata Tuan Jeno salah satunya bagaimana?... Batinnya semakin ketakutan, meremat ujung pakaian Chenle yang tertidur pulas

"Bisa keluar lebih dulu?" Ucapan tegas Johnny membuat keempat orang itu menatap kearahnya sebelum mengangguk dan pergi keluar dari ruangan

"Haechanie..." Ucap Johnny dengan suara pelan, namun sontak mengejutkan si manis yang tengah melamun

"Hah?... I-iya Paman? Mi-mian..." Seru Haechan kala wajah khawatir Johnny, Chitta dan yang lain yang masih ada diruangannya tampak jelas terlihat di pandangannya

"Aku tidak papa"ucapnya meyakinkan dengan tersenyum tipis

Johnny dan Chitta juga ikut tersenyum, meski si manis masih tampak ketakutan

"Channie juga tidur ya? Harus banyak istirahat, sayang" membaringkan tubuh Haechan dengan Chenle yang sudah berada digendongannya

"Lele biar tidur bersama Haechan saja Uncle"

Chitta menggeleng, membaringkan tubuh kecil Chenle di ranjang sebelah ranjang Haechan, dengan Ji-Sung yang juga sudah terlelap di sana

"Kamu tidur, tidak perlu takut mimpi buruk... Banyak orang yang sayang sama kamu disini" bisik Sanha seraya mengusap pelan kening Haechan

Setelahnya ruangan kembali hening, hanya detak jarum jam saja yang terdengar menggema di sana

"Bisa ceritakan apa yang terjadi? Anak-anak itu? Mereka benar putra Haechan? Anak kandung?" Tanya Chitta pelan dengan nada ragu, sejak tadi dia hanya diam memperhatikan

Dia hanya tidak terlalu memahami situasinya

Sanha menoleh sebentar sebelum kemabli menatap Haechan, "iya, putra kandung"

Kesayangan The JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang