Chapter 10

245 33 0
                                    

Author Pov

Sekembalinya dari makan malam yang akan sulit dilupakan saking berkesannya itu, Lisa dan Jennie masih berpegangan tangan di depan pintu kamar Jennie. Kamar hotel mereka bersebelahan, tapi Lisa masih ingin berlama-lama dengan Jennie.

"Sayang, aku ikut masuk ke dalam boleh?" Jennie yang sedang menatap tautan tangan mereka sontak mengalihkan matanya pada Lisa.

"Boleh kok" Jawab Jennie tersenyum sambil mengangguk kecil.

Lisa tersenyum senang mendengar jawaban Jennie. Mereka bergadengan tangan dan masuk ke kamar itu.

"Lisa duduk bentar disitu, aku mau bersih-bersih." Kata Jennie sambil menunjuk sofa disamping kasur. Lisa hanya mengiyakan permintaan Jennie.

Setelah beberapa saat Jennie keluar dengan setelan piyamanya. Wajahnya nampak mengantuk dan kelelahan. Lisa yang melihat itu jadi memikirkan kembali tepatkah keputusannya untuk ke kamar Jennie.

"Babe, you look tired. Mau istirahat sekarang? Aku balik ke sebelah ya kalau gitu." Lisa berdiri dan bersiap-siap keluar dari kamar Jennie namun Jennie menggapai tangannya.

"How about a goodnight hug?" Jennie menatap Lisa.

"As you wish baby" Lisa tersenyum lebar sebelum membawa Jennie ke dalam pelukannya.

Lisa Pov

Wah, aku masih tidak menyangka akhirnya kami berpacaran. Bahkan Jennie mulai mengeluarkan sisi manjanya padaku.

Aku memeluknya sekitar 5 menit. Menyalurkan perasaan senangku, aku juga mengecup keningnya lama sebelum akhirnya melangkah keluar dari kamarnya. Jennie perlu istirahat. Kami perlu istirahat. Besok jadwal penerbangan kami cukup padat.

Setelah kembali ke LA, aku masih ada penerbangan ke Denver dan Seattle sebelum terbang lagi di malam hari bersama Jennie ke Havana.

"Sleep tight baby!" Kataku padanya sambil melambaikan tangan dan menutup pintu kamarnya.

Ditengah kesenangan ini, entahlah, aku tiba-tiba memikirkan Chaeyoung. Aku akan mencoba menghubunginya lagi. Namun saat aku membuka roomchatnya, sudah ada balasan darinya beberapa jam lalu terkait pertanyaanku tentang keberadaannya.

From Chae
Papua New Guinea bro! Baru landing nih. Sorry for the late response.

To. Chae
Damn! That's so far from home kid. Take care and have fun. And please keep update me about your whereabouts 👍🏻

From Chae
Kenapa? Kangen kau sama aku? Cih, baru juga beberapa jam 🥴

To. Chae
Yakali kangen 🗿

Aku mengetik balasan pada Chaeyoung sambil mendumal tetapi aku bersyukur setidaknya Chaeyoung masih merespon pesanku. Aku agak khawatir sebenarnya. Sebagai seorang pilot, Chaeyoung memang sudah sering bepergian, tapi ini pertama kalinya ia solo travelling dan juga tiketnya one way. Entahlah kapan ia akan kembali karena katanya ia ingin mencari jati diri.

Aku memandangi langit-langit kamar ini. Pikiranku melayang ke pembicaraan kami beberapa hari lalu saat ia bercerita memiliki sejarah dengan Jennie. Mungkin itu yang membuat ia kembali mempertanyakan jati dirinya. Selama ini, ia selalu berbuat sesuatu demi mendapatkan feedback dan berada di dekat Jennie.

Namun, kini itu sudah tidak mungkin lagi. Mereka sudah memiliki closure pada hari dimana aku dan Jennie makan malam membahas "training Airbus". Chaeyoung menceritakannya padaku dan tercetuslah idenya untuk pergi dan mencari jati diri.

Chaeyoung berkata akan menjadi volunteer disana. Ia mungkin akan memanfaatkan lisensi pilotnya untuk kegiatan kemanusiaan. Tapi kemarin dia belum memberi tahu dimana tepatnya ia akan pergi. Makanya aku khawatir. Jangan sampai karena patah hati, tiba-tiba ia pergi ke area perang. Aku akan sangat merasa bersalah mendengarnya. Syukurlah ia bukan berada di area konflik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pilots ⪼ JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang