Author Pov
Bagaimana kejadian barusan itu terjadi? Lisa tentu saja mengaktifkan mode autopilot lagi dan kembali merapat ke arah Jennie dengan cepat sambil menyentuh kedua pipi Jennie dan Lisa mengarahkan muka Jennie padanya lalu langsung mengklaim bibir yang sudah ingin ia rasakan sedari tadi.
Mereka berciuman sampai nafas mereka hampir habis lalu melepaskannya dan terengah-engah dengah suara yang menggelegar dalam mobil itu. Lisa menatap Jennie dengan penuh cinta. Dan Jennie menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Mobil itu hanya dihiasi lagu Bruno Mars dan Lady Gaga berjudul Die With A Smile, tidak ada lagi percakapan. Karena sudah melewati jalan tol, Lisa harus sepenuhnya menyetir secara manual. Sesekali ia hanya melirik Jennie. Melihat tangan kiri Jennie yang bebas, Lisa memberanikan diri merengkuhnya dan menaruh mereka di pahanya. Jennie terlihat kaget, tapi membiarkannya saja.
Jari-jari mereka saling bertautan. Lisa yang terlewat senang dengan respon positif Jennie menciumi tangan Jennie yang ada di genggamannya dengan gemas. Jennie sedari tadi hanya melihat keluar jendela. Sepertinya ia malu.
Mereka akhirnya tiba di apartemen Jennie 10 menit kemudian. Di parkiran basement, Lisa masih menggenggam tangan kiri Jennie erat dan menatapnya. Ia enggan berpisah.
"Jen, kalau aku jemput kamu besok pagi buat sarapan diluar, boleh?" Jennie hanya berdehem dan mengangguk. Ia mencuri pandang pada genggaman tangannya dan Lisa.
"Yaudah, kamu selamat istirahat." Lisa akhirnya melepas genggaman itu dan mengusap-usap kepala Jennie dengan sayang. Mereka saling menatap dan lagi-lagi Jennie hanya mengangguk. Entahlah dia patuh sekali.
Lisa Pov
Kalian semua lihatlah betapa imutnya perempuan di depanku ini. Jennie versi sudah jinak astaganagah! She's so fucking cute! Jadi pengen cium lagi. Tidak Lisa tahan. Tahan. Tahan.
Sialan. Aku tidak mau pulang. MAMAAAAA. Melihat sikapnya yang penurut aku jadi ingin mengerjainya. Aku kembali bergerak cepat seperti saat di jalan tol tadi, aku memegang tangan kanannya dengan tangan kiriku, meletakannya kebelakang dan menempelkannya pada kaca.
Mata kami kembali beradu dengan ekspresi kaget yang mendominasi wajahnya. Aku mendekatkan wajahku dan ia hanya membiarkannya. Kalian harus tahu betapa senangnya aku saat Jennie tidak menolak ciumanku bahkan sentuhanku sama sekali. Aku hampir berteriak karena kesenangan yang membuncah.
Saat aku semakin dekat, aku menarik tangan kanannya dan membuatnya memelukku. Aku mengelus-elus belakangnya sambil memeluknya. Setelah beberapa menit aku melepaskannya dan mengakhiri dengan kecupan singkat di keningnya.
"Aku antar ke unitmu, boleh?" Dia lagi-lagi hanya mengangguk. AHHHH MENGGEMASKAN!!!!!
Aku mematikan mesin mobil, membukakan pintu, dan mengantarnya ke unitnya. Aku ingin menggenggam tangannya tapi kutahan. Satu skinship lagi, aku yakin aku akan meminta untuk tinggal dan menginap. Tidak, Lisa. Jangan terburu-buru. Aku ingin bersama Jennie untuk waktu yang lama.
Jadi aku hanya melipat tanganku kebelakang, sedangkan dia sebaliknya. Kami berjalan berdampingan di lorong lantai 27 yang sepi dan ia berhenti berjalan di depan unit dengan nomor 2709. Baiklah aku akan mengingat nomor unitnya dengan baik.
"Kita sudah sampai." Wah akhirnya ia bersuara. Jennie hanya menatap lantai sambil memainkan tangannya.
"Baiklah. Masuklah. Sampai jumpa besok!" Kataku sambil mengangkat wajahnya agar menatapku. Aku melambaikan tangan padanya saat ia menoleh padaku dari dalam unit. Ia membalas lambaianku dan akhirnya menutup pintu unitnya.
Author Pov
Lisa berteriak tanpa suara sambil meloncat-loncat kegirangan sepanjang perjalanannya turun ke basement dan membuat gestur yes menggunakan kedua tangannya berkali-kali. Kecuali di lift. Ia masih waras tidak ingin membuat dirinya celaka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilots ⪼ Jenlisa
Fiksi PenggemarShort story 》Gxg Tentang Jennie yang bertemu Lisa di tempat kerja secara tidak sengaja.