13. Building & Destroying

181 20 14
                                    

POLITIK kotor yang dimana orang-orang yang saling melindas. Bahkan saat ini diam-diam Ananda ingin berkhianat pada Klan Puttha dan Klan Rungnapa untuk memihak Tuan Ram.

Malam itu terlihat bila dia baru saja keluar dari salah satu club malam.

"Taksi! Taksi!" Teriak Ananda pada taksi yang lewat.

Kali ini Tan yang sibuk menyopiri Madam Baifern tidak sengaja membuat Ananda terjatuh. Seketika mobil mewah itu pun berhenti di pinggir jalan.

Tan pun turun dan melihat keadaan Ananda. "Apakah anda baik-baik saja?"

"Apa-apaan?!" Ananda terlihat kesal.

"Maaf. Aku tidak melihat anda." Ucap Tan pada Ananda. "Apakah anda terluka?"

Baifern pun segera turun dari dalam mobil. Bahkan dia menghampiri Ananda yang sibuk berdebat dengan Tan. Bahkan untuk pertama kalinya Ananda melihat Madam Baifern dengan dekat.

"Apa anda baik-baik saja?" Tanya Baifern lembut.

"Madam, saya yang akan mengurus ini. Anda tetap di dalam mobil saja." Ingat Tan dan memberikan sebuah kode. "Nanti anda terlambat."

"Tan. Bagaimana aku bisa pergi ketika melihat seseorang yang terluka?" Ucap Baifern lembut. "Katakan pada mereka bila aku tidak akan pergi."

Kali ini Yitta pun pergi menemui Tuan Ram di kediamannya. Bahkan Tuan Ram tahu akan keinginan dari putra sulung Klan Puttha itu.

"Aku tidak menyangka bila anda datang untuk bertamu." Ucap Tuan Ram.

"Iya. Aku ingin mendapatkan 50% penjualan yang kau lakukan. Mungkin itu akan impas dengan hutangmu." Jelas Yitta pada pria tua di hadapannya itu.

"Baiklah. Cara berbisnis anda persis dengan Khun Avram." Ujar Tuan Ram.

"Namun cara memberikan belas kasihannnyalah yang tidak sama." Jawab Yitta dengan tenang. "Bisa saja aku meminta jaminan yang lain. Nyawa mungkin."

Yitta tersenyum kearah Tuan Ram dengan begitu licik. Bahkan Tuan Avram sangat beruntung memiliki dua putra yang dimana satunya menghancurkan dan satunya lagi membangun. Para bos kecil sekarang memihak pada Klan Puttha.

Di sisi lain tepat di kamar hotel. Baifern harus turut membantu prianya dan sekarang dia tengah bercinta dengan pengacara bodoh ini. Pinggul milik Baifern bergoyang dengan seirama. Bahkan penis kecil milik Ananda tidak ada apa-apa di bandingkan milik Yitta.

"Ahhh... Euhhh...!!" Desah Baifern sambil melihat kearah Ananda. "Ughh...!!"

"Ughh... Ahhh...!!" Tubuh seksi milik Baifern penuh akan peluh.

Iris mata wanita cantik itu bisa melihat bila pelir milik Ananda sangat kecil. Bahkan Baifern tidak Sudi bercinta dengan Ananda bila tidak bersangkutan dengan politik.

Ananda pun segera menghisap payudara montok milik Baifern. Pinggul milik wanita itu masih bergerak seksual.

"Ahhh... Euhhh...!!" Desah Baifern ketika Ananda mencium bibirnya.

Dengan kelicikan yang di miliki wanita itu. Baifern pun memberikan kokain pada Ananda. Bahkan kali ini Baifern masih menggoda Ananda dengan tubuhnya. Pinggul wanita itu masih bergerak dengan seksual dan Ananda tak sadarkan diri.



Pagi ini Yitta pun pergi ke hotel yang dimana Baifern singgahi. Bahkan sekarang dirinya berada di dalam kamar yang di tempati oleh Ananda. Yitta pun segera menyingkirkan selimut itu dan melihat Ananda telanjang.

"Ambil fotonya." Titah Yitta pada anak buahnya. "BANGUN, BAJINGAN SIALAN!!"

Ananda pun terbangun dan dirinya terkejut ketika melihat Yitta sambil menutupi tubuh telanjangnya. "Sial! Ada apa?" Iris mata Ananda pun melihat jalang gay di sampingnya. "Siapa kau?"

Bangkok Lights [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang