Chapter 1

648 40 0
                                    

Di dalam sebuah penerbangan, seorang pilot dan kopilot sedang bersiap-siap untuk landing dan menghubungi tower sebuah bandara untuk konfirmasi.

"LAX Tower, JL Air 2309 request landing clearance." Pilot itu menekan alat komunikasinya sambil berbicara. Mereka sudah berada di dekat LAX Airport dan harus landing beberapa menit lagi.

"JL Air 2309, you're clear to land runway 23. Wind 270 degrees at 10 knots, altimeter 29.92." Sahutan dari tower bandara menyetujui permintaan landing.

"Cleared to land runway 23, LAX Tower. Copy Wind 270 degrees at 10 knots, altimeter 29.92." Sang pilot membalas.

"JL Air 2309, runway 23 is dry and clear. Report when you have the runway in sight." Orang di tower bandara meresponnya. Dan mereka terus bertukar informasi.

"Copy, runway 23 dry. Will report when the runway is in sight, JL 2309."

"JL Air 2309, confirm you have weather condition: Clear skies, visibility 10 miles, temperature 75°F, dew point 60°F and are ready for the approach."

"Confirmed, clear skies, visibility 10 miles, temperature 75°F, dew point 60°F, and we are ready for the approach. LAX Tower, JL 2309, runway 23 in sight."

"JL 2309, continue approach runway 23. You are cleared to land."

"Continuing approach, cleared to land runway 23, JL 2309."

"Welcome home, Jennie!" Sapa informal akhirnya terdengar dari balik headset yang dipakai pilot itu setelah mereka merapatkan roda pesawat di aspal bandara.

"Glad to be back, Jisoo! Let's have some lunch!" Jawab pilot yang bernama Jennie itu dengan senang.

Dan pesawat itu mendarat dengan mulus. Setelah benar-benar berhenti, Jennie sang pilot menoleh pada kopilotnya. "Thanks buat hari ini, Chaeyoung. Pertahankan ya" Kata Jennie dengan nada mengejek di akhir kalimat. Setelah itu ia segera beranjak merapikan barangnya untuk makan siang dengan Jisoo sahabatnya.

Sebelum turun, Jennie memeriksa smart watchnya, saat ini sudah menunjukkan pukul 13.00 waktu setempat.

Mereka memutuskan untuk makan siang di Subway karena Jisoo hanya memiliki sedikit waktu. Berbeda dengan Jisoo, Jennie hanya akan beristirahat beberapa jam kedepan di hotel.

"Berapa hari disini, Jen?"

"Nanti jam 5 udah take off lagi, Chu."

"Masih bareng Chaeyoung?"

"Iya."

"Gimana dia akhir-akhir ini? Masih suka berulah?" Ucap Jisoo sambil mengaduk minumannya.

Jennie Pov
Park Chaeyoung yang satu itu memang ck. Sampai Jisoo yang notabenenya karyawan diluar maskapai pun mengetahui kelakuannya.

Kopilotku itu suka sekali terlambat. Kebiasaan berpestanya yang buruk membuatnya sering tidur terlambat dan bahkan menolak bekerja. Tapi, setelah semua itu ia tidak juga dipecat. Park Chaeyoung si lucky bastard, ayahnya merupakan salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan ini.

Pernah sekali Chaeyoung datang dalam keadaan teler. Untung saja aku menangkapnya terlebih dahulu sebelum dilihat siapapun.

Ckckck.

Author Pov
Jennie memijati kepalanya sesekali. Saat ini ia sudah berada di hotel. "Sepertinya karena kurang tidur." Jennie bergumam. Akhirnya ia pun memilih untuk tidur satu jam kedepan dan memasang alarm jam 3.

Beberapa saat kemudian...

Drrt drrt drttt

Jennie segera bangun begitu mendengar bunyi alarmnya. Ia memakai seragamnya dan mulai menggeret kopernya langsung menuju tempat briefing di dekat gate pesawat. Ia tadi memilih menginap di hotel bandara agar lebih efisien katanya. Penerbangan pukul 5 sore ini cukup singkat. Karena mereka hanya akan melakukan penerbangan dalam negeri ke New York.

Pilots ⪼ JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang