11

7 2 0
                                    

"Kamu mau kakak anter Ra?" Ratna bertanya pada Airra yang sedang mengemasi oleh-oleh untuk di bawa ke rumah Mamak nya.

Dua hari yang lalu mereka sudah sampai di Medan tapi memang Airra sengaja tak memberi tahu Mamaknya kalau ia beri tau Mamaknya sudah pasti langsung merongrong dirinya.

Sementara Airra masih ingin istirahat tanpa mendengar makian Mamaknya.

"Sendiri aja lah kak. Nanti kalau kakak ikut takut pulak aku Mamakku ntah bilang apa-apa" jawab Airra. Ia sudah selesai berkemas.

Ratna mengangguk saja.
"Okelah. Kamu mau tidur disana atau disini Ra?" Tanya Ratna.

Kalau Airra kembali ke rumahnya sudah pasti ia hanya akan tinggal berdua dengan anaknya, Kevin.

Airra tersenyum jahil.
"Kenapa? Kakak takut yaaa???"

Ratna memalingkan wajahnya karena malu di goda Airra.

"Enggak ah. Mana ada"

"Hahaha.. tenang aja kak aku balik kok. Sekalian aku mau bilang Mamak kalau aku gak tinggal lagi sama mereka aku mau mandiri" jawab Airra.

Ratna mengangguk saja
"Okelah Ra"

~~

Airra baru saja tiba di depan rumahnya. Ia melihat rumah yang tampak sepi dan juga berantakan. Lagi..kenapa Kede nya tutup?

"Assalamualaikum, Makk" teriak Airra mengetuk-ngetuk pintu rumah.

Tapi tak ada jawaban.
Kemana Mamaknya ini kenapa pintu gak di buka? Padahal Airra melihat Selop Mamaknya ada di rumah kalau Nana sudah pasti tak ada di rumah. Lihat saja kereta dan Selop nya tak ada

Selop artinya Sendal/Sandal.

Airra mencoba untuk membuka kenop pintu dan ternyata tak di kunci.

"Assalamualaikum" ucap Airra saat memasuki rumah.

Airra mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru Rumah. Rumah sangat berantakan, meja merat merot, banyak debu di lantai dan di meja. Dapur penuh dengan piring dan perkakas dapur yang kotor.

"Gilak ini rumah macam gak ada orang nya!" Airra menggelengkan kepalanya.

Kaki Airra membawanya melangkah menuju kamar miliknya dan Nana, kamar tak di kunci. Sama dengan kondisi dalam rumah, dalam kamarnya juga berantakan seperti habis terjadi gempa.

Lalu ia keluar dari kamar dan melangkah menuju kamar Mamak nya. Ia membuka kenop pintu yang tak di kunci sang empu kamar, terlihat Mamaknya terbaring lemah disana membuat Airra membelakan matanya

"Astaghfirullah..Mamakk"pekik Airra ia berlari mendekati ranjang Mamak nya.

Mamak Airra yang melihat kedatangan Airra merasa bersyukur kondisi nya lemah sekali sedari semalam dia menahan sakit tapi tak ada yang perduli.

"Ra.."lirih Mamaknya Airra

"Mak, Mamak kenapa Mak?" Tanya Airra wajahnya sangat khawatir.

"Gak tau Ra sakit kali rasanya kepala Mamak ini, perut Mamak pun sakit" Mamak Airra memegang kepala dan kemudian perut nya.

"Ya Allah..kok bisa Mak? Mamak telat makan atau Cemana? Si Nana mana Mak?" Tanya Airra.

Tampak Mamak Airra menghela nafas panjang.
"Huftt.. Nana dari semalam gak pulang-pulang padahal dia tau Mamak sakit kaya gini katanya Mamak ngerepotin dia"

Tangan Airra mengepal mendengar penjelasan Mamaknya.
"Memang Bangke anak itu, Mamaknya sakit malah bilang kaya gitu bukan di urusinya kelewatan kali dia" geram Airra.

Si Gadis Batak Tangguh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang