16

163 16 3
                                    

"Teman yang membuatmu merasa lebih hidup setelah kamu bersama mereka adalah sebuah keajaiban dalam wujud manusia." 

-cory allen

Siang menjelang sore hari, permaisuri lucy baru terbangun dari tidur panjangnya. Setelah kemarin menghabiskan buah kesemek, dan bermain-main dikamarnya hingga dia mengantuk. Kali ini dia terbangun dengan suasana hati yang lebih baik.

"Hoam..huh" hm, tidurku nyenyak sekali. kulihat ke luar jendela "tenyata sudah siang ya, lama juga tidurku." Aku segera bangun dari kasur empuk ku. Sebenarnya aku masih nyaman saja di tempat tidurku, tapi karna kebanyakan tidur membuatku jadi sedikit pusing. Sebaiknya aku mandi dan bejalan-jalan saja.

Tokk..tok..tok.. "nona, apa anda sudah bangun?" kudengar suara leena, " sudah leenaa" ucapku sedikit keras. Leena pun masuk dengan membawa buah kesemek lagi, mataku berbinar melihatnya. " saya bawakan lagi buahnya untuk nona ", ucapnya sambil mendekatkan buah kupas itu kedekatku. "wahh, terimakasih leen, mm sepertinya aku ingin minum teh sambil memakannya ditaman saja leen," ujarku karna bosan dikamar terus.

 "wahh, terimakasih leen, mm sepertinya aku ingin minum teh sambil memakannya ditaman saja leen," ujarku karna bosan dikamar terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tentu nona, mari saya bantu bersiap" aku pun mulai bersiap mulai dari mandi dan memakai gaun santai kerajaan. Setelahnya kita menuju taman wisteria taman tersayangku haha, padahal punya permaisuri tapi aku mulai suka juga.

Digazebo taman wisteria, permaisuri lucy dan leena duduk bersantai menikmati teh hijau dan buah kesemek, tentunya dengan beberapa camilan pemanis khas kerajaan.

"menikmati sore hari disini sungguh indah sekali ya leen,"

"betul nona, apalagi bunga bermekaran dengan indah." Ucapnya melihat kebun bunga yang bermekaran.

"betull, sangat indah." Kami pun menikmati waktu-waktu menjelang malam ini.

"Salam Permaisuri Lucy.. "

Aku mendengar ada yang memanggilku, leena dan akupun saling menoleh untuk melihat siapa yang berbicara. Tak kusangka tak kuduga, malaikat itu, ehh.. lelaki tampan itu ada dihadapanku lagi. Kaisar Terrence. Seketika aku dan leena pun berdiri, " Salam kepada matahari Alfredo, semoga umur panjang menyertai." leena menjauh ke belakang kaisar setelah memberi salam hormat. Aku pun ikut menyapanya "salam kaisar terrence".

"tidak perlu terlalu formal permaisuri, ingat lah kemarin panggil aku errence haha.." ucapnya diakhiri tawa ringan, jujur saja ketampanannya membuatku terhipnotis, bagaimana bisa ada lelaki setampan ini pikirku. "ahahhaa, maaf atas kelancangan kemarin, tapi jika kaisar maunya seperti itu, baiklah errence ehe" ucapku meringan. Bukan berarti aku tidak sopan, kan ini permintaannya jadi tak apa-apa.

"maaf sepertinya saya menggangu acara anda."

"ah, tidak tidakk, anda tidak menganggu. saya hanya sedang bersantai dengan minum teh bersama leena," ucapku

"minum teh ya, " dia berhenti berucap, dan melihatku "kemarin ada yang mengundangku minum teh, tapi sampai aku akan kembali kekerajaanku, tak kunjung mendapat kabar kepastiannya" lanjutnya dengan senyuman seperti meminta jawaban dariku. Bodohnya aku lupa perihal ikan gosong kemarin yang membantuku kan dia. Gara gara arthur yang membuatku sedih jadinya aku lupa dengan janjiku. " maafkan aku errence, maaf , aku lupa, padahal kau sudah menolongku" ucapku dengan tidak enak. "apakah kau akan kembali hari ini?" tanyaku. "Iya, saya akan kembali kekerajaan malam ini." ucapnya.

Empress AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang