5. hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya

82 11 0
                                    

Hanya butuh beberapa hari saja Azerel pulih dari luka akibat pukulan Taran. Dia juga langsung bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, mengurus kuda-kuda milik Xaeran dan berlatih pedang bersama para kesatria Soulmates.

Saat ini Azerel sudah beristirahat bersama para kesatria, dia juga berbincang-bincang dengan pelatihan pedang yang dilakukan mereka. Bahkan mereka memberikan Azerel pujian, karena Azerel menguasai banyak ilmu berpedang dengan baik.

Padahal usianya masih 13 tahun, tapi dia melakukannya dengan baik. Hal itu wajar saja terjadi, karena bagaimanapun Azerel sebenarnya sudah melewati banyak hal. Dia juga berusia 25 tahun. Di mana seharusnya dia sudah menjadi seorang kesatria yang handal.

Apalagi kesatria yang dekat dengannya saat ini, mereka sudah gugur dalam peperangan saat ikut berperang dengan Baron. Setidaknya setelah Azerel kembali ke masa lalu, dia bisa melihat para kesatria yang sangat dihormatinya itu.

Sampai tiba-tiba Taran mendekati mereka, dia menatap Azerel dengan tatapannya yang teduh. Ini hal yang janggal bagi Azerel, karena dia tahu sifat asli dari Taran. Yang bahkan menyembunyikan kejahatannya, di balik senyumannya yang manis.

"Ada apa tuan muda?" Azerel terpaksa untuk menanyakan hal sedemikian. Padahal dia benar-benar kesal pada Taran, dan berharap anak itu tidak menemuinya.

"Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan denganmu."

Mau tidak mau pun Azerel langsung bangkit dari duduknya, dia mengikuti Taran dari belakang. Sekalipun dia sebenarnya sangat kesal, Taran memiliki kuasa di sini. Maka dari itu, Azerel mencari amannya saja.

Kemudian di rasa agak jauh dari orang-orang di sana, Taran menghela napasnya sambil menatap ke arah Azerel.

"Tentang kejadian waktu itu, aku benar-benar minta maaf. Aku melakukan kesalahan besar, ayah memarahiku habis-habisan. Jadi tolong maafkan aku," katanya yang terdengar begitu tulus.

Azerel tidak bisa langsung mempercayainya, tidak ada ketulusan dari seorang Taran. Karena dia merupakan si pengkhianat, yang membunuh Xaeran demi merebut posisinya sebagai kepala keluarga.

Meskipun gelar bangsawan Soulmates tidak terlalu tinggi, akan tetapi mereka memiliki banyak kekayaan. Memiliki dua tambang emas, dan tiga tambang batu sihir. Itu sebabnya, kenapa Soulmates di sebut sebagai bangsawan kaya raya.

"Ya aku tidak mempermasalahkannya."

"Apa hanya itu?" Ucapnya yang justru menatap Azerel lebih lekat lagi.

Jujur saja Azerel membenci tatapan dari Taran. Mata yang berwarna merah itu, benar-benar menjijikkan. Seandainya saja Azerel bisa mengatakannya dengan puas, maka dia tidak akan menahan kemarahannya saat ini.

"Tuan muda juga sudah meminta maaf. Apa lagi yang perlu saya lakukan? Jadi kita lupakan saja yang sudah terjadi," jawab Azerel yang beranjak pergi.

Tapi, dengan cepat Taran menarik pergelangan tangannya. Dia benar-benar menyebalkan, senyumannya yang manis itu adalah kebohongan. Dia orang yang paling licik, yang di kenal oleh Azerel.

Ada baiknya jika dia tidak terlalu mempercayai. Sifat seseorang tidak akan berubah dengan cepat. Mau itu di masa lalu, ataupun masa depan. Taran yang di kenalnya adalah orang yang jahat.

"Kau boleh melakukan apapun yang kau mau, aku menerima segala perlakuan terburuk mu. Karena ayah bilang, hukuman yang pantas aku terima adalah hukuman yang kau tentukan sendiri," jelasnya yang terlihat sangat bersungguh-sungguh.

Azerel menghela napasnya dengan kasar, hampir saja dia mempercayai kebohongan dari anak itu. Dia boleh saja membohongi banyak orang, tapi untuk Azerel yang mengulang waktu seperti ini. Dia tidak akan termakan kebohongan Taran lagi.

Mengulang Waktu Demi Tuanku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang