Sudah 3 Minggu berlalu Reline memastikan harinya yang sama persis dengan dimimpnya. Pagi ini Reline tengah menyusun ingatan dimimpnya yang akan terjadi di masa depan. Ia menekankan dirinya untuk tetap waras meskipun kepalanya sangat berdenyut keras.
"Ayo ralin kamu pasti bisaa" ucap perempuan itu menyemangati dirinya sendiri. Sesekali ia memukul kepalanya dengan kedua tangan.
"Duchess! Apa yang anda lakukan" ucap khawatir mila yang datang bersama dengan seorang pria yang sangat ia ingat. Pria yang memisahkan tubuh dan kepalanya.
"Salam Duchess, semoga diberikan kelimpahan keberkahan" ucap pria itu. Raline seketika duduk dengan anggun.
"Ada apa Matteo?" Tanya Duchess dengan ramah. Seketika Matteo yang terbelalak. Selama ia mengenal istri tuannya tidak pernah sekalipun perempuan itu menyebut namanya dengan baik.
"Ehem.." deham reline
"Sa-saya ingin menyampaikan kepada duchess bahwa duke meminta anda untuk tidak keluar dari kediaman selatan hingga acara rapat selesai" ucap Matteo
Reline mengingat jika ia dulu selalu mengacaukan rapat di kediaman Wesley. Tingkah bodohnya dulu sangat memalukan.
"Baiklah" respon Reline membuat Matteo terkejut lagi. Pria itu biasanya mendapatkan tatapan kebencian dan amukan dari nyonyanya tapi kenapa kali ini ia berbeda. Sangat mencurigakan bukan.
"Hanya itu saja bukan, kembalilah aku tau kau pasti ada banyak pekerjaan" ucap Reline dengan santai
"Saya akan kembali Duchess, semoga anda selalu diberikan kebahagiaan" ucap Matteo lalu pria itu pergi
Mila pun sebenarnya sama-sama terkejut dengan perubahan nyonyanya tapi disisi lain ia lebih menyukai sifat Reline saat ini. Semoga saja nyonyanya tidak berubah dan seperti sekarang dan seterusnya.
"Mila... Kenapa dengan mu?" Ucap Reline yang menatapnya dengan senyum
"Maaf nyonya ada yang anda perlukan?" Tanya Mila
"Panggil aku dengan nama ku saja Mila aku tidak suka kau terlalu formal"
"Hamba tidak berani nyonya"
"Sekali lagi kau panggil aku dengan itu, aku akan mematahkan kakimu!" Ancam reline yang sangat tidak suka Mila memanggilnya dengan sebutan 'nyonya' dikira dia sudah setua itu apa. Helo dia masih ting ting ya kalo kamu tau.
"Lalu saya harus memanggil anda apa nyon-"
"Panggil nama ku saat hanya kita berdua"
"Baik nyon- Ra-line" ucap Mila dengan gugup
"Bagus"
Reline berpikir sejenak. Bukankah hari sibuk seperti sekarang pasar tidak terlalu ramai. Reline tersenyum.
"Reline apa kau sakit?"
"Kemarilah?" Ucap Reline yang membuat Mila berpikir yang tidak-tidak.
Mila mendekati reline dan perempuan itu membisikkan sesuatu pada Mila.
"Bagaimana?"
"Mustahil nyon- maaf reline, mansion ini sangat tinggi dan banyak pengawal yang berjaga kita tidak mungkin bisa keluar tanpa perintah dari duke" ucap Mila dengan kekhawatiran. Saat Matteo datang tentu pria itu tidak datang sendirian. Pria itu meninggalkan beberapa pengawal agar Reline tidak bisa keluar dari kediaman selatan yang suram ini.
"Ayo lah Mila kau pasti tau jalan rahasia bukan, sangat aneh jika kau tidak tahu" ucap Reline. Pasalnya ia sangat mengenal maidnya itu. Tentu saja dari potongan ingatan di mimpi masa depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duchess
Fantasia"Kau puas dengan semuanya?" tanya seorang pria dengan amarahpada seorang perempuan yang terduduk menyedihakan dengan kondisi yang tidak baik-baik saja. Perempuan yang menunduk itu lantas mendongak seolah memberikan kekuatan pada dirinya. Ia menatap...