00.04

1.6K 212 8
                                    

Lagi ga mood basa-basi bre...

So, 즐거운 독서 되세요, 내 사랑~

Selamat membaca~

Happy Reading All~ 🫶🏻🫶🏻

Banyak-banyakin komen ya?
Biar aku semangat nulisnya,, aku suka ketawa sendiri baca komen kalian yang spam itu 😆😆

_________________

Bersamaan dengan itu, di rumah sakit yang sama

Seseorang tengah menatap lurus bintang yang bersinar terang di langit malam, oh atau bisa di sebut langit dini hari?

Hyuckie...

Batinnya menyebutkan nama seseorang yang selama ini di rindukannya, tidak sadar jika sepasang mata menatapnya sendu dari arah pintu

"Mom..." Gumamnya pelan, namun hening di ruangan itu membuat yang di panggil mendengarnya

Menolehkan kepalanya ke arah pria tampan dengan tubuh atletisnya

"Tidak pulang untuk tidur? Daddy-mu mana?" Tanyanya lirih seperti gumaman, membiarkan putranya memeluk tubuhnya yang lebih kecil dengan erat

"Daddy masih di bawah. Jangan sakit lagi Mom, itu menyakiti ku, menyakiti Daddy dan juga... Pastinya menyakiti dia..." Bisiknya yang akan selalu menjadi angin lalu oleh pria cantik di pelukannya

"Tapi Mom yakin dia masih ada kak, dia masih di sini bersama kita... Hanya saja, tempat berpijaknya mungkin berbeda dengan kita, tapi Mom yakin... Benar-benar yakin jika dia masih di sini hiks... Dia masih ada kak" lirihnya yang membuat pelukan itu semakin erat

"Hyuckie-nya Mom masih ada, Mom yakin~..." lanjutnya lagi sebelum kegelapan merenggut kesadarannya

________________

"Haechan dimana?" Tanyanya dengan kepala yang menunduk, tangannya juga mengepal erat saat kedua orang di depannya tak menjawab pertanyaannya

"Adik aku di mana Ma? Chenle? Ji-Sung? Mereka kemana?"

"MEREKA KEMANA? YERI TANYA MA? Jawab hiks... Adek aku kemana?" Mencengkram lengan ibunya erat

"Lepas Yeri, dan berhenti menangisi orang-orang sial itu" ucap Irene, dingin membuat putrinya menatapnya tak percaya

"Kau membuat pekerjaan mereka semakin lama, sebentar lagi Papa mu pasti datang menjemputmu untuk ke altar"

"Aku akan menurut, jika Haechan di sini... Telepon Haechan Ma, suruh mereka untuk pulang hiks..."

"Kau memikirkan mereka? Kau tidak memikirkan reputasi keluarga Kim jika para tamu tau kita mempunyai cucu haram dari seseorang yang hamil karena korban pelecehan?" Tanya Irene, mencengkram kuat dagu putrinya yang menatapnya tak percaya

"Haechan anak Mama, mereka bagian dari keluarga Kim... Dan Mama tega ngomong gitu? Mama tau Haechan korban, tapi Mama seakan tutup mata dan milih menjaga reputasi keluarga daripada putra yang Mama lahirkan?"

Tak percaya, sungguh demi apapun. Yeri tidak percaya ibunya berkata sedemikian hina tentang putranya sendiri, tentang adik kesayangannya dan juga kedua keponakannya

"Dia memang putraku, tapi aku menyesal melahirkannya"

"Dan cepat suruh mereka rapikan kembali make up-mu itu, aku tidak ingin para tamu menunggu lama mempelai wanita" pergi berlalu dari ruangan tempat putrinya di make up, menghiraukan teriakan putus asa dari putrinya

Kesayangan The JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang