1. karena ini kesempatan bagiku

83 16 0
                                    

Saat Azerel membuka matanya, dia benar-benar berhasil mengulang waktu. Kemudian dia menatap ke arah cermin, menampilkan sosoknya yang bertubuh pendek. Dan begitu menggemaskan, tidak salah lagi. Azerel kembali ke umurnya yang baru berusia tiga belas tahun itu.

Jika kenyataannya seperti itu, berarti Xaeran—tuannya saat ini berusia 17 tahun. Azerel tidak menyangka jika dia akan mengulang waktu sejauh ini, tapi tidak menjadi masalah besar.

Karena bagaimanapun yang terjadi, selagi dia kembali ke masa lalu. Maka dia perlu memperbaiki banyak hal, agar Xaeran mendapatkan akhir yang membahagiakan.

Saat ini juga Azerel sudah tahu, bahwa dia sedang berada di kediaman milik Baron Soulmates. Dia mengikuti kakaknya untuk bekerja di tempat Baron, dan membuatnya menjadi teman kecil Xaeran yang paling dekat dengannya.

Azerel pun segera bergegas pergi untuk menemui kakaknya. Pasti kakaknya juga sedang menunggunya.

Langkah kaki kecil itu terkesan sangat lucu, Azerel tidak pernah membayangkan. Bahwa dia akan mengagumi dirinya sendiri seperti itu. Padahal dari kecil saja, dia tidak pernah mengagumi penampilannya sama sekali.

Kemudian saat sampai di ruangan milik kakaknya. Azerel membuka pintu tersebut dengan pelan. Dia langsung melihat kakaknya yang bertumpu sambil sesenggukan.

"Kak ada apa?" Oleh sebab itu Azerel pun mulai khawatir.

"Aku berhasil membuatmu kembali. Tapi, bagaimana bisa aku melakukannya. Dengan sebuah bayaran nyawamu itu," ucap sang kakak, dia pun langsung memeluk Azerel.

Sementara Azerel tidak menyesal sama sekali, dia merasa sangat beruntung karena di berikan kesempatan. Dengan begitu, dia pasti tidak akan membiarkan tuannya memiliki akhir yang menyedihkan.

Memang akan sulit bagi Zaerel untuk melakukannya, karena dia akan menyaksikan adiknya meninggal. Ini perihal yang sangat menyakitkan, jika terjadi di kemudian hari.

"Kak, aku tidak pernah menyesal. Jangan menyalahkan diri kakak sendiri, karena aku berterimakasih sama kakak. Kakak yang memberikan kesempatan untukku, bagaimanapun yang harus mati itu aku. Aku yang bersumpah untuk menjadi pelindung Xaeran. Maka ketika dia mati, akan menjadi kesalahan terbesar yang aku perbuat," ujar Azerel yang menangkup pipi Zaerel dengan tangan kecilnya.

Dalam hatinya Zaerel membenarkan perkataan dari adiknya. Dia harus bisa melepaskan, karena seperti itulah akhir kehidupan yang adiknya pilih. Dia benar-benar berkeinginan mati dengan terhormat.

Karena sebelumnya ayah mereka seorang kesatria, yang gagal melindungi tuannya. Kemudian memutuskan untuk berhenti menjadi seorang kesatria, dan memilih menjadi penerus kepala keluarga viscount.

Azerel tidak ingin melakukan hal yang sama, karena Azerel sudah berjanji pada ayahnya.

"Azerel kau di sini?" Seseorang memanggilnya dengan nada suaranya yang lemah lembut. "Aku mencarimu dari tadi."

Tidak salah lagi, dia adalah—Xaeran. Di usianya yang 17 tahun itu. Xaeran sudah menunjukkan betapa lemahnya dia. Karena keluarga Baron, setiap penerus berikutnya. Akan terkena kutukan, yang sampai sekarang belum bisa di patahkan.

Maka dari itu, kutukan tersebut membuat Xaeran menjadi lemah. Tapi karena sihir yang Zaerel miliki, dia bisa sedikit memperlambat kutukan itu. Dan perlahan-lahan mematahkannya, walaupun butuh waktu yang lama untuk benar-benar mematahkannya.

"Ada apa tuan memanggilku?"

"Temani aku belajar berkuda, kau juga merawat kudaku. Jadi aku yakin, kudaku itu akan mendengarkan perkataanmu dari pada aku sendiri," ucapnya yang pergi terlebih dulu.

Mengulang Waktu Demi Tuanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang